21

78.6K 5.5K 89
                                    

Hai!

Jumpa lagi manteman🤗

Jangan lupa bayar gratis dengan cara pencet tanda bintang 😊

Happy reading guys!

19:15

Semua penghuni rumah kini berada di ruang keluarga, tak terkecuali Daniel dan Sera mereka duduk di sofa bersama ayah, bunda, fajar sedangkan Reni ia duduk di karpet bermain dengan Alin dengan El di pangkuannya

Suami Reni? , Ia sudah berangkat ke laut ehk.. maksudnya Rizal bekerja menjadi nahkoda kapal jadi tak heran pulang hanya beberapa kali saja

" Jadi pindahannya nil? " Ayah mengawali

Sera menatap ayah bingung, siapa yang pindahan? Daniel?

" Iya yah " ucap Daniel

" Serius lu mo pindahan Nil ? Entar lu makan apa? Rumah yang bersihin juga siapa? Sera nih orangnya Mageran "

" Fajar... " Tegur bunda

" Siapa yang pindahan yah ? "

" Ya lu lah! " 

" Sera? , Sera pindah kemana? Gak mau, Sera mau sama bunda ajah " ucap Sera sembari memeluk lengan Dian

" Kamu kan udah nikah dek, ya harus ikut Daniel lah " ucap Reni

" Tuh dengerin! Minggir lu, gue yang sama bunda "

Fajar menarik lengan Sera

" Dih.. apaansih bang, udah pw! "

Semua orang menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah adik kakak itu

" udah berapa persen Nil rumahnya? "

" Delapan puluh, mungkin Minggu depan yah "

" Adek nanti harus nurut sama Daniel ya " ucap ayah

Sera terdiam, ia sibuk dengan pikirannya
Pindah rumah? Sama Daniel?

Kamar

Sera duduk di atas kasur , masih memikirkan gimana nasibnya apabila ia tinggal berdua saja sama Daniel

" Masa gue harus tinggal berdua sama kudanil sih "

Pintu kamar mandi terbuka , Sera menoleh terdapat Daniel melangkah ke arah kasur dan merebahkan badannya
Ia mulai memejamkan matanya

SERIUS NIH TINGGAL SAMA NI ORANG?

GUE YAKIN PASTI RUMAH GARING

" Pak ? "

" Hm "

" Kalo saya ga mau pindah gimana? "

Daniel membuka matanya, ia menatap Sera bingung, bukankah tadi istrinya setuju mereka akan pindah?

" Tadi kamu mau "

" Ya... Ehm itu kan tadi ada bunda sama ayah "

" Terus? "

" Ya.. saya.. "

" Saya.... Gak mau pindah, bapak ajah yang pindah "

" Ingat kata ayah kamu "

Sera menaikkan sebelah alisnya , maksud Daniel apa? Ia harus menuruti semua keinginan Daniel?

" Tapi kan.. ini beda pak, bener kata bang fajar, saya jarang banget bersih bersih , masak juga ga terlalu bisa, cuma beberapa doang "

" Pokoknya saya- "

" Saya ajarin "

" Bapak bisa masak? "

" Gak "

" Lah? Terus? "

" Cari google "

Sera mengangguk kecil " ouh iya... "

" Tapi kirain saya bapak bisa, semisal bapak bisa beneran, bapak ajah yang masak nanti saya bantu dikit "

Daniel menatap Sera datar, tadi istrinya bilang apa? memasak?

" Kenapa pak? Ada yang salah sama omongan saya ? "

" Hm " ucap Daniel sembari memejamkan matanya lagi, ia sudah mengantuk tapi istrinya terus berceloteh

" Apa? Omongan saya bener kok, lagian jaman sekarang banyak cowo yang masak, chef juga kebanyakan cowo kan sekarang "

" Gue ngebayangin kudanil jadi juri  MasterChef " 

" Pasti gada yang ikut " gumam Sera pelan

" Apa ? "

HEH? DIA DENGER

" Bapak belum tidur? "

" Kamu tadi bilang apa? "

" Ng-ngga "

Daniel menatap Sera dengan tajam

" Saya denger kamu ngomong apa "

KALO DENGER NGAPAIN NANYA WOY!

" Saya ngomong apa ? "

" Jangan pura-pura kamu "

Sera mengerjapkan matanya, ia segera memalingkan wajahnya, menghindari tatapan mata elang Daniel

Daniel yang merasa tidak mendapat jawaban ia segera duduk semakin menatap tajam Sera

" Sa-saya udah ngantuk pak " ucap Sera sembari langsung berbaring membelakangi Daniel

Daniel menarik pundak Sera, sehingga sekarang mereka duduk berhadapan 

" Kamu ngatain saya? "

" Ngatain apa? "

" Tadi kamu bilang apa? Kudanil? Kamu ngatain saya "

Sera mengerjapkan matanya sekali lagi, ia bingung harus bicara apa

" Saya... Ga bilang kudanil kok , ehm... Saya ngomongnya Daniel, bapak salah denger "

" Bohong dosa " ucap Daniel cepat

Sera menggigit bibirnya " ehm.., iya iya! Saya ngaku tadi ngomong kudanil "

" Lagian.. bapak sih ngeselin tau gak! "

Daniel mengerutkan dahinya bingung, kenapa istrinya tiba-tiba marah

" Saya? "

" Iya! Bapak ngeselin, giliran ngomong sama saya ajah hm hm doang , lah sama tante-tante kampus malah ketawa-ketawa senyum-senyum! "

" Tante? " Tanya Daniel bingung

seingatnya dirinya tidak mengobrol dengan Tante-tante di kampus

" iya itu si Mila, ganjen banget emang, bapak juga ngapain di ladenin coba tuh Bu Mila, bapak tuh harusnya... "

Sera mengerjapkan matanya, dirinya terdiam kenapa ia bilang seperti tadi pada Daniel

KENAPA LU BILANG GITU SIH

ENTAR NI ORANG GEER GIMANA

" Harusnya? " Ucap Daniel menunggu Jawaban Sera

" Harusnya... Ehm gajadi pak saya lupa "

" cemburu? "

Sera membelalak, ia menggelengkan kepalanya cepat " dih! Nggak "

Daniel tersenyum mengejek " boong dosa "

" Saya ga boong! " Ucapnya sarkas

" Ga percaya "

" Yaudah kalo ga percaya! , Saya mau tidur ngantuk! "

*****

Jangan sampai lupa vote😁
💙

See u!

DosenkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang