chapter twenty three

7 2 0
                                    


Yaa, inilah aku, Natasya inilah hidupku yang kalian pikir penuh kebahagian tapi hidupku tak seperti yang kalian lihat. Hidupku yang penuh dendam, penuh kesedihan. Namun ada sedikit kebahagian ketika bersamanya. Hanya itu kebahagianku. Hanya saat itu ku melupakan semuanya. Saat dia menggenggam erat tanganku. Aku ingin dipeluknya sebagai tanda bahwa dia peduli akan penderitaan yang aku rasakan, Mungkin dia peduli mungkin juga tidak sama sekali. Tuhan aku butuh dia jangan biarkan dia pergi dariku. Aku sayang dia sama seperti ku menyayangi diriku sendiri.

Yaa, diapun kini tlah pergi, memecahkan kepingan kaca yang sudah hancur. Dia pergi membawa sejuta senyumku. Lebih sakit kurasakan ketika kepergiannya, lukanyapun belum sembuh sepenuhnya namun cinta yang begitu besar telah hilang dari hatiku untuknya. Kenapa kamu tega meninggalkanku sedangkan kamu tahu luka hatiku yang dahulu ? Mengapa tak mencoba bertahan untukku ? Mengapa kamu tega membuangku setelah menggunakan ku? Mengapa dengan kasarnya semua orang tua mu membuangku? Papamu begitu baik namun dia juga tak bisa berbuat apa-apa.

Tak tahukan kamu hujan turun disetiap pagi dan sore hariku sejak kepergianmu ? awan mendung datang disetiap cerahku ? Ku kira kamu akan bertahan selamanya untukku, namun kamu pun tak kuat menahannya dan memecahkan kaca itu ? Aku percaya sama kamu sehingga kuberikan kepingan kaca itu kepadamu, tapi kamu tega mengembalikannya pecahannya kepadaku dan membuatku tertusuk sangat dalam

Saat Natasya kembali lapar lagi dimalam hari, dia keluar membeli makanan ke tempat yang cukup jauh namun turun hujan tanpa dia sadari, dia hanya bisa berjalan terus menerus sambil berteriak, mengapa dia seperti ini tuhaaannnnnn
..

________________________

Hujan yang dingin, kenapa hanya kamu yang selalu ada untukku, untuk mendengarkan keluh kesahku. Mengapa kamu juga membawa kesepian untukku ? Hujan, kamu adalah saksi sejarah hidupku yang penuh dengan duka, kamu melihat ketika semua kesedihan ini terjadi padaku, mengapa kau tak berusaha menolongku atau membawaku bersamamu. Mengapa kamu hanya membiarkan orang – orang pergi dariku. Hujan, kamu masih yang terbaik dengan anginmu yang selalu meniup kencang untuk mendekapku. Dengan gelap mu yang seolah berkata aku tak pernah sendiri.

Hujan, mengapa ku tak hidup denganmu saja. Mengapa kamu hanya menjadi saksi pedihnya hidupku ? Menjadi teman saat tak ada yang bisa ku ajak bicara ? Mengapa hanya kamu yang memelukku disepanjang hadirmu ? Hujan mungkin kamu menjawab pertanyaanku dengan suara rintihan mu dan petir yang ku dengar, namun semuanya tak pernah jelas.

Saat aku air mata ini jatuh, hanya kamu yang tak pernah meninggalkanku, kamu selalu hadir lagi dalam hidupku. Kamu yang tak pernah pergi meninggalkanku, kamu dan hanya kamu. Memang ku rasakan sepi ketika denganmu namun semuanya indah walau ku sendiri. Hanya saat ku bersamamu ku merasa tenang dan aku bisa menangis sepuasnya . Mungkin aku pun tak tertawa bahagia saat denganmu namun yang penting aku bebas ketika bersamamu.

Menyerah akan hal ini, kematian tolong aku.

Mengapa kamu tega membiarkanku tersiksa ? Mengapa kamu tak datang saja menjemputku ? Kamu tahu dalam setiap detik di usiaku hanya kamu yang aku harapkan. Aku hanya ingin bersamamu, aku selalu menunggumu, menunggumu untuk menjemputku dari kehidupan yang sulit ini. Disaat orang–orang berkata tidak siap tahukah kamu aku siap untuk bersamamu. Untuk membuka hari yang penuh dengan kebahagiaan bersamamu. Mungkin akan sakit untuk sesaat bersamamu tapi itu yang ku ingin. Itu yang ku harapkan.

Aku rela membayar mahal hanya untuk bersamamu, merelakan kebahagiaan yang mungkin akan aku dapatkan suatu saat nanti. Namun aku rela melepas semua itu hanya untuk bersamamu. Hanya untuk menatap dunia dari sisi yang berbeda, dari mata yang lain. Aku ingin memandang tanpa bisa menyentuh. Mencintai tanpa bisa bersama di hadapanmu. Aku ingin melihat sejauh mana orang – orang merasa kehilanganku. Aku ingin menyesal tanpa bisa memperbaiki. Ingin membenci tanpa bisa memaki. Ingin dendam namun tak bisa menyakiti.

Aku ingin mulut ini tak bisa berkata – kata, hanya bisa memandang dan berpikir dari sisi dunia yang lain. Aku hanya ingin gelap di hidupku. Ingin malam yang dingin dan selalu sepi. Ingin membuktikan apakah rasa dihadapanmu lebih sakit dari kesendirianku kini. Ku rasa tidak, rasa ini pasti lebih sakit karena harus bertahan dengan kepalsuan, kesedihan, kebohongan dan kehilangan satu persatu orang yang dulu aku cintai.

Bahkan saat ini aku ditinggalkan oleh orang yang sangat berarti dalam hidup ku, dia lebih memilih perempuan lain, ia dia adalah Dimas, dia yang aku pikir bisa membuatku berarti ternyata tidak, dia tega.

Natasya menabung uangnya tak terasa dia bekerja cukup lama hingga akhirnya dia selalu mendapatkan bonus dari bosnya.

Dia membuka toko sendiri, dia menggunakan uang tabungannya untuk membuka toko baju sendiri, hingga akhirnya dia merilis toko itu.

Beberapa minggu kemudian toko itu mulai terkenal dan banyak diminati oleh artis-artis begitupun dengan orang terkenal lainnya, banyak pengusaha yang selalu mengunjungi tempat itu.

2 tahun kemudian dia mengubah kehidupannya, dia bisa memiliki segalahnya dan juga dia bisa membuat apa yang dia mau.

Hingga pada suatu hari ada seorang pemuda yang mendatangi tempat itu dengan pakaian keren dan menggunakan topi.

"Model baru ada nggak mba?" Kata pemuda itu

" Ohiya banyak kok mas, sebelah sini" kata Natasya

Pikiran pemuda itu
( Suara ini nggak asing bagiku)

"Eh Natasya " kata pemuda itu sambil membuka topinya
" Erik, kamu erik " kata Natasya
" Iya, Yaampun kamu sukses yah sekarang, pasti banyak yang ngincar gadis cantik dan sukses kayak kamu" kata Erik
Dalam hati Natasya berkata
( Aku bukan gadis lagi:) aku adalah perempuan yang sudah bersuami namun cerai gara-gara suatu penghianatan)

" Oh yaudah liat2 dlu bajunya " Natasya mengalihkan pembicaraan .

Hingga dompet Natasya jatuh, lalu ada foto yang ikut jatuh dalam dompet itu, erik melihatnya kaget dan syok.

" Ada apa ini nat? Ini kok ada foto kamu dengan Dimas, kamu sudah menikah? Ini foto pernikahan kan? " Kata erik

" Rik ceritanya panjang" kata Natasya

Natasya menceritakan semuanya ke, erik dan erik mulai paham, erik memeluknya, Natasya juga mulai menangis diperlukan erik tanpa bisa berkata-kata lagi :)

Setelah semuanya berjalan, semakin hari erik semakin menaruh hati kepada Natasya.

" Natasya bisakah aku mengobati lukamu yang kemarin? " Kata erik

" Aku trauma Rik maafin aku, aku nggak bisa secepat ini menaruh hati keorang lain, aku takut :) " kata Natasya

" Yaudah nggak papa aku paham, kalau kamu misal sudah punya jawaban yang lebih detail, kamu cerita yah" kata erik

Erik lalu meminta restu ke mamanya tanpa banyak berfikir mama erik langsung merestui mereka, bukan karena Natasya sudah kaya raya melainkan dia sadar bahwa harta hanyalah titipan.

Mama, papa dan erik langsung menemui Natasya dirumah barunya, membicarakan hubungan mereka, alhasil erik mau menerima Natasya yang sudah cacat, dan begitupun dengan Natasya mau mengulang dan mengobati rasa trauma yang kemarin.

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang