Fyi, karena si Oliv sama Fabio udah ketemu jadi gak aku tulisin keterangan tempatnya yah hehehe. Enjoyyyyy 💗💗
Knock knock
(suara pintu di ketuk)"Olivia, buka pintunya. " ujar Fabio dari luar.
Olivia yang sedang tidur pun segera membuka matanya, "Oh my God, sudah jam 7 malam. " ujar Olivia terkesiap.
Knock knock knock
"Olivia, apa kau di dalam ? Ini aku Fabio. " ujar Fabio setelah sekian lama tak menerima jawaban.
Olivia yang mendengar itu segera turun dari kasurnya, kemudian ia segera membuka pintu.
Cklek
(pintu terbuka)Menampilkan Fabio dengan T-shirt dan celana pendek ala rumah nya.
"Uhmm... aku ke sini untuk memberi tahu bahwa kami akan makan malam. Kau sedari siang tadi belum makan, kan ?" tanya Fabio.
Olivia hanya mengangguk menanggapi, yang entah kenapa hal itu terasa sangat lucu di mata Fabio sehingga pria itu menyunggingkan senyum tipis.
"Ada apa ?" tanya Olivia, heran.
"Tidak, hanya saja- " Fabio tidak melanjutkan kalimatnya, namun ia memberi gestur seperti mencuci muka dan pria itu juga menunjuk rambut gadis di hadapannya.
Olivia yang mengetahui itu pun segera menutup wajahnya menutup wajahnya dengan kedua tangan kemudian berlari menuju kamar mandi, meninggalkan Fabio yang sekarang sedang tersenyum lebar."Lucu sekali. " ujar Fabio sembari menutup pintu kamar Olivia dan kembali menuju meja makan.
"Ada apa kau tersenyum seperti idiot person ?" sarkas Tom saat melihat Fabio kembali.
"Ah tidak apa-apa, hanya merasa lucu. " sahut Fabio.
"Pasti gadis itu yang membuatmu tersenyum, omong-omong di mana Oliv ?"
"Ia sedang bersiap-siap. " jawab Fabio.
Tak lama kemudian, datang Olivia dengan baju tidur yang membuat dua pria itu kebingungan.
"Kenapa kau menggunakan baju tidur ?" tanya Fabio.
"Oh itu, aku belum membereskan pakaianku. " jawab Olivia sembari mendudukkan dirinya.
"Yasudah, sekarang mari kita makan. " ujar Tom.
"Bon appétit ! " seru Tom dan Fabio.
"Bon appétit. " ujar Olivia
*bon appétit artinya selamat makan*
Seusai kegiatan makan malam, Oliva berniat mencuci piring yang kotor. Tapi sebelum ia sempat membawa piring tersebut, Fabio lebih dulu membawanya.
"Biar aku saja. " ujar Olivia.
"Tidak usah, ini berat, aku saja yang membawanya. Kau hanya tinggal mencuci piringnya. " jawab Fabio.
"Kalau begitu baiklah. " ujar Olivia sembari mulai mencuci piring.
"Uhmm... omong-omong, kau besok bisa ikut denganku ?" tanya Fabio yang sudah kembali duduk di kursi makan.
"Tentu saja, aku asisten pribadimu. Aku akan mengikuti dirimu dan menjalankan tugasku. "
"Ah kau benar juga, kalau begitu kau harus ikut denganku. Besok aku mempunyai jadwal latihan motor cross lagi bersama yang lain. "
Olivia menghentikan aksi mencuci piringnya kemudian terkesiap, "Tunggu, kau seorang pebalap ?"
"Tentu saja, apa ada yang salah ?" heran Fabio.
"A-aku mengira bahwa kau adalah bussinessman. "
"Hahaha, jika aku tidak jadi pebalap mungkin menjadi bussinessman adalah pilihanku. Oh jangan lupa besok jam 10 kau harus sudah siap. " ujar Fabio diiringi tawa renyah.
Kemudian Olivia hanya mengangguk menanggapi lalu kembali fokus pada piring-piring di hadapannya.
"Melihatnya sedang sedikit membungkuk dalam keadaan berdiri seperti itu bukanlah hal baik, adikku saja sudah bangun hanya dengan melihatnya. Sial sekali !!" monolog Fabio memaki dirinya sendiri dalam hati.
Setelah keadaan dirinya yang 'tidak baik-baik saja', Fabio segera pergi menuju kamarnya. Menenangkan diri tentu saja, dan saat Olivia sudah tidak mendapati siapa pun di ruang makan, ia segera menuju kamarnya dan bersiap untuk tidur.
Vote and comment, please ? hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
"Personal Assistant" [Fabio Quartararo]
Fanfictionsemua berawal saat Fabio Quartararo membutuhkan personal assistant, namun siapa sangka. Lelaki berkebangsaan Prancis ini malah bertemu dengan seorang gadis yang selalu datang didalam mimpinya.