chapter seventeen

6 3 0
                                    

Hem

Cuaca yang sangat sejuk membuat semua nampak selaras

Namun tidak dengan Natasya, dia menghabiskan waktunya di rumah bekerja seperti babu, tanpa Dimas suaminya menegur mamanya, dia hanya bertingkah seenaknya

Semakin hari Natasya semakin merasa ia sangat menderita, namun apa boleh buat, dia juga tidak ingin menjadi perempuan yang cengeng masih bagus Dimas menganggapnya sebagai istrinya.

Alhasil Natasya sarapan pun dia harus kebelakang sarapan bersama pembantu lainnya, mama Dimas begitu keterlaluan begitupun dengan Dimas

Hingga suatu pagi

" Hey ngapain kamu disni? " Kata mama Dimas dengan kasar

" Mau sarapan ma, " jawab Natasya

" Oh mau sarapan silahkan kedapur sana nggak suka mama liat muka kamu" ucap mama Dimas dengan kasar.

" Ma jangan gitu dong" ucap papa Dimas

Perdebatan itu membuat Natasya pergi ke dapur, jika berlama-lama maka perdebatan itu tidak akan ada habisnya .

Sesampai di dapur Natasya meneteskan air matanya, lalu berkata dalam hati

" Mengapa tuhan sangat tidak adil, aku yang selalu kehilangan kini merasakan yang namanya diperlakukan secara tidak adil"

" Mengapa tuhan memberikan aku kehidupan yang sangat tidak detail seperti ini"

Keluarga yang broken home seperti itu membuat Natasya semakin menjadi anak yang tidak jelas, semakin hari ia semakin mengalami kesulitan, dari pergaulan bebas ia juga anak yang kehilangan kedua orang tua nya bahkan tak heran ia seperti itu.

Selesai makan, semua langsung berdiri menyelesaikan dan meninggalkan meja makan itu Natasya Lalu membereskan semua yang ada dimeja makan sembari semua yang ada dimeja makan itu, Natasya lalu mencuci piring .

Hingga akhirnya Natasya sadar bahwa kejam Dimas memperlakukan dia layaknya pembantu.

Dia tidak peduli kepada Natasya, hingga akhirnya semua tidak ada dirumah Natasya lalu lari kedapur menangis melihat dirinya menderita seperti ini, dia rela berhenti kuliah hanya karena Dimas, namun mengapa Dimas memperlakukan Natasya layaknya sampah.

Hingga suatu hari Natasya mempersiapkan makan siang untuk suaminya dan berniat membawanya ke kantor, apa yang terjadi.

" Bapak ada nggak?" Kata Sisuka ke sekuritinya

" Ohiya bu ada diatas," kata sekuriti

Sampai diatas Natasya membuka ruangan suaminya , alhasil apa yang dia temukan, suaminya lagi ketawa ketiwi dengan sekretaris cantiknya itu .

" Ehemmehemm"kata Natasya

" Kamu kesini? Kok nggak bilang-bilang sih, " Dimas dengan wajah yang tak bersalah.

" Iya mas aku bawain kamu makan siang,kamu boleh keluar nggak aku mau bicara dengan suami aku" kata Natasya

" Okey" sekretaris Dimas

" Kita bicara dirumah saja, saya sibuk, dan kamu nggak usah keluar, lanjutin kerja yang saya suruhkan" kata Dimas lantang

" Ohiya pak terimakasih" ucap sekretaris cantik itu.

Natasya merasa kecewa pada Dimas, dan Natasya lalu pergi tanpa pamit meninggalkan mereka berdua.

Natasya hanya bisa menangis, diam-diam bahkan air mata itu mengiringi langkah Natasya.

Tidak ada yang membela Natasya, hanya air mata yang jadi saksi kesedihannya itu.

Rasanya melelahkan berpura-pura baik namun tidak, rasanya seperti menjadikan semua nampak indah, namun tidak, akhirnya penderitaan itu semakin meluas.

Jika bukan karena takdir.aku tak akan pernah mau terlahir dari keluarga broken home

Anak yang tumbuh di keluarga broken home biasanya lebih suka berada di luar rumah. Mereka menganggap berada di luar rumah lebih nyaman dibandingkan suasana rumah yang selalu tegang. Tak sedikit dari mereka akan mengulur-ulur waktu untuk kembali ke rumah saat sedang bersama teman-temannya.

