Happy reading!
3k vote , 500 komen author up lagi:)
Sera kini berada di dalam taxi, ia tidak mood lagi untuk mengikuti kelas karena kejadian tadi. Lagipula kalaupun ia masuk kelas percuma saja dirinya sudah terlambat. Ini semua karena Siska!
" Mau ke mana mbak? "
Sera tersadar dari pikirannya. Benar saja ia bingung akan kemana. Ke rumah bunda pasti di tanyain macam-macam, rumah mertua tidak mungkin, rumahnya? Ia bosan. Ini sudah jam 9 pasti Daniel berada di kantor. Ah.. iya Sera tahu dirinya harus ke mana.
" Ke Argantara corp pak "
" Baik mbak "
Untuk kedua kalinya, Sera datang ke kantor Daniel. Dulu ia ke sini karena terpaksa tapi kali ini sesuai keinginan sendiri. Sera datang dengan tangan kosong, ia tidak membawa bekal atau apapun untuk Daniel.
" Bu sera, mau ketemu pak Daniel ya? " Sera menoleh. Satpam ini yang dulu menyeretnya saat pertama kali datang ke sini. Tapi sekarang dia berubah menjadi ramah.
" Iyak pak Amin, kalau gitu saya masuk dulu ya "
Di dalam Sera pergi ke bagian resepsionis, ia celingukan mencari seseorang. Sang resepsionis yang melihat Sera celingukan menjadi bingung.
" Ada yang bisa saya bantu mbak? " ucapnya sembari tersenyum ramah.
" Pak Daniel nya- "
" Bu Sera? " Ucap Andre yang baru saja masuk kantor.
" Pak Andre, mas Daniel nya ada? "
" Ada buk, mari saya antar "
Sera berdiri di depan ruangan Daniel, Andre hanya mengantarnya sampai di sini. Katanya ia akan mengambil berkas yang di minta Daniel. Sera membuka pintu perlahan.
" Surprise! "
Sera terdiam. Tidak ada batang hidung Daniel di sini. Sera berjalan menuju sofa, ia mendudukkan dirinya. Ia menyender dan memejamkan matanya, entah kenapa dirinya merasa sering lelah akhir-akhir ini.
" Ngapain kamu di sini? " Suara Daniel membuatnya membuka matanya.
Sera menegakkan punggungnya ia menatap Daniel " hp aku retak " rengeknya. Tadi sebelum meninggalkaan kampus ia mencari ponselnya dan menemukannya di dekat pot bunga.
Daniel menghela nafasnya, jawaban istrinya tidak nyambung. Daniel mendudukkan dirinya di samping Sera.
" Kenapa bisa retak? "
" Gegara setan tadi " ucap Sera cepat.
" Maksudnya? "
Sera tidak mau menceritakan kejadian sebenarnya pada Daniel. Biarkan saja, lagian ia jadi bisa meminta ponsel baru ke Daniel.
" Ehm... beliin lagi ya? "
" Iya "
" Yes! Makasih " ucap Sera sembari memeluk lengan Daniel.
" Kamu kenapa ga kuliah? "
" Kesiangan "
Daniel berdehem, ia merasa bersalah ke istrinya ini. Sudah pasti Sera telat karena begadang bersamanya tadi malam.
Sera melepaskan tangannya dari lengan Daniel " Oya, yang jadi resepsionis kok bukan luna? "
" Dia pindah divisi "
Sera mengangguk-anggukan kepalanya. Baguslah pikirnya, karena resepsionis tadi sungguh berbeda dengan Luna. Dia tadi menyambut nya dengan senyum ramah. Sedangkan Luna? Mengingatnya saja Sera jengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosenku
Humor" Bapak ngapain ke sini ?! " " Ganti baju " ucap Daniel " Ngapain ganti baju di kamar saya ? " Daniel menatap Sera datar " terus saya ganti di kamar ayah kamu ? " " Ya..ya ga gitu juga pak " "Seranita putri" Gadis cantik berusia 20 tahun , ia ada...