20. Undangan Pernikahan Dari Kak Joy

453 117 9
                                    

"Hyo, gue boleh minta tolong gak?"

Rowoon dengan berani-beraninya minta tolong ke Jihyo waktu perempuan itu lagi bareng sama Jaehyun dikantin.

Semua murid yang tadinya fokus sama makanan mereka masing-masing mulai beralih liat adegan seru dimeja tengah kantin.

Jungkook yang udah tau mau ada perang karna api dimata Jaehyun akhirnya bersuara. "Nanti aja, lo gak liat Jihyo lagi makan sama cowoknya?"

"Mending sama gue aja, lo mau gue bantuin apa?" tanya Bambam, sambil dorong Rowoon menjauh dari meja kantin yang dihuni sama mereka.

Jaehyun berdecak sebal begitu Rowoon menghilang dibalik pintu kantin. "Hyo, bisa gak sih lo cuman fokus ke gue? Hilangin tuh cowok-cowok sialan dihidup lo, lo tau kan gue lebih baik daripada seribu cowok?" tanya Jaehyun sambil nelungkup kedua pipi Jihyo.

"Emangnya lo pikir lailatul qadar apa gimana?" tanya Eunwoo yang langsung kena tatapan tajam dari Jaehyun.

"Iya, tau. Jung Jaehyun emang lo paling paling dari yang terpaling baik, tapi. Manusia kan emang makhluk sosial, perlu beberapa orang dihidupnya. Gue anak IPA aja tau, ya gak anak IPS?" tanya Jihyo ke Yugyeom--anak IPS diantara mereka--yang langsung dibalas anggukan Yugyeom.

Jaehyun lepasin tangannya dari pipi Jihyo, dia menghela nafas. Nafsu makannya seolah tertarik keluar angkasa.

"Lo cemburu ya?" ledek Jihyo. Jaehyun tanpa malu-malu langsung angguk-angguk kepala. "Iya, cemburu. Bukan biasa tapi cemburu banget."

Karna Jaehyun yang gemesin dimata Jihyo, akhirnya dengan berani Jihyo langsung peluk Jaehyun.

"Gratis nih pelukannya, tanpa syarat. Jadi harusnya udah gak cemburu," kekeh Jihyo, secepat kilat Jaehyun balas pelukannya.

Yang lainnya bubaran, teman-teman Jaehyun milih nyari meja baru karna gak mau jadi nyamuk.

"I love you, gak mau bales gue nih sampai sekarang?" tanya Jaehyun yang masih belum lepasin pelukannya.

Jihyo masih geleng-geleng kepala. "Hmm." Daripada balas ungkapan itu, Jihyo milih berdehem dan diakhiri ketawa pelan.

Sore harinya Jihyo dirumah Jaehyun, kayak biasa. Jaehyun kembali menjadi bayi besar yang minta disuapin.

"Mentang-mentang udah pacaran, sekarang tambah manja aja," cibir bi Mira seraya berlalu untuk jemur baju dilantai dua.

"Bi Mira makin lama makin seneng ya godain lo, emang enak. Lo sendiri sih kayak bayi bangkotan," ejek Jihyo sembari nyuapin Jaehyun.

Jaehyun senyum-senyum liatin Jihyo. "Abisnya kalau disuapin rasanya beda, jadi makin enak tau gak? Apalagi sama lo."

Sekarang, darimana Jaehyun belajar gombal kayak gini? Kasih tau sekarang!

Jihyo jadi bingung berekspresi kayak apa sekarang karna ucapan Jaehyun yang tiba-tiba.

"Cie baper cie, kalau baper angkat tangannya dong," ledek Jaehyun.

Plak..

Tangan Jihyo nampar Jaehyun pelan. "Udah tuh," ucap Jihyo tanpa dosa.

"Ya ampun punya pacar bego banget," kata Jaehyun sambil nyubit pelan hidung Jihyo. "Untung sayang," lanjutnya.

"Kalau gak sayang?" tanya Jihyo.

B.A.B.U [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang