"Nasi goreng."
Mata yang fokus ke ponselnya sementara mulutnya minta nasi goreng, itu--Jaehyun.
Dan disebrang meja makan ada Jihyo--si babu Jaehyun--yang lagi nyendok nasi goreng pakai sendok nasi sebelum akhirnya naruh nasi goreng itu dipiring Jaehyun yang masih belum alihin atensinya dari HP-nya.
"Ck.."
Decakan sebal keluar dari bibir Jihyo, apa-apaan ini. Minta nasi goreng sementara gak berniat makan.
"Lo makan dong nyet! Gue pagi-pagi udah ngubrak-ngabrik pasar buat beli bahan-bahannya eh malah gak tau diuntung lo pas udah jadi makanannya," omel Jihyo.
Iya, pagi ini Jihyo disibukin sama Jaehyun yang tiba-tiba minta nasi goreng disaat Jihyo baru sampai kerumah Jaehyun.
Tau sendiri rumah Jaehyun yang pasti gak ada apa-apa karna tinggal sendirian. Berujung Jihyo nyari pasar dekat-dekat sini dan lari-larian karna takut telat dan berujung pak boss--alias Jaehyun--ngamuk.
Jaehyun natap Jihyo yang masih natap dia tajam. "Apa lo?!" sinis Jihyo.
"Marah-marah terus lo, gue cium tau rasa." Dengan tanpa dosa Jaehyun ucapin hal itu.
Bangsat, monyet, setan, babi!
-umpat Jihyo dalam hati."Suapin," lanjut Jaehyun dan kembali fokus ke ponselnya.
Gak tau aja Jihyo merengut dan pengen banget gaplok Jaehyun pakai piring bersih yang ada disampingnya.
"Setres ya lo? Cari cewek gih. Emosi gue, tiap lo gak ada cewek tugas gue makin numpuk ngurusin lo."
Meski begitu Jihyo pindah posisi dan duduk disamping Jaehyun yang tiba-tiba manjanya kambuh. "Aaa.."
Sambil lakuin tugas anehnya itu Jihyo liat jam yang udah nunjukin pukul tujuh, kali ini dia kayaknya telat lagi.
"Chungha cantik deh hyo, mau gue pacarin," ucap Jaehyun tiba-tiba.
"Hm.." gumam Jihyo dan masih sibuk nyuapin bayi besar disampingnya.
"Gue chat dia kemarin, eh malah langsung akrab."
"Hm.."
"Menurut lo gue nembak dia kapan? Ada saran?"
"Gak ada."
Jaehyun noleh, dia naruh ponselnya diatas meja makan dan mulai natap Jihyo dengan tatapan anehnya, dan Jihyo juga ikut natap dia dengan tatapan bertanya.
"Cemburu ya lo?" tanya Jaehyun tiba-tiba.
Pft..
Apa katanya?
Cemburu?"Najisun," kata Jihyo sambil nyuapin nasi goreng lagi ke Jaehyun.
Apa-apaan ditanya cemburu?
Hello! Ini bukan pertama kalinya, ini udah cewek yang ke dua puluh empat sejak dia jadi babunya Jaehyun.
Lagian sampai manusia punah, Jihyo gak akan mau suka sama Jaehyun lagi. Laki-laki ini mesum yang gampang banget belok rasa ke perempuan lain kalau liat yang body-nya bohay.
Tapi tatapan Jaehyun masih kayak gak percaya.
"Udah ah ayo, udah jam berapa nih,"
Jihyo mulai bangkit dan berniat nyuci piring sambil nunggu Jaehyun siap-siap. Rupanya kali ini dia berangkat jam setengah delapan lagi.
Tapi belum sempat Jihyo melangkah jauh dari meja makan, Jaehyun udah narik tangan dia dan buat dia duduk dipangkuan Jaehyun.
Cup.
KAMU SEDANG MEMBACA
B.A.B.U [END]
FanfictionJihyo jadi babu Jaehyun cuman karna gak sengaja nimpuk kepala Jaehyun pakai sepatu lusuhnya. "Anjing lo Jae, tengah malam gue disuruh ke tempat lo. Udah sinting ya?!" omel Jihyo, sementara tangannya nyambar jaket hitam yang tersangkut dibelakang pin...