11. Hari santri🕌

13 2 0
                                    

Hari santri hari santri hari santri
Hari santri bukti cinta pada negeri
Jayalah bangsa jaya negara
Jayalah indonesia

∆∆ typo bertebaran ∆∆


Hari santri telah tiba. Pagi ini, para santriwan dan santriwati termasuk pengajar dan pengurus ponpes Alfalah melaksanakan apel pagi untuk keberangkatan peserta lomba hari santri. Dilanjutkan untuk menuju pesantren utama, melaksanakan lomba.

Sedari pagi, tim sisterlillah sudah sibuk mengulas materi. Entah nanti akan ditanyakan yang mana, yang jelas mereka sudah siap. Baju gamis sudah di siapkan, disetrika Serapi dan semlipit mungkin, tak lupa pula berdoa demi kelancaran acara lomba nanti.

2 mobil sedang beriringan menuju pesantren utama. Mobil pertama untuk akhwat, sedangkan mobil kedua untuk Ikhwan.

Jihan sedari tadi masih saja menenangkan Dinda yang gugup. Berusaha menyalurkan semangat untuk berkhusnudhon untuk nanti.

"Tanganku dingin Han". Kata Dinda. Jihan yang duduk di sebelahnya meraih tangan Dinda, di tangkupnya kedua tangan Dinda dan di sembunyikan di balik hijab lebarnya.

"Tarik napas, buang perlahan. Shuuuttt, hufff". Jihan memperagakan dengan pelan diikuti Dinda. Karin di sebelahnya hanya tersenyum.

'untunglah mereka sudah baikan. Entah apa jadinya jika masih diemdieman'. Batin Karin menatap Dinda yang nampaknya mulai rileks.

Sesampainya di pesantren utama, mereka di sambut oleh berbagai pemandangan. Ada panggung utama dengan pernak pernik Hadrah, ruang madrasah yang seperti stand makanan di depannya, serta tidak ketinggalan suara nasyid menggema di sound system' yang terpasang di sisi sisi panggung. Nampak meriah sekali.

Para peserta kemudian di tunjukkan untuk ke masing masing ruang istirahat yang tidak lain adalah ruang kelas madrasah pesantren. Nampaknya ada 10 pesantren yang turut hadir berpartisipasi dalam hari santri, sedangkan sisanya mungkin saja sedang ada acara lain di pesantrennya masing masing

Nampak berwarna warni seragam masing masing pesantren, ada yang merah, kuning ,hijau di langit yang biru. Itu pelangi hehe. Ya pokoknya meriah sekali.

Pesantren Alfalah sendiri kebagian ruang istirahat di lantai 1 gedung A yang berada persis di belakang panggung meskipun ada di pojok tangga. Segera saja para peserta masuk dan beristirahat untuk mengikuti acara selanjutnya, yakni upacara hari santri.

"Nanti kita barisnya di pojok yang ada nama pesantren kita ya. Yang Ikhwan di depan, akhwatnya mengikuti di belakang. Untuk ustadz ustadzahnya nanti bisa menyesuaikan baris bersama yang lain di sisi kanan lapangan". Kata ustadz Anam  yang tengah duduk menghadap murid muridnya di ruangan.

"Ustadz, ini lombanya serentak gitu kah?" Tanya Kholis, sang vokalis hadrah.

"Iya. Makanya pesertanya nggak ada yang ndobel lomba toh? Itu biar hari ini juga lombanya selesai, dan pas harlah pesantren utama nanti di umumkan".

"Lama Us?"

"Enggak. Cuma berjarak seminggu. Di akhir acara nanti kita diajakin nobar sama pesantren utama".

"Nggak sama pesantren yang lain Us?" Kali ini Azraf yang bertanya, ia mewakili lomba tilawah.

"Tidak. Karena kuota penonton yang terbatas, jadi pesantren utama cuma mengajak pesantren cabangnya saja, yang mana adalah pesantren Alfalah dan pesantren Al Huda".

"Gitu us".

Perhatian para peserta sekalian, untuk segera berkumpul di lapangan karena upacara akan segera dimulai!"

"Ayo. Kelapangan. Kalau ada yang sakit bilang nggeh. Fahimtum?"

"Fahimna ustadz".

Dan menujulah mereka ke lapangan upacara. Sudah berbaris di sana para peserta lomba. Sesuai dengan pesantrennya masing masing.

Sisterlillah berada di barisan kedua karena tinggi badan yang semapai. Meskipun di pesantren, tapi mereka tetap dalam peraturan baris berbasis , mencintai negeri dengan salah satu buktinya yaitu taat dalam peraturan.

Sepasang mata seorang santriwan nampak melihat dengan jelas wajah Jihan yang tersenyum karena gurauan dari Karin di sebelahnya sebelum upacara dimulai. Nampak menawan dengan matanya yang menyipit dan raut muka malu.

"MasyaaAllah". Katanya yang seketika meraba dadanya, menahan degub jantung yang mulai bertabuh.

Upacara hari santri, tanggal 22 Oktober tahun 2020 segera dimulai!

Plak!

"Fokus fokus" seorang teman santrinya menepuk lengan santriwan itu pelan karena melihatnya tak kunjung bergerak.

"Ah iya".

'semoga saya bisa tau namamu ukhty' katanya dalam hati.

❇️❇️❇️❇️❇️

Senyumanmu, yang indah bagaikan candu
Ingin trus kulihat walau dari jauh

Eak eak

To be continued

Dengan 1000 Nadhom Alfiyah, aku melamarmu (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang