chapter twenty one

7 3 0
                                    

Oh ya ada yang tertinggal , kemarin ketika kau masih disini kau menitipkan seikat ilalang kepadaku, sampai sekarang ilalang tak layu. Kau tau kenapa? Karna air mataku menjelma sebagai embun lalu menyejukkannya.

Namun apa engkau yang kuanggap orng yang sangat berarti pergi begitu saja, tanpa pesan terakhir, bagiku engkau orang tuaku yang kedua setelah ayah dan ibuku, namun mengapa dengan teganya engkau membiarkan halusinasi ku menjadi nyata, mengapa semua seakan pergi tanpa kuminta, mengapa ??

Perpisahan ini membuat diriku mati seketika, namun aku harus mengadu ke siapa selain dirinya yang maha kuasa yang selalu memberiku kekuatan.

Aku menangis kali ini, benar-benar menangis, aku tidak tahan lagi, siapa yang akan membela ku lagi?? Siapa

Setidaknya beri aku umur lagi tuhan untuk bisa bernafas dan aku mau tuhan bahagia, aku mau menjadi perempuan yang bahagia tuhan..



Semakin hari Natasya merasa dia tidak lagi di butuhkan, bahkan dia hanya minta diperhatikan bukan malah di jadikan babu.

mama Dimas merestui jikalau Dimas dekat dengan sekretaris itu, namun apa yang terjadi semakin hari, Dimas semakin jarang pulang kerumahnya, Natasya semakin khawatir, namun apa yang terjadi keesokan harinya, perempuan itu datang menemui papa dan mama Dimas.

" Tante, tante" perempuan itu sambil menangis

"Kamu kenapa sayang? Kata mama Dimas.
" Aku hamil tante maafin aku Tante" kata perempuan itu

Natasya syok mendengar semua itu, apa lagi ini tuhan, ujian apa lagi yang diderita oleh Natasya, begitu banyak cobaan yang dialami anak perempuan ini, hingga pada Akhirnya Natasya membuka mulut.

"Apa-apaan ini, kenapa bisa" kata Natasya dengan nada yang tinggi

" Yah bagus dong, mama bisa punya cucu, kamu juga lama banget kasi mama cucu" kata mama Dimas.

" Ma" kata Natasya sambil nangis.

" Kok bisa hamil sih" kata papa Dimas.

" Yah bisa dong pa, bagus yah pa," kata mama Dimas
" Apanya yang bagus dasar anak kuraaang aj''..." Tidak bisa melanjutkan lagi papa Dimas langsung tidak sadarkan diri.

Semua kelihatan panik namun perempuan yang bersama Dimas saat ini terlihat tidak panik sama sekali.

Ini yang dinamakan penderitaan, Natasya lalu menyuruh supir menyiapkan mobil, dan papa Dimas langsung dibawa ke rumah sakit.

Sampai drumah sakit, papa Dimas juga tidak bernafas lagi, dia meninggal :)

Alhasil Dimas menangis terus menerus mama Dimas pingsan namun apa yang terjadi penyesalan sudah ada didepan mata.

Ada masa kita akan merasa tidak ada orang yang benar-benar peduli, maka tak ada pilihan lain selain menjadi kuat. Banyak hal yang gak harus orang lain tahu, cukup diriku dan Tuhanku saja. Sebanyak apapun orang yang dekat denganku tidak semuanya akan baik padaku. Setidaknya jadilah lebih baik dari sebelumnya dengan tidak menggantungkan kebahagiaan kita pada orang lain.

Namun sekarang penyesalan itu ada, sekuat apapun kita menahannya kita tak bisa menyembunyikan itu, namun apa jadinya, seharusnya Alex berubah ketika kehilangan seperti itu, namun tidak.

Untuk hari yang gelap, Tentang semua hal menyakitkan hari ini mari menyuarakan dalam bait-bait bumi yang dilangitkan. Terimalah jika semua tidak benar-benar baik, sebab menjadi wajar karena kita masih manusia. Hidup terlalu singkat untuk selalu merayakan kesedihan, namun setiap ambisimu kuatkanlah, agar dirimu tetap hidup.

Sangat aneh yah . Beberapa orang ketika malam hari susah tidur padahal badannya udah capek banget. Tapi otak masih aja rame. Terus pas ketiduran malah bangunnya dini hari. Usahain tidur lagi malah tambah pusing. Paginya cuma bisa menatap langit-langit dan bilang, kok hidup gini amat yaaa. Terus aja gitu, iya itu yang Natasya rasakan hanya bisa berbisik pada langit, tanpa meminta apapun, dia hanya bisa membisik, apakah kehidupannya akan berubah? Apakah dia bisa bahagia? Mungkin namun bukan sekarang.

Keesokan harinya, Dimas memutuskan menikah dengan sekretarisnya, tuhan cobaan apa lagi ini .

Natasya berlari keluar diguyur dengan Hujan yang deras sambil menangis, nyatanya dia tidak bahagia, entah apa yang dia harus lakukan .

Trauma akan semua ini, namun nyatanya dia terlalu baik untuk merasa, dia selalu saja lembut memaafkan siapapun.

Memberikan maaf bukan berarti mereka layak untuk mendapatkannya, tapi kamu layak mendapatkan ketenangan. Lakukan apa yang menjadi bagian kita dan sisanya biarkan Tuhan bekerja. Kesalahan bukan untuk dilupakan tapi direlakan. Maafkan dan relakan. Mulailah untuk memaafkan semua rasa sakit dan kekecewaan, memaafkan kemarahan dan kebencian, memaafkan kesombongan dan iri dengki. Maafkanlah karena hati dan kasih kita jauh lebih besar, ia perihal Ayah aku sudah ikhlas akan semua itu, prihal Dimas Natasya akan menggugat cerai Dimas, dia harus bertahan hidup sendiri, dia tidak bisa menjalani hubungan dengan orang yang tidak mencintainya, hanya ada luka, sakit dan kecewa.

Tidak ada yang memperjuangkan kita kecuali diri kita sendiri. Kadang yang terlihat tulus belum tentu setulus apa yang kita pikirkan. Kita yang menentukan. Memahami sejauh mana diri kita mampu bertahan.

Sekarang hanya ada kesedihan, penghianat yang teramat menyakitkan, disukai karena nafsu, dan dimanfaatkan, dibiarkan lalu ilalang, dia selalu menuntut istrinya harus cantik, tapi apa dia tidak pernh memberikan sepeserpun biaya untuk istrinya, pelit.

"Derasnya air mata yang mungkin saja selalu mengiringi perjalanan hidup para anak broken home boleh saja terjadi. Tapi itulah yang kemudian membentuk mentalnya menjadi pejuang hidup yang ulung,"

Hari itu Natasya memutuskan untuk bercerai dengan Dimas, dia hanya bisa depresi ringan, hingga dia tidak sadarkan diri untuk mengambil resiko seperti itu, Natasya pergi jauh dari rumah, mencari kontrakan, dan mencari pekerjaan, hingga Akhirnya dia mendapatkan pekerjaan yaitu laundry, dia hanya menerima itu sebab apa lagi, semakin hari semakin Natasya sesali mengapa ia berhenti kuliah hanya karena menikah dengan laki-laki yang baru dia kenal.

Natasya sangat merindukan erik, erik yang tidak pernah menyakitinya, erik yang selalu ada untuknya, namun apa erik sudah pergi karena keinginan orang tuanya.

Hanya beberapa orang saja yang mengerti bagaimana rasanya menjadi seorang broken home. Percayalah, menjadi broken home tidaklah membahagiakan.

Tangisan hanya mengacaukan segalanya, tapi senyuman membuat mereka yakin aku tegar padahal mati.

Setiap anak tentunya ingin memiliki keluarga lengkap dan bahagia. Inilah yang menjadikan perpisahan orang tua terkadang membuat mereka trauma bahkan cukup menyakitkan. Sejumlah kata-kata anak broken home dapat membuat hati semakin tegar menghadapi kenyataan apabila mengalami kejadian serupa.

Menerima kehilangan sebagai bentuk proses penempaanku untuk belajar mandiri menghadapi dinamika hidup, tidak terlalu bergantung pada sosok seorang ayah.

Broken home menuntunku untuk semakin mendekat dengan ruang kesabaran dan membuka kesadaranku bahwa keluh tidaklah mampu meringankan beban yang menindih pundak.

Hingga saat ini Natasya sangat butuh support, dia selalu melamun bahkan dalam pekerjaannya pun selalu saja memikirkan yang aneh.

Lanjut di part selanjutnya.

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang