PROLOGUE

105 9 1
                                    


Ajari aku bagaimana caranya menerima keadaan tanpa membenci kehidupan,seorang anak memang tidak pernah meminta untuk di lahirkan. Namun dia ada karena sebuah permintaan, perjuangan, dan juga harapan. Tetapi mengapa ketika sudah di lahirkan malah seringkali di abaikan.



🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁






Hai semua perkenalkan namaku adalah Natasya Belle, aku lahir dari keluarga yang sederhana, ibu dan ayahku terlahir dari keluarga yang juga sederhana.aku bersekolah di SMA 10 Jogja. Aku sangat gembira karena tepat hari ini adalah kelulusan ku, aku sangat bersyukur bisa lulus dengan nilai yang cukup baik.

Hari demi hari aku lalui, tak terasa aku sudah dibangkitkan dengan semangat untuk melanjutkan pendidikan ku di bangku kuliah, aku mengelilingi semua universitas tapi ternyata aku tidak lulus di salah satu universitas itu, aku begitu sedih amat mengiris , depresi, dan hampir saja mau gila, Jurusan yang aku ambil adalah jurusan kedokteran, aku sangat menginginkan jurusan itu, sebab aku ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, terutama untuk keluarga ku.

Aku terlahir dari keluarga yang selalu di bully dikarenakan kondisi ekonomi yang lemah, akan tetapi aku tidak tinggal diam, aku selalu berusaha untuk menjadi kebanggaan orang tuaku, disamping prestasi yang selalu aku dapatkan di bangku sekolah, aku juga selalu mendapatkan juara dalam hal organisasi.

Orang tua ku sangat bangga akan hal itu, dan mereka berjanji akan terus bersama dalam kondisi apapun. Tiba saatnya aku beranikan diri untuk mendaftar di universitas swasta yang ada diluar dikota jauh dari tempat tinggalku, orang tua ku sangat sedih karena aku adalah anak perempuan satu-satunya yang tidak terbiasa hidup sendiri, namun aku selalu meyakinkan mereka semua, aku pergi jauh dari tempat tinggal ku hanya untuk mengejar cita-cita.

Dan alhasil aku lulus di Universitas swasta, dan aku mengambil jurusan manajemen karena jurusan kedokteran sangatlah mahal orang tua ku mana mungkin bisa mampu membayarnya.

............
Drrrrrrrttttttttttttrrrrtttrttttttttttttttt entah berapa kali suara getaran handphone menganggu ku, dan aku mengangkat nya ternyata dari ibu ku .

"hallo nak kamu dimana"
Kata ibu ku
"aku lagi di kampus bu, aku sudah diterima di universitas swasta ini" kata ku
"Alhamdulillah nak, jaga diri baik-baik yah, ibu sayang kamu" kata ibu sambil mengeluarkan ekspresi yang entah aku tidak bisa melihatnya langsung
"iya ibu aku juga sayang sama ibu, jaga kesehatan yah" ucapanku sambil merasaka bersyukur
"Iya sayang, ibu matikan yah telponnya, assalamualaikum " kata ibu

Lalu tak lama kemudian aku pulang ke kos ku, iya kos yang aku bayar 1 juta pertahunnya, aku sangat sedih, karena aku terbiasa dengan adanya kedua orang tua ku, dan hampir sekarang aku tidak lagi punya siapa-siapa disini.

Aku beristirahat agar tubuhku semakin kuat untuk menjalankan ospek dimana masa orientasi bagi mahasiswa baru.aku tak lupa membersihkan wajahku, dan mengganti baju ku lalu tidur sedikit..

Gemuruh azan telah menyadarkan kita akan pentingnya sholat, tak terasa sudah magrib.aku langsung siap untuk mandi, dan menjalankan kewajiban ku yaitu sholat.selesai sholat magrib aku kembali melanjutkan aktivitas ku belajar dan terus belajar, sampai aku ketiduran di meja belajar ku .

Tringggggggggggggg ............
Tringgggggggggggggg
Tringggggggggggg( getaran alarm ) 04:00 tandanya sudah subuh .
" Ibu, ibuuuuuu, ibu dimana sih kok ngga ngebangunin aku"

Eh kok ngga ada jawaban dari ibu, astagfirullah aku lupa, aku sudah hidup mandiri hem :/
Tidak lama kemudian aku langsung siap- siap untuk kekampus, aku langsung membersihkan tempat tidur ku, dan mandi, selesai mandi, aku langsung berpakaian dan memesan ojek online dan langsung mengantarku ke kampus., Sesampai dikampus aku langsung melanjutkan kegiatan ku ...

Tak terasa sudah pukul 13:00

Paaakkkkkk ( ada yang memukul pundak ku dengan kasar)ternyata dia seorang pria mahasiswa baru yang juga sama dengan ku

" apasihhhhhh "(ucapan ku dengan suara kasar)
" hehe maaf, boleh kenalan ngga?" Kata pria yang berdiri didepan Natasya
" apaan, aku tidak suka dengan orang yang kasar" kata ku
"Iya-iya maaf (pria itu dengan ucapan yang lembut)"
" oke aku maafin"(kataku dengan wajah yang suram tak ikhlas)
"ayo makan aku lapar"(kata pria itu sambil menarik tangan ku )
"apaaaaasihhhhhhhh " aku hanya bisa pasrah

Sesampai di kantin kami berdua memesan dengan menu yang sama, dan tidak lama kemudian aku membuka percakapan

Natasya: hey nama kamu siapa sih?
Pria :, oh iya namaku Erik sander Cristian, biasa dipanggil ganteng atau cakep ( dengan candaannya yang garing )aku hanya diam namun terbahak-bahak dalam hati pikirku"lucu juga sih ini anak"hehe.

Tak lama kemudian, aku merasa erik ini adalah orang yang baik, aku butuh teman, bukan untuk melampiaskan apa yang telah terjadi, melainkan untuk tempat bercerita.

Erik yang katanya adalah anak yang cerdas dikampus ini, dia adalah orang yang sangat ramah dan juga ketampanannya melebihi siapa pun, aku jadi merasa iri sama perempuan yang selalu mendekati erik, tapi erik juga selalu memberikan aku masukan yang terbaik, selalu mensupport aku, begitu pun dengan teman-teman yang lain, namun adapun yang tidak suka sama aku.
Erik adalah senior ku cuman aku hanya menganggap dia sebagai teman yang seumuran dengan ku, Soalnya dia tidak seperti senior lainnya, dia anaknya yang manja, anaknya yang suka jail, yang suka bikin kita ketawa, aku malah bersyukur bisa dekat sama erik.

Hari demi hari kita lalui bersama dikampus, aku semakin akrab dengan erik, kami selalu saja melakukan hal bersama, bahkan selalu berdua saat melakukan tugas yang ada dikampus, kebetulan erik adalah senior ku di
Kami pun saling berkenalan, hari demi hari kami selalu menghabiskan waktu berdua layaknya seorang sahabat sejati, kami pun saling berjanji untuk bersahabat.

Hal kecil yang kami lakukan bersama-sama membuat kami seperti pasangan hehe.
Selain erik adalah anak yang cerdas dia juga mampu menenangkan hati, membuat kita tertawa lepas.

Erik yang selalu saja mengantar ku pulang tanpa aku minta, dia baik iya dia baik, hanya saja dia sedikit ngeselin.

Memilih untuk jauh dari orang tua adalah hal yang sangat tidak bisa kupungkiri, mencoba agar selalu tertahan pada kedua orang tuaku namun aku tidak bisa, aku harus melanjutkan pendidikanku dan mencapai cita-cita ku.agar orang yang aku sayang bangga, dan tidak kecewa dengan kelakuanku nanti.

Saat ini aku mencoba terus bertahta pada keadaan, aku mencoba mencari teman dikampus dan aku juga tidak takut akan sesuatu yang nantinya akan terjadi.

Jangan lupa baca, vote dan komen yahh.

_

_
_
_
_
_

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang