Hai!
JANGAN LUPA VOTE+KOMEN:)
Happy reading!
Sera langsung berlari ke dalam komplek saat motor Reno menjauh. Benar, di sana ia melihat Daniel yang sedang membuka gerbang. Sera mempercepat larinya.
Ia mengatur nafasnya saat sudah berhenti di depan Daniel yang terlihat acuh. Suaminya itu malah kembali masuk ke dalam mobil dan memarkirkannya di halaman rumah.
Sera berdecak, ia menutup gerbang dan mengejar Daniel yang melangkah masuk kedalam rumah.
" Pak tungguin " ucap Sera sembari berlari mengejar Daniel. Tapi lagi, suaminya itu acuh malah naik menaiki anak tangga dengan santai.
Sera berhenti, ia mengatur nafasnya lagi menatap punggung Daniel dengan kesal " kenapa sih, aturan di sini kan gue yang marah kenapa dia " ucapnya.
Jam menunjukkan pukul 21:37 berarti sudah 6 jam Daniel mendiamkannya. Sera masih duduk di dapur sedangkan Daniel masuk ke dalam ruang kerjanya.
Sera terus memikirkan kenapa suaminya begitu. Apa Daniel cemburu?. Sera tersenyum mungkin saja kan Daniel cemburu dengan Reno.
Sera beranjak, ia berinisiatif untuk membuatkan Daniel secangkir kopi. Selesai mengaduk kopinya, Sera langsung melangkahkan kakinya ke arah ruang kerja Daniel. Ia langsung membuka pintunya dan mendekat ke arah Daniel " ini saya buatin minum " ucapnya.
Lagi, Daniel hanya meliriknya dan kembali lagi fokus dengan kegiatannya.
Sera berdecak " bapak kenapa sih! "
" Bapak kenapa diemin saya? Aturan disini kan saya yang harusnya marah sama bapak karena bapak saya nunggu hampir dua jam! "
Daniel menoleh " kenapa kamu sama dia? "
" Dia? Kak Reno maksudnya? "
" Hm "
" Saya ga ada pilihan lain, hp saya mati terus mau ujan. Ya udah saya bareng sama kak Reno. Lagian bapak saya telpon juga ga aktif "
" Bapak cemburu? "
" Gak "
" Bilang ajah deh, bapak cemburu kan? "
Daniel menghela nafasnya, ia berdiri dan mensejajarkan wajahnya dengan Sera. Membuat Sera meneguk salivanya.
" Iya " ucap Daniel langsung pergi meninggalkan Sera yang masih berdiri tidak percaya.
Sera mengerjapkan beberapa kali, ia menatap pintu yang di tutup Daniel, perlahan ia menyentuh dadanya.
Sera menyadarkan dirinya, ia menyunggingkan senyum. Mengambil kopi yang belum sempat Daniel minum, Sera melangkah ke arah kamar pasti suaminya ada di dalam sana.
Sera tak henti-hentinya tersenyum, ia membuka pintu perlahan terlihat Daniel yang terbaring di ranjang menutupi wajahnya dengan lengan kanannya.
Ia menunjuk pipi Daniel dengan gemas tapi Daniel masih enggan membuka matanya, padahal ia tau pasti suaminya ini belum tidur.
" Mas " ucap Sera. Dirinya juga tidak tau kenapa kata itu yang keluar.
Mendengar itu Daniel reflek membuka matanya, tidak tahu kenapa ia senang mendengar panggilan itu dari istrinya. Ia merubah posisinya menjadi duduk bersila, menatap istrinya yang menyunggingkan senyum lebar.
Sera mengulurkan secangkir kopi dengan kedua tangannya " ini ga di minum? " Ucapnya.
" Nggak "
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosenku
Umorismo" Bapak ngapain ke sini ?! " " Ganti baju " ucap Daniel " Ngapain ganti baju di kamar saya ? " Daniel menatap Sera datar " terus saya ganti di kamar ayah kamu ? " " Ya..ya ga gitu juga pak " "Seranita putri" Gadis cantik berusia 20 tahun , ia ada...