Hai!
Happy reading!
JANGAN LUPA VOTE+KOMEN!!
" gue tim Do-san sih "
" Gue ji-pyeong "
Mereka Sera dan Lisa tengah membicarakan drama Korea yang sedang viral di sosial media. Drama yang bergenre bisnis komedi romansa itu sukses membuat dirinya bergadang untuk menyelesaikan episode nya. Start up menceritakan kisah dua pengusaha yang ingin sukses dengan perusahaan baru mereka sendiri.
Sera lebih memilih tim Do-san karena memang ia sudah menyukai Nam joo-hyuk dari jaman moon lovers.
Seperti biasa, disini Ani hanya memperhatikan mereka yang membicarakan Korea.
" Lu tim apa ni? Ikut gue ajah ji-pyeong "
Ani menyeruput es nya sejenak " gue ikut emak gue, tim mas Al "
" Mas Al? " Ucap Lisa bingung.
" Iya tim mas Al "
" Gue jadi pengin punya suami CEO " celetuk Lisa
" Mas Al juga CEO "
" Gue lagi ngomongin ji-pyeong ya! "
" Sera mah enak anjir punya suami dosen ganteng lagi, ga CEO gapapa tapi bentukan macem pak Daniel "
Sera menatap tajam Lisa. Mereka sekarang ada di kantin. Jika seperti kemarin bagaimana? tiba-tiba Toni dan vino datang menanyakan hal-hal yang tidak ingin Sera jawab.
" Biasa ajah kali Ra! , Beneran weh.. gue jatuh cinta sama ji-pyeong "
" Heleh! Entar ada drama lagi juga lu jatuh cinta lagi! " Ucap Sera jengah. Sudah jadi kebiasaan Lisa setiap menonton Drakor pasti ia akan bilang jatuh cinta.
" Suka-suka wle "
Ani berdiri membuat keduanya menoleh kearahnya dengan tatapan bingung.
" Kemana ni? "
" Ke kelas! Lu berdua ngomongin apa gue ga ngerti "
" Elah... Masa lu ga ngerti sih, orang di ig juga pada ngomongin " ucap Lisa
Ani kembali mendudukkan dirinya, ia menyeruput es nya sebentar " di ig gue ga muncul "
" Yang lu minum es gue ni " ucap Sera
Ani menatap gelas yang baru ia minum tadi kemudian menoleh ke arah Sera " heheh es gue abis " ucapnya.
Sera kini berdiri di depan halte kampus ia menunggu Daniel menjemputnya. Suaminya itu pergi ke kantor dan ia di suruh menunggu.
" Ra ga bareng nih serius? Udah sore " ucap Ani yang ada di depan Sera.
" Gak deh, kayaknya bentar lagi nyampe "
" Yaudah gue duluan "
Beberapa kali Sera menelpon Daniel tapi tak ada jawaban sama sekali. Sera mengangkat hp nya bisa ia liat sekarang baterainya hampir habis. Beberapa orang yang tadi ada di halte sudah pergi tinggal dirinya yang ada di sini.
Sera duduk di kursi halte. Ia menatap langit yang terlihat mendung. Anginnya pun lumayan kencang.
Sera mengangkat ponselnya ia mencoba untuk menghubungi Daniel lagi.
" Yah yah..mati " ucap Sera kesal. Sekarang ponselnya mati. Dan di sini sepi, dirinya ingin kembali masuk ke dalam kampus pun sepi.
Sera menggigit bibirnya, cemas. " Gada kang ojek mangkal nih "
" Dasar kudanil! Kalo ga bisa jemput ya bilang "
Sera masih duduk di kursi halte ia menunduk, mengayunkan kedua kakinya.
Tin.. tin...
Sera mengadah, matanya tiba-tiba berbinar, ia langsung menghampiri orang yang membunyikan klakson itu " bang ojek "
" Tunggu deh.. kok kang ojek motornya keren gini "
" Loh... Kak Reno? " Ucap Sera saat Reno membuka kaca helmnya.
Sera mengerjapkan matanya, bukannya motor Reno berwarna merah? Kenapa sekarang jadi hitam?
" Ayo naik, saya antar "
Sera masih terdiam. Reno menjulurkan sebuah helm ke arah Sera " ini pake " ucapnya.
" Eh.. nggak usah kak ", Sera masih menunggu kedatangan Daniel.
" Kamu galiat? " Reno menunjuk langit dengan hari telunjuknya, " udah gelap banget saya yakin mau ujan gede " ucapnya.
Sera menghembuskan nafasnya pelan, ia mengangguk pelan dan mengambil helm yang di ulurkan oleh Reno.
Sera membuka kaca helmnya, ia memejamkan matanya saat merasakan hembusan angin yang cukup kencang. Ia sangat menyukai ini, menurutnya rasanya sangat tenang.
Sementara Reno tersenyum. Dari kaca spion motornya, bisa ia liat wajah Sera yang menikmati hembusan angin.
" Rumah kamu di mana Ra? "
Sayup-sayup Sera mendengar suara Reno " apa kak? "
" Rumah kamu di mana "
Sungguh, suara Reno terdengar tidak jelas. Sera memajukan wajahnya agar ia bisa lebih dengar apa yang Reno katakan.
" Apa kak, maaf saya tadi ga denger ? "
" Rumah kamu dimana? "
" Rumah.. oh di- " Sera memejamkan matanya sejenak. Kenapa ia lupa soal ini. Huh..
" Ra? "
" Komplek yang itu lurus terus belok kanan "
Reno mengangguk, ia melajukan motornya ke arah yang Sera maksud.
" Udah kak di sini ajah " ucap Sera sembari turun dari motor.
" Rumah kamu di komplek ini? "
Sera mengangguk ragu " iya " ucapnya.
" Hm.. makasih kak, perlu saya bayar ga nih. Kak Reno udah jadi kang ojek saya hari ini " ucap Sera bergurau sembari membuka tasnya.
" Bayarnya jangan pake duit "
" Terus? "
" Mm.. traktiran? " Ucap Reno.
" Hahaa.. ga ikhlas nih? " Ucap Sera.
" Bukannya tadi kamu yang nawarin bayar? "
" Kapan-kapan deh " ucap Sera.
" Bercanda Ra " ucap Reno.
" Bercanda? Saya mau nraktir beneran Loh, ya udah gajadi " ucap Sera.
" Ralat, Saya mau di traktir "
" Dih.. hahahaa " ucap Sera tertawa lepas.
Tin....
Bunyi klakson yang keras membuat keduanya terlonjak kaget. Sera membelalakkan matanya begitu melihat mobil yang baru saja masuk ke dalam komplek.
" Itu mobil kayak pernah liat deh, mobil pak Daniel ga sih? "
" Hm.. saya masuk dulu ya kak, ini juga udah mulai gerimis " ucapnya sembari mengulurkan helm ke arah Reno.
" Iya, saya pulang dulu. Salam buat orang tua kamu "
***
Hayoloh mobil siapa... :V
Kalian di star up tim apanih
Author tim ji-pyeong hahaaa! /Oke gada yg nanya
JANGAN LUPA VOTE+KOMEN!!
See u!
💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosenku
Humor" Bapak ngapain ke sini ?! " " Ganti baju " ucap Daniel " Ngapain ganti baju di kamar saya ? " Daniel menatap Sera datar " terus saya ganti di kamar ayah kamu ? " " Ya..ya ga gitu juga pak " "Seranita putri" Gadis cantik berusia 20 tahun , ia ada...