three

785 47 17
                                    

Peringatan!!! Jauhkan dari anak-anak 🔞











Paris, Prancis
02.00






Setelah melakukan perjalanan panjang, akhirnya Olivia sampai di bandara internasional yang ada di Prancis. Setelah keluar dari bandara, ia segera menaiki taxi dan mencari penginapan terdekat dan termurah. Beberapa menit kemudian ia menemukan sebuah penginapan, meskipun penginapan itu tidak besar namun dirasa cukup untuk ditinggali.

"Kurasa besok aku harus mencari pekerjaan di sini, semoga saja aku bisa dengan cepat menemukan pekerjaan agar aku bisa bertahan hidup di negara orang. " ucap Olivia sembari membaringkan dirinya di atas atas tempat tidur. Sebenarnya selama di perjalanan Olivia memang tertidur, namun ia merasa bahwa tubuhnya perlu istirahat lagi saat ia sudah sampai sudah sampai di penginapan.

















Di lain tempat


"Apa kau akan ikut ?"

"Kau akan pergi kemana ?" tanya Tom.

"Aku ingin ke pub, mencoba menuntaskan hasrat seksual ku. " jawab Fabio.

"Ah, karena gadis dalam mimpimu itu ?"

Fabio mengangguk menanggapinya,
"Tapi aku penasaran, kenapa kau selalu memimpikan gadis itu ?" lanjut Tom.

"Entahlah, aku juga tidak tahu. Jujur aku sangat membenci fakta bahwa aku sama sekali tidak pernah bertemu atau berkenalan dengannya, sangat menjengkelkan jika ia selalu hadir di setiap malam ku. Mungkin untuk hal seperti  mimpi basah itu tidak setiap malam terjadi, tapi ia akan selalu muncul di mimpi-mimpi ku yang lainnya. " ujar Fabio, berkeluh kesah.

"Uhm.... mungkin ia salah satu penggemarmu, lalu setiap tidur ia akan berdoa agar ia bertemu denganmu di alam mimpi ?" ujar Tom yang lebih tepatnya seperti pernyataan.

"Yeah, perhaps you're right. Aku percaya banyak fans perempuanku yang akan berperilaku seperti itu. Sudahlah aku akan pergi, kau stay di sini, okay ?"

"Ya, terserah kau saja. Jangan menghamili para gadis !!"

"Dan kau jangan lupa sebarkan selebaran yang aku buat, berkasnya ada di atas mejaku !"

"Bahkan aku akan menyebarkannya hingga ke dunia lain, tenang saja !!!!" teriak Tom saat Fabio sudah benar-benar menutup pintu.







Di sepanjang jalan, Fabio melamun. Memikirkan apakah yang ia lakukan ini benar ? Bagaimana kalau ia sudah menuntaskan hasrat seksualnya lalu gadis tersebut tetap saja muncul di mimpinya ?

"Persetan dengan gadis itu ! Malam ini aku akan bersenang-senang, wohoooo !!!" teriaknya

Tak lama kemudian ia sampai di sebuah pub yang tidak terlalu besar, lalu ia segera menuju bartender dan memesan sesuatu. Baru saja ia melihat sekeliling, seorang gadis datang menghampirinya.

"Apa kau sendirian ?"

"Ya, aku sendirian, seperti yang bisa kau lihat. " jawab Fabio sembari memasang senyum menawannya.

"Mau bermain denganku ?" tanya gadis itu.

"Tentu, uhmmmm.... "

"Valerie, namaku valerie. " sambar gadis itu, cepat.

"Baiklah, aku akan bermain denganmu, Valerie. "

"Kau, kau siapa ?"

"Aku Fabio, nice too meet you beautiful. " ujar Fabio sembari mengecup punggung tangan milik  gadis dihadapannya.

Kemudian Valerie menuntun Fabio menuju sebuah kamar di lantai dua. Setelah menutup pintu, Valerie segera menidurkan Fabio lalu ia mulai mendudukkan diri di perut pemuda rupawan tersebut. Gadis ini mulai menciumi Fabio mulai dari dahi, lalu turun ke kelopak mata, lalu turun ke hidung dengan sedikit menjilat, lalu beralih ke pipi, "Oh kau punya lesung pipi yang samar. " ujarnya. Sang empunya hanya tersenyum menanggapi.
Lalu Valerie melanjutkan aksinya yaitu menurunkan ciumannya ke bibir Fabio, menyatukan bibirnya dengan bibir pemuda di bawahnya ini. Pergulatan lidah pun terjadi, saliva saling menetes di sudut bibir masing-masing, bunyi kecipak pun tak terhindarkan. Kemudian ia beralih ke rahang, lalu ke leher jenjang pemuda dengan rambut pirang tersebut.

"Kau boleh melakukannya asal jangan membuat hickey !" ucap Fabio lirih.

"Of course, I know. "

Kemudian Fabio memejamkan matanya, merasakan sensasi menyengat yang diberikan oleh Valerie. Saat ia sedang berada di awang-awang, tiba-tiba saja bayangan gadis itu muncul di otaknya. Membuat ia terduduk dengan raut wajah terkejut.

"Ada apa ?" tanya Valerie.

"Nothing, ini hanya pemikiranku saja. "

"Apa kau virgin ?"

"Tentu saja aku tidak, bagaimana bisa aku virgin ?"

"Dengan sikapmu yang seperti ini, kau terlihat seperti virgin. "

Fabio hanya diam, pikirannya berkecamuk. "Apa kau ingin lanjut ?" tanya Valerie.

"Huh ? Tidak, tidak, aku rasa aku sudah tidak mood. " jawab Fabio sembari merapikan pakaiannya dan mengambil beberapa lembar uang.

"Ini untukmu dan juga bartender itu, tolong berikan padanya. Aku pergi. "

Lalu ia meninggalkan ruangan itu, menuju mobilnya.
"Putain ! Kenapa gadis itu selalu menghampiriku ?" monolog Fabio sembari menyetir ke arah rumahnya.













Hello gaes, aku comeback. Okay ini emang cerita dewasa so, yeah you know what I mean, right ? ^^

Please vote and comment, love ya!!!!!❤

"Personal Assistant"   [Fabio Quartararo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang