55

92.2K 4.4K 1.4K
                                    

4 hari berlalu...

Selama itu mereka tidak saling sapa sama sekali, tidak ada yang mau memulai percakapan terlebih dahulu. Sera tetap memasak untuk Daniel. Tetapi mereka tidak berbicara apa-apa saat di meja makan.

Daniel baru saja berangkat mengajar ke kampus. Sera tidak ada kelas, ia masih duduk di meja makan. Sebenarnya Sera sudah cape seperti ini, saling diam, tidak bertegur sapa sama sekali. Sera sudah meminta maaf dari awal tetapi Daniel malah seperti itu.

Sama halnya dengan Daniel, ia sudah cape seperti ini. Empat hari menurutnya sangat lama. Apalagi setiap malam semenjak mereka bertengkar Sera selalu menggunakan daster tanpa lengan. Membuat dirinya tersiksa. Kalau saja mereka tidak lagi marahan seperti ini, Daniel sudah pasti akan langsung menerkam Sera habis-habis.

" Arggg!!! " Daniel memukul stir, ia merasa geregetan dengan dirinya sendiri.

Mendengar nada dering ponselnya, Sera mengangkatnya, tertera nama Ani di sana.

" Halo "

" Ra ikut gue yuk "

" Kemana? "

" Ke mall, gue lagi pengin makan sushi nih "

Sera tampak berpikir, ia sebenarnya malas pergi tapi ia juga bosan di rumah. Pekerjaan rumah sudah ia kerjakan.

" Ra, lu ikut yak. Gue udah ajak Lisa entar dia yang jemput kita berdua "

" Oke deh "

Sera berjalan ke atas menuju kamarnya untuk bersiap-siap. Setelah mendapat pesan dari Ani ia segera turun untuk menghampiri mereka yang sudah ada di depan rumah.

" Ini di bayarin lu kan ni " ucap Lisa saat mulai menjalankan mobilnya.

" Bayar sendiri lah! "

" Dih lu kan yang ngajak ni "

" Iya-iya gue yang bayarin lu pada! "

" Nah gitu dong bestie "

" Lagian lo yang ngajak Kenapa gue yang jemput, tekor nih bensin gue. Mana bensin sekarang naik "

Daniel yang baru saja menyelesaikan kelas pertamanya, ikut pergi ke kantin bersama Aris. Ia mengeryit kan dahi ketika melihat ponselnya.

Istri

Mau kemana kamu


" Bagus warna cream sih, lu kalau make warna yang kaya gini keliatan cerah menurut gue "

" Terus maksud lu gue make warna pink keliatan gelap gitu?! "

" Kali ini gue setuju sama Sera sa "

Ting!

Sera membuka ponselnya, terlihat nama "suami" di layar.

Suami

Mau kemana kamu

Sera memilih mematikan ponselnya, ini pasti Daniel tau dirinya pergi dari GPS di ponselnya. Sera akan mendiami Daniel! Siapa suruh suaminya itu ngeselin.

Sedangkan Daniel tak henti-hentinya berdecak, karena Sera tak kunjung membalas pesannya. Ia menjadi semakin kesal ketika menelfon Sera dan ponsel istrinya itu tidak aktif.

" Lo kenapa anjir dari tadi misuh terus "

" Gue pergi " tak menunggu jawaban Aris, Daniel langsung melangkahkan kakinya keluar dari kantin.

" Si anjir! Gue makan sendiri nih " kini giliran Aris yang misuh-misuh akibat perbuatan Daniel.

Daniel tidak memperdulikan umpatan yang keluar dari mulut Aris. Daniel pergi ke ruangannya, mencoba menghubungi Sera lagi tapi ponsel wanita itu masih tidak aktif.

Daniel ingin ia dengan Sera baik-baik lagi, tapi ia bingung harus memulainya bagaimana. Daniel sadar bahwa dirinya pria yang kaku. Meminta saran ke Andre juga percuma saja, pria itu juga kaku. Ia menelungkup kan kepalanya di atas meja.

Mendengar dering ponsel yang berbunyi Daniel dengan semangat langsung mengambil ponselnya tapi sesaat kemudian ia menghembuskan nafasnya ketika yang menelpon bukan sang istri, melainkan nomor tidak di kenal.

" Halo, pak Daniel maaf mengganggu. Ini saya Dito "

" Iya? "

" Saya ehm..  saya ingin membicarakan sesuatu dengan pak Daniel "

" Bukannya bapak sedang bicara? "

" maksud saya kita bicara langsung, apa pak Daniel punya waktu? "

" Anak saya ingin bertemu bapak "

Dito hanya memiliki satu anak, dan bearti yang ingin bertemu adalah siska. Jadi benar dugaannya Dito menyembunyikan keberadaan Siska.

" Di mana? "

" Calme cafe "

Daniel melirik jam tangannya " dua puluh menit lagi saya sampai "

***
JANGAN LUPA VOTE+KOMEN!!

SEE U!
💙





















Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DosenkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang