chapter ten : pergi secepat itu?

15 5 2
                                    

Kehilangan memanglah teramat mengiris, bahkan akupun tidak menyangka akan hal itu bisa terjadi, lalu aku mulai menerima jika kepergian itu menang diatas harapanku.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

kehilangan orang paling disayangi berisi ungkapan kesedihan yang terdalam. Setiap orang pernah merasakan kehilangan orang tercinta, entah orang tua, sahabat, pacar, teman, atau kolega.

Mengalami kehilangan memang bukan hal mudah. Perasaan sedih pasti dirasakan saat kehilangan seseorang yang dicintai.


Hal itu dikarenakan kehadiran orang-orang yang kamu cintai sangat berarti. Rasa kesepian dan kesedihan mendalam seolah menjadi isyarat bahwa saat ini kita sudah kehilangan seseorang terkasih.

Dalam hidup, setiap orang pasti pernah merasakan kehilangan yang membuat tiap momen terasa begitu hampa.

Tetapi, seiring berjalannya waktu, kamu harus bangkit dan tidak boleh berlarut-larut dalam kesedihan. Kehilangan memang dapat menyayat hati, bahkan tidak bisa terlupakan sepanjang hidup.

Namun, kehidupan terus berjalan dan kamu hanya bisa berdoa agar ia tetap berbahagia. Kamu juga harus yakin bahwa kebahagiaanmu adalah yang ia inginkan.




Tidak terasa ibu sudah tidak ada, dan kemudian siap- siap untuk mengikuti kegiatan kampusku, dimana itu diluar dari mata pelajaran ku.

Drrtttttttttttttttttttttttttttrrrrrrrrtttt.....

Berkali-kali dengan getaran yang cukup lama, sesekali berhenti, lalu aku mulai melihatnya ternyata suara hp ku yang dimana itu telpon dari erik.

" Turun yuk aku ada didepan kos mu kita berangkat bersama " kata erik.

Aku kaget bukan main, bukannya dimas aku sudah usir, kok nekat.
Aku lalu turun sembari berkata
" Kamu kok kesini sih, aku mau berangkat sendiri saja "

Lalu dimas menyuruh Natasya turun dan berkata
" Kamu cepat dong "

"Natasya aku ingin cerita nih, aku ingin kamu menjadi teman baikku "

Dimas selalu diam, mendengar omelan Natasya
Sesampainya dikampus mereka lalu mengikuti kegiatan, Di mana jam sudah menunjukkan pukul setengah 3 tandanya acara sudah selesai.

Tak lama kemudian Natasya diantar oleh dimas dan singgah di suatu warkop dan erik membuka percakapan.

" Tunggu aku yah natasya, aku janji bakalan pulang, kamu jangan sampai kenapa-kenapa yah :) "

" Iya dimas aku nggak papa kok" :)
Kata Natasya.

Tak lama sampai dirumah Natasya selalu memikirkan Erik, tapi dalam hati Natasya Erik tidak pantas berteman dengannya, lalu Natasya kembali tertidur di meja belajarnya, dan ibu Natasya kemudian membangunkannya agar Natasya bisa istirahat di kasur yang hanya muat untuk 2 orang .

Keesokan harinya dimas berangkat kerumah natasya . menjemput Natasya

Aku ikhlas atas semuanya,aku hanya ingin memperbaiki diriku.
Merelakan seseorang yang sangat berarti dalam hidup adalah sesuatu yang sulit dilakukan. Ada perasaan sedih yang teramat dalam dan disertai rasa kesepian. Semua perasaan yang rumit itu seakan mengisyaratkan bahwa kita sedang merasa kehilangan.Setiap orang pasti pernah mengalami perasaan kehilangan. Rasa kehilangan terjadi ketika adanya kehampaan dalam hidup, sejak seseorang tak lagi bersamanya. Namun sebesar apa rasa kehilangan setiap orang juga berbeda. Begitu pula dengan penyebab seseorang kehilangan.Agar tidak berlarut-larut dalam kesedihan, ada baiknya untuk segera menghadapi rasa kehilangan tersebut. Jika kamu sedang merasa kehilangan, kamu bisa memulai untuk merelakan kepergiannya. Lalu ku kumpulkan keberanian ikhlas.

Kesepian,diasingkan,terpisahkan
Lantas apa lagi?
Semua terurai begitu jelas di mataku...
Air mata adalah teman sejati ku
Dia tak pernah ingkar untuk datang
Cinta dan kasih sayang mereka entah kemana sekarang...
Tawa canda ria semua hanya omong kosong yg tak pernah kutemukan dari orang tuaku.
Sekarang rumah bukan lagi tempat ternyaman untuk singgah
Rasanya aku muak sekali
Dunia luar adalah pelarian ku
Disaat semua beban menumpuk dipundak ku
Saat-saat dimana kupaksakan diriku untuk dewasa
Memahami setiap bait kehidupan yg tuhan tuliskan
Rumahku sekarang tak senyaman rumah gubuk masa kecilku
Dirumah ini keterasingan, pertengkaran, kemunafikan semua menjadi sesuatu yg memuakkan
Lelah akan luka kemarin yg sedang kupulihkan
Ayah puas?
Akan sampai dititik mana kau menghancurkan ku?
Kau yang kuanggap sebagai bagian dari keluarga
Dengan mudahnya mengoyak perasaanku
Kebaikanku kau anggap semu
Yg kau ingat tentangku hanya keburukan
Tidak kah terlihat Dimata kalian akan kebaikan ku?
Oh Bullshit

lihat luka kemarin? Yg perlahan sedang ku sembuhkan pun belum sepenuhnya pulih
Tapi kau menghancurkannya lirih.

Terkadang aku terlalu sibuk membuat orang lain bahagia karena ku
Padahal aku sendiri tak bisa membahagiakan diriku sendiri secara sempurna

Aku tau aku tidak terlahir kaya raya
Oleh sebab itu dikeluargaku
Siapa yg ber'uang mereka akan amat sangat disayang
Dan ketika aku melihat diriku sekarang tanpa uang.
Rasanya aku dianggap seperti angin yg tak terlihat oleh mereka.

Semenjak itu
Ayahku tak pernah memberiku uang sebagai tanda nafkah nya.
Terkait harta gono gini aku tak pernah tau
Sebab ayahku ibuku benar-benar bukan orang berada, hidup kami pas-pasan.

Ayah...ibu yasudah biarlah aku yg meminta maaf lebih dulu atas salahku.
Maaf aku yg tak bisa menjadi kebanggaan mu
Maafkan aku yg hanya bisa menyusahkan mu
Terkadang aku pun benci dengan diriku sendiri.

Ibu selalu memarahi ku ketika aku terus membicarakan masa lalu tentang perceraian nya dengan ayah.
Katanya itu sudah TAKDIR
Dia bilang kau jg belum tentu mempunyai keluarga yg bertahan lama, jangan menasehati orang tua! Kamu hanya anak kecil yg baru saja akan memulai sebuah keluarga seketika hatiku sakit sekali mendengarnya bukan hanya kata yg kasar namun ia jg memaki ku dengan bahasa yg tak sepatutnya diucapkan pada seorang anak
Apakah aku tidak boleh menunjukan keluhku.
Apa kau tidak tau berapa hari yg ku habiskan untuk sekedar melupakan semua kenangan itu?
Ibuku yang aku anggap sabar juga tempramen.

Akan tetapi ibuku sangat penyayang, dia tidak pernah sedikitpun berharap untuk balas dendam kepada ayahku.

Kurangkul sendiri setiap perkataan mereka
Ku pendam sendiri setiap bulir air mata
Semua menekanku seolah aku robot
Perpisahan mereka membuat ku semakin rapuh

Dan ketika seseorang mencintaiku
apa yg menjadi bagian dari bebanku
Ia pun menanggung nya
Dia menyayangi ku begitu yg aku tau
Dan karena rasa sayang nya
Aku merasa nyaman disamping nya

Bertahun-tahun aku bergelut dengan rasa sesalku
Iri terhadap anak lain
Seperti patah arang... Namun masih tetap bertahan
Aku diam bahkan pada hal yg teramat sulit
Aku lebih pandai memendam dari pada terus membicarakan

Merasa tak ada ruang gerak yg cukup hingga pada akhirnya ku memilih memendamnya sendiri
Sebab terus saja disalahkan hingga akhirnya aku memilih untuk diam

Rumah ku nyaman namun tidak untuk penghunianku
Rasanya seperti asing dan diasingkan, aku memilih untuk keluar kota

Jika hanya diam dan terus diam aku bisa dibuat gila oleh suasana hati sendiri.
Aku harap suatu waktu tuhan temukan jalan kebahagiaan untuk ku hidup dan terus menjalani nya.

Erik sudah tidak ada lagi, keluarga yang hancur berantakan dan hidup yang sangat miris, lengkap sudah penderitaan ku.

Yahhhhhh nggak sabar yahhhhh
Jangan lupa baca, vote, dan komen yah❤️❤️❤️

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang