Menangis, lalu tidur sangatlah disayangkan untuk khalayak bodo seperti ku yang hanya tahu memikirkan bagaimana nasib kedepannya .Nasib buruk akan selalu datang ketika kita tidak berusaha mengubahnya, namun nasib baik akan datang jika kita berusaha, lantas bagaimana jika terus berusaha namun keburukan itu terus ada .
Berada di fase pembentukan karakter dewasa 20th. mungkin bagi kalian, itu umur yg masih sangat muda. tapi Natasya berada diawal dimana disinilah kedewasaannya diuji.
Kehancuran yang membawanya berada difase ini,
Fase dimana dia bukan hanya memikirkan Pasangan hidup untuk diri sendiri bersenang-senang.
Tapi memikirkan kehidupannya bagaimana dia bisa kuat lagi, mungkin kalian akan berfikir "dia sudah dewasa masih saja cengeng.
Kujelaskan disini dia melewati proses panjang untuk membangun kepercayaan
Oh...tuhan dengar pintaku jikalau memang begini caramu memberinya ujian
Natasya harap kau beri ku kebahagiaan setelahnya
Buatlah hati sabar dan kuat lagi tuhan.......Rak buku yang usang tersapu angin,
Sedih,kesepian,dibenci banyak orang dan diasingkan
Lagi-lagi semesta memaksa gadis itu untuk selalu menerima keadaan
"Sekarang bukan lagi waktunya untuk menyalahkan
Ayah ataukah ibunya
Perihal dia yg sekarang biar saja memori lama tersimpan
Dia coba mengikhlaskan untuk tak lagi diputar memori itu
Yg disayangkan dan jadi pertanyaan
KENAPA DIA BEGINI TUHAN?
Bukan dia tak mensyukuri nikmatnya
Hanya saja menjadi terasingkan dan kesepian bukan inginku...
Hari ku hanya diisi dengan pena biru dan buku lama
Siang nya malam nya tetap sama masih terbayang suara mereka saat dia masih berumur 6 tahun
Yang saling bercanda tawa.sial....muak sekali tapi lagi-lagi dia mengingatnya bukanka ayah yang pergi.
Dia tetap stay dikamar kosnya mencoret-coret kertas kesayangannya dan berkali-kali merobeknya
Bukan pertengkaran.
Suara keras,hentakan dalam debukan dada terus terdengar suara kebencian semua bersatu padu menjadi sebuah harmoni yg menjijikan yg harus terus kudengar dalam diam.Tapi lihat dia...dia tidak baik-baik saja sementara dia bersedih mereka tak tau...
Yg mereka tau dia hanya gadis yg tak tau diri, hanya bisa melawan dan tempramental.
Kau tau hidup gadis ini penuh perjuangan sekali hingga mencapai dititik semu ini
Bukan lagi tangisan yg mengiringi langkah ini, aku ia aku Natasya yang selalu keras kepala, dengan mudahnya menangis setiap saat.Namun,kemarahan,kejenuhan,kesepian,
hingga kebencian yg mengikat hatiku begitu erat sehingga aku mudah menangis, dan gila tertawa pada hal konyol biasa.
Uang dan keegoisan dan wanita lain adalah penghancur terbesar di kehidupanku.Kita tau mungkin diluaran sana ada banyak endah nuna lain yg lebih nelangsa hidupnya.
Tapi cukup melihat dia saja... sudah pantas disandingkan dengan mereka yg hidup kelaparan dijalan...
Rasanya asing dan diasingkan dirumahDia mungkin kebingungan ditengah keputus'asaannya
Hampir saja dibuat gila oleh keadaan yg selalu memaksa untuk patuh dan tunduk.
Tekanan dri mereka,perpisahan mereka. yg membuatku jadi pribadi yg susah diatur, suka berdebat dan tak patuh...yes i know aku seburuk itu
Sebab sifat Natasya...banyak orang yg membencinya
Beberapa tetangga mengatakan "dia tidak tau diri, anak pembangkang dan bajingan"
Sakit sekali rasanya padahal didalam otaku berfikir "AKU BEGINI SEBAB MEREKA TAK MENGERTI AKU"
Masa remaja yg mengharukan dengan penuh penyesalan jg sebab dibalik canda tawa remajaku aku terus saja menangis.
Memberontak dan susah diberi tau
Ayah selalu membandingkan ku dengan anak gadis lain yg manut dan penurut
Sedangkan setiap kali ayah mengatakan itu aku selalu berusaha jadi lebih baik lagi
Namun karena terlanjur dikecewakan
Natasya jadi malas sekali menanggapi omongan ayah dan omongan mereka.
Walaupun sesekali dia membantah tapi dia ingat dia lebih banyak patuh...aku merasa diperbudak oleh kata2 ayahku... tapi dia terlalu sadis untuk ku sebut sebagai ayah.
Ucapannya menyakitkan tatkala dia tak mematuhinya.
Padahal aku patuh sebab aku tau dia ayahku yg harus dia hormati.... tapi balik lagi tadi dia sudah muak akan topeng-topeng busuk dia dengan perempuannya._
_
Namun saat ini aku hanya butuh sendiri, aku ingin menenangkan diri, dan belajar dari apa yang terjadi.Terttttttttttttttttttttttttttttttttt ,( getaran hp yang tidak bisa aku hiraukan) susah untuk kuhindari sebab getarannya tepat ditelinga ku dengan keras.
" Ayah akan nyusul kamu lagi , ayah mau kita tinggal bersama-sama di luar kota tempat kamu kuliah" kata ayah.
Aku langsung mematikan hp dan tidak menyalahkannya kembali
Keesokan harinya Natasya lalu terbangun dari tidurnya yang cukup nyenyak, Natasya yang selalu memikirkan ibunya, kini tidak lagi sebab ibunya sudah tenang dialam barunya.
Tepat hari Minggu ini, Natasya hanya ingin menghabiskan waktunya dengan tidur di kosnya .
"Aghhh sudahlah aku tidak pantas untuk erik, dia anak orang kaya sedangkan aku sudah tidak punya siapa-siapa didunia ini kecuali tuhan.
Dulu aku keluarga yg berkecukupan,sebelum ayah sama ibuku berpisah.mau apa aja tinggal bilang yah langsung beli.semua org yg bukan keluarga menganggap kami keluarga.dan keluarga mengagungkan keluarga kami.
Aku masih ingat jelas seperti apa kejadian masa kecil ku dimnaaa masa masa kebahagiaan ada didepan mataku.
Sampe aku besar aku sekolah dengan uang yang tercukupi .
Sampe ketika aku duduk di bangku kuliah,ayahku menikah lg dan uang kuliahku smaa sekali gak tertanggulangi.dan ibuku memutuskan pergi dan mencari pekerjaan aku juga pergi dari rumah sampe saat ini umurku yg mulai beranjak dewasa.aku bisa membuktikan aku bisa!!!Sampe pada hal yg aku dendam kan seumur hidupku!!!!!!!!
Ibuku meninggal dunia,saat itu aku di luar kota untuk kuliah.tak satupun mereka (keluarga) yg bisa menangani dimedan.sakit hati iniiii.padahal dahulu beliau yg membantu kalian satu per satuuu per keluargaaa untuk bisa bertahan hidup! Ini aku ingat sampe aku mati! Ingat roda berputar!!!karma ada.mungkin iyaaa beliau dimasa hidupnyaaa ada sikap tidak baik nya.Memng hancurnya roda kehidupan ada didepan ku saat ini.memang aku masih memikirkan makan esok dan esoknya lg dan aku tidak memintaaa aku tidak mengemis lg pada kalian.
Krna menurutku lebih baik kutahan lapar ini dan berusaha sendiri untuk bisa hidup daripadaaaa aku harusss datang dan klian berpikir hanya meminta makan dan bantuan.Aku capek!!!
Sampai kapan aku menyandang beban kehidupan ini sendirian?
Siapa yg harus kusalahkan?
Yatuhannn, ini titik jenuh ku.
Aku tidak pernah mengeluh dan saat ini keluh kesahku ku limpah ruah kan hanya kepadamu.hanya malam yg tau seberapa banyak air mata ini,dan hanya tangis yg bersedia sebagai penghantar lelapku, hanya naluri yang kuat yang mau menemaniku .Maafkan aku untuk trus menjadi ciptaanmu yang lemah ini,yang selalu mengeluh ini,yang munkin aku kurang bersyukur atas semua hal yang engkau berikan.
Tapi apa salah? Jika seseorang berada di titip yg benar benar capek,jenuh,dan lelah dalam menjalani kehidupan?
Kehidupan seperti apa? Kehidupan dimana gadis kecil ayah yang seharusnya tumbuh dalam pantauan ayah dan ibunyaaa malah berada di kehidupan yang penuh dengan kebebasan,pergaulan,lebih dekat dengn kehancuran,lebih merasakan tumbuh karna tuntutan sekitar.
Aku capek! Ini saat nya aku mengeluh dan mungkin esok saatnya aku berusaha lagi dan lagi.Yatuhankuu, terima kasih telah menjadikan aku seseorang setangguh itu dan kadang menjadi selemah ini.
Terima kasih telah menakdirkan kehidupan yang mampu membuat aku dapat melihat semua alur kejam seseorang didunia ini.
Pengalaman demi pengalaman aku nikmati.dari sisi pahit,baik,buruk,manisnyaa.
Dan menurutku semua itu adalah hal yang terbaik untuk aku bisa belajar.Namun tuhan sekali lagi kutanyakan kepadamu, apakah aku harus pura- pura bahagia lagi? Setelah luka yang amat mendalam.
Ibu meninggal dunia
Ayah yang pergi bersama perempuan lain
Dan aku ? Aku ini apa?Apa aku harus menjadi manusia yang tidak utuh?
Lanjut yah di part selanjutnya
Jangan lupa vote, koment, dan follow
Jangan lupa senyum hari ini :) karena senyum kamu paling berarti di dunia ini hehe.
######
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home
Teen FictionKita pernah mengalami sakit, mengalami depresi, mengalami yang namanya Pedih perih dalam hidup, sekali lagi kukuatkan diriku untuk selalu terlihat bahagia, dan ternyata aku tidak bisa seperti itu, air mataku selalu bercucuran tak menentu, tuhan anda...