"Karna ini terakhir kalinya, gue mau nasi goreng buatan lo," ucap Jaehyun.
Mereka baru aja pulang sekolah, dan Jihyo langsung diseret paksa sama Jaehyun masuk ke mobilnya berujung dia dibawa kerumah Jaehyun.
Sejenak bibir Jihyo kaku karna ucapan Jaehyun dibagian terakhir kalinya, tapi ya emang betul. Mereka mutusin untuk putus jam delapan malam nanti.
Aneh memang, putusnya ada tengatnya. Kayak tugas di google classroom.
"Ya udah, lo mau ngapain disini? Sana keruang tamu," usir Jihyo ke Jaehyun yang masih ikut ada didalam dapur.
"Karna terakhir kalinya gue bisa liat lo masak disini, gue bakal-"
"Ssttt.. Jae, gue gak mati! Lo masih bisa liat gue disekolah," omel Jihyo karna Jaehyun kayak lagi bersiap untuk berduka cita.
Jaehyun ketawa, kalau dipikir-pikir betul juga. Jaehyun tiba-tiba narik Jihyo ke pelukannya. Perempuan ini gak akan lagi Jaehyun liat dirumahnya ini. Bahkan hanya untuk siluet-nya.
"Sebetulnya apa sih yang beda kita pacaran sama enggak, Jae? Gue rasa semuanya sama aja, lo gak usah se-lebay ini," kata Jihyo sambil balas pelukan Jaehyun.
"Beda, gue jadi gak terlalu khawatir lo bakal ninggalin gue gitu aja. Dan kalau lo pergi gitu aja waktu kita pacaran, gue bisa punya alasan untuk marah sama lo," jelas Jaehyun.
Jihyo meringis, apa-apaan ini. Kenapa hari ini jadi mellow? Emang dasar Jung Jaehyun.
"Sana! Gue kapan buat nasi gorengnya?" tanya Jihyo sambil dorong dada Jaehyun biar menjauh sekaligus lepas pelukan eratnya.
Sampai akhirnya Jaehyun menghilang dibalik tembok. Ya, kayaknya Jihyo ikut masuk ke sindrom mellow yang dibawa sama Jaehyun.
Beberapa menit Jihyo berkutik didapur yang hampir setiap hari dikelolanya satu tahun belakangan karna perintah Jaehyun yang minta dibuatin makanan.
Jihyo ambil telur ceplok diatas penggorengan sebelum akhirnya ditaruh diatas nasi goreng yang baru jadi juga.
"Udah jadi, Jae."
Sambil nunggu Jaehyun yang baru aja ninggalin PS-nya. Jihyo naruh sendok dipiring nasi goreng yang dia buat sendiri.
"Suapin," ucap Jaehyun sambil nyengir. Jihyo geleng-geleng kepala seraya nyilangin tangannya. "Gak ada, lo makan sendiri aja. Udah gede jangan jadi bayi."
Jihyo sengaja, dia gak mau Jaehyun ketergantungan minta tolong sama dia.
"Loh kok lo jadi gini? Katanya terakhir kali." Jaehyun cemberut meski begitu tetap ambil suapannya sendiri.
"Justru karna terakhir, gue gak mau lo minta orang lain buat hal-hal kecil kayak gini," ucap Jihyo.
Waktu terus berlalu sampai akhirnya jam nunjukin pukul setengah delapan, kepala Jihyo noleh berniat liat jam, tapi secepat kilat Jaehyun langsung nolehin paksa kepala Jihyo untuk natap dia.
"Mau ngapain sih liat jam terus, gue disini. Lo se-gak sabar itu ya? Kenapa? Lo muak sama gue?" tanya Jaehyun.
"Iya! Gue muak sama lo!" jawab Jihyo sambil natap Jaehyun males.
Hening beberapa saat sebelum jihyo mutusin untuk nanya sesuatu.
"Lo gak ada niat baikan sama papa lo?" tanya Jihyo. Oke, Jihyo tau ini topik sensitif, tapi dia udah kenal Jaehyun mulai setahun lalu, jadi mungkin dia bisa tau dong seenggaknya secuil kisah masa lalu Jaehyun.
Jaehyun terdiam, dia geleng-geleng kepala. Dia masih sulit untuk memafkan papanya dan Jaehyun pun masih punya sedikit rasa trauma sama laki-laki paruh baya itu.
"Papa gue menangnya sendiri, gue gak suka dia intinya. Waktu mama sakit, papa gak jarang bawa perempuan pulang dengan embel-embel asisten pribadi tapi ternyata punya hubungan terlarang," jelas Jaehyun kembali teringat masa lalunya yang pahit.
Susah payah Jihyo neguk salivanya, gimana kalau Jaehyun tau?
Gimana kalau Jaehyun tau maminya juga dulu perusak rumah tangga seseorang? Dan tau kalau lahirnya Jihyo ternyata adalah sebuah kesalahan?
"Semenjak itu rasa dengki gue sama laki-laki itu nambah, gue mulai gak suka dia sok polos sama mama. Gue benci dia yang sok baik kalau didepan mama, tapi dibelakang malah asik nyoblos asisten pribadi sialannya itu," lanjutnya.
Jihyo makin takut Jaehyun marah kalau tau nantinya, sebelum itu Jihyo mau jelasin sekarang aja. Sebelum semuanya terlambat, sebelum Jihyo betul-betul jatuh lebih dalam ke pesona laki-laki disampingnya ini. "Jae, gue.."
"Gue benci semuanya tentang mereka berdua, gue bahkan masih marah kalau gak sengaja teringat itu lagi, gue mau bunuh mereka berdua yang kurang ajar sama mama gue, perempuan gak punya malu dan satunya lagi papa gue."
Glek.
Sekarang Jihyo tau, harusnya hubungan ini gak dimulai sejak awal.
•••
Jihyo nyeret dua kopernya, dia nutup pintu rumahnya. Mobil yang terparkir dihalaman rumahnya ini adalah mobil yang dulunya dipakai antar jemput Joy sekolah, Jihyo juga masih ingat dia sempat diantar jemput pakai mobil ini juga.
Mobil yang penuh kenangan dan udah lumayan tua. Tapi anehnya papinya gak pernah jual mobil ini. Mungkin terlalu banyak kenangan didalamnya.
Mata Jihyo natap sekelilingnya, hari ini dia resmi keluar dari rumah mamanya. Rumah sederhana yang dalamnya juga serba sederhana.
Gak ada barang-barang bagus dan mewah kayak dirumah punya papinya.
"Non Jihyo ayo masuk," ucap seorang supir pribadinya mulai hari ini seraya buka pintu mobil bagian tengah.
"Iya pak, bapak masuk aja. Saya mau ingat-ingat ada yang ketinggalan atau enggak," ucap Jihyo sambil senyum.
Selang beberapa menit, Jihyo cuman berdiam diri natap halaman depan rumahnya sebelum akhirnya naik ke mobil itu.
Mobil putih ini melesat pergi dari pekarangan rumah Jihyo.
Hari ini Jihyo izin gak masuk sekolah, dan Jaehyun udah ngirimin dia beberapa pesan, nanya kenapa dia gak masuk sekolah.
"Maaf, kayaknya mulai hari ini gue bukan Jihyo yang dulu lagi, Jae. Gue malu, gue takut lo sakit hati nantinya. Gue.. gue takut untuk berhadapan sama lo lagi," gumam Jihyo, luar biasa pelan.
Jihyo cukup tau diri, Jaehyun sama dia gak bisa bersama.
Jaehyun itu korban dari perselingkuhan papanya, sementara Jihyo, Jihyo adalah hasil dari perselingkuhan papinya.
-TBC-
Kau dan aku tak bisa bersama~
Bagai syair lagu tak berirama~
KAMU SEDANG MEMBACA
B.A.B.U [END]
FanficJihyo jadi babu Jaehyun cuman karna gak sengaja nimpuk kepala Jaehyun pakai sepatu lusuhnya. "Anjing lo Jae, tengah malam gue disuruh ke tempat lo. Udah sinting ya?!" omel Jihyo, sementara tangannya nyambar jaket hitam yang tersangkut dibelakang pin...