Namun berbeda dengan diriku sendiri, aku menikah dengan laki-laki yang membuatku lebih hancur lagi.

Kita mungkin, merasa bahwa kita telah kehilangan orang tua kita. Tapi kita harus ingat, masih banyak orang yang menyayangi kita. Kita harus kuat demi mereka.
Mungkin, kalian adalah anak satu-satunya di keluarga. Jadi, kehilangan orang tua kalian adalah hal yang cukup sulit untuk kalian hadapi.
Tapi, berbeda halnya jika kita mempunyai saudara. Baik kita merupakan anak tertua, anak tengah, atau anak yang paling bungsu. Kita masih mempunyai kewajiban untuk menjaga mereka, saudara kita. Kuat dan tegarlah demi saudara kiya, dan demi orang-orang yang kita cintai dan sayangi.
Menjadi kuat, bukanlah merupakan suatu hal yang salah. Dengan menguatkan diri kita, nantinya kita akan mampu menghadapi masalah atau persoalan yang lebih besar.
"Jadi, kita harus meyakinkan diri kita bahwa kita kuat dan mampu dalam menghadapi persoalan ini."
Jangan terus larut dalam kesedihan.
·
Rasa ingin tersenyum, tertawa, seolah-olah menjadi asing bagi kita. Menangis dan bersedih itu yang kerap asing kita lakukan. Mungkin, tak ada yang menyadari bahwa kita sedang bersedih, karena kita jarang menampakkannya pada orang - orang di sekeliling kita.
Mungkin, hal yang akan disampaikan ini terdengar klise bagi kita. Tapi,hal ini perlu ditekankan agar kita tahu bahwa, Kita masih berhak untuk bahagia

Tersenyumlah, karena kita masih mempunyai hari-hari kedepan yang panjang, kita juga tak boleh terus menangis dan bersedih. Di luar sana, masih banyak orang-orang yang memiliki kisah hidup, yang mungkin lebih buruk dari kita. :'
"Tersenyum dan  berbahagialah"
Kita harus kuat, demi orang-orang yang kita sayangi dan menyayangi kita..

  ·
Kita mungkin, merasa bahwa kita telah kehilangan orang tua kita. Tapi kita harus ingat, masih banyak orang yang menyayangi kita. Kita harus kuat demi mereka.
Mungkin, kalian adalah anak satu-satunya di keluarga. Jadi, kehilangan orang tua kalian adalah hal yang cukup sulit untuk kalian hadapi.
Tapi, berbeda halnya jika kita mempunyai saudara. Baik kita merupakan anak tertua, anak tengah, atau anak yang paling bungsu. Kita masih mempunyai kewajiban untuk menjaga mereka, saudara kita. Kuat dan tegarlah demi saudara kiya, dan demi orang-orang yang kita cintai dan sayangi .
Menjadi kuat, bukanlah merupakan suatu hal yang salah. Dengan menguatkan diri kita, nantinya kita akan mampu menghadapi masalah atau persoalan yang lebih besar.
"Jadi, kita harus meyakinkan diri kita bahwa kita kuat dan mampu dalam menghadapi persoalan ini."

Saat ini kerapuhan tercampur aduk dalam hidup Natasya.
Anda tak mengetahui sakitnya saya dididik dengan kekerasan,saya memang tidak bisa melakukan apa apa karna saya tau anda itu orang yang menyayangi saya,tapi setidaknya anda mikir apa yang ada lakukan benar atau tidak untuk saya. Yang saya rasakan tak seperti anda lihat,terkadang saya berfikir indahnya pernikahan Tapi dengan anda saya lebih baik mati dari pada terlalu lama dengan anda. Saya sudah lelah!!!
Semuanya bulshit.....

Bukan hidup jika tak ada cobaan tapi kenapa semua ini sangat berat.
Kuatkan lah diriku ya Allah,yg selalu sirik melihat keluarga orang lain yg saling mendukung penuh kebersamaan.

Jangan lupa komentar yah.



Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang