Sera kini bersama dengan sang mertua dan adik iparnya untuk menyiapkan makan siang. Sedangkan Daniel berada di kamar terlelap, sudah Sera bilang kan bahwa Daniel itu kebo di hari libur.
" Daniel gimana di rumah Ra? "
Sera yang sedang mencuci sayur menoleh ke arah Riska " baik mah " ucap Sera sekenanya.
Tapi sebenarnya dalam hatinya ia ingin bilang bahwa Daniel itu ngeselin, irit ngomong, pemaksa dan masih banyak lagi. Tapi kata yang keluar dari mulutnya tidak sesuai.
" Di rumah Abang cuek ga kak " Rachel yang sedang memotong bawang ikut menimpali.
" Ehm.. sedikit "
" Tuh kan mah! Bener apa kata aku "
" Daniel emang gitu Ra, tapi kamu maklumin ya sifat nya itu nurun dari bapaknya "
" Loh emang papah cuek? Kok Rachel gatau "
" Malah lebih cuek dari Daniel "
" Ngomongin Daniel? "
Sera menghentikan aktivitasnya, ia menoleh ke belakang mendapati Daniel yang sudah duduk bergabung bersama Rachel.
" Tidur Mulu kamu Nil "
" Dasar kebo! " Ucap Rachel.
Daniel melirik adiknya sebentar " ini baru tidur mah "
" Oh.. tadi malem abis begadang ya? " Ucap mama sembari menggoda sang menantu.
" Gasabar punya ponakan, Rachel pengin yang cewek, kalo cowok entar kek Abang lagi "
" Cewek ataupun cowok yang penting mama punya cucu, kamu ajak istri kamu ke dokter Niel tanya-tanya gitu biar mantu Mamah cepet hamil "
" Iya nanti " ucap Daniel membuat mamah tersenyum lebar.
Sera tersenyum kaku, ia merasa tidak enak melihat sang mertua yang berbinar ketika membahas tentang cucu. Apa dirinya harus mencoba?
Sera melirik Daniel, ia menggelengkan kepalanya merasa geli membayangkan jika ia dan Daniel melakukan hal yang biasanya suami istri lakukan. Sera kembali fokus ke sayur yang ada di tangannya, ia tidak mau membayangkan yang tidak-tidak lagi!
" Ini di campur ke sini kan mah? " Ucap Sera berusaha mengalihkan pembicaraan yang membahas tentang anak.
" Iya, kamu cobain dulu kalo misal kurang gurih tambahin garem sedikit ajah "
_
Sera dan Daniel kini berada di dalam mobil. Mereka pamit setelah makan siang, lebih tepatnya Sera yang meminta Daniel agar cepat pulang. Bukan tidak betah, justru ia sangat betah dengan adanya Rachel yang humoris apalagi mertuanya sangat baik. Tapi Sera ingin cepat pulang karena pembicaraan tentang cucu, ia takut keceplosan bahwa dirinya dan Daniel belum melakukan hubungan intim. Membayangkan wajah sang mertua yang tadinya ceria menjadi sedih, huh jangan sampai!
" Ngapain kamu? " Daniel merasa heran dengan sang istri yang sekarang seakan menjadi bisu. Biasanya Sera pasti akan berceloteh tentang apa saja. Menikah dengan Sera beberapa bulan ini membuat Daniel tahu akan sifatnya, iya istrinya cerewet.
" Sera? "
" Eh.. apa? "
" Udah sampe "
Sera mengangguk, ia segera membuka pintu mobil dan berjalan cepat masuk rumah. Dirinya ingin beristirahat, sungguh kata-kata ' cucu ' yang di lontarkan sang mertua terngiang terus di otaknya. Sedangkan Daniel memakirkan mobilnya.
Daniel membuka pintu kamar, ia melihat Sera yang sedang bersandar di ranjang dengan mata terpejam.
" Ini di makan stroberi nya " ucap Daniel sembari meletakkan piring berisi stroberi di atas nakas. Sebelum ke kamar ia pergi ke dapur dahulu untuk memindahkan stroberi dari kantong kresek ke piring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosenku
Humor" Bapak ngapain ke sini ?! " " Ganti baju " ucap Daniel " Ngapain ganti baju di kamar saya ? " Daniel menatap Sera datar " terus saya ganti di kamar ayah kamu ? " " Ya..ya ga gitu juga pak " "Seranita putri" Gadis cantik berusia 20 tahun , ia ada...