Potong sebahu, biar ga sendu
Kamu tau? Aku rindu.
-(at)Gibranjun_***
Setelah menikmati 2 hari 2 malam bersama kekasihnya, hari ini Melody kembali menjalankan rutinitasnya sebagai budak korporat. Meski sebelumnya Damar bersikeras agar Melody kembali izin sehari lagi untuk beristirahat, sampai tubuhnya benar-benar pulih, nyatanya hal tersebut ditolak dengan keras oleh Melody. Mau tak mau, Damar pun menyetujui usul Melody. Dengan syarat, Melody harus menjawab telepon/pesan yang dikirim oleh Damar.
Ting tong!
Bel apartemen Melody berbunyi. Sedangkan si pemilik unit tengah bersiap-siap berangkat menuju kantor.
Siapa sih yang bertamu pagi-pagi gini, gerutu Melody dalam hati.
Ceklek.
"Morning honey," sapa si tamu yang tak lain adalah Damar dengan senyum manisnya. Penampilannya pun sudah siap untuk bekerja.
"Hm," Melody yang sedang malas, hanya menjawabnya dengan deheman.
Cup.
"Morning kiss," Damar tersenyum setelah meninggalkan kecupan dibibir yang menjadi candunya. Tak pelak membuat si empunya melotot yang dibalas kekehan oleh Damar.
"Silahk-"
Grep.
Belum sempat Melody menyelesaikan ucapannya, Damar malah melingkarkan lengannya ke pinggang Melody dan berjalan masuk. Melody tercengang dan baru tersadar setelah mereka berdua menduduki sofa yang ada di apartemen Melody dengan Melody yang duduk di pangkuan Damar.
Damar membawa kedua tangan Melody agar melingkari lehernya, sedangkan kedua lengannya melingkari pinggang Melody dan membawanya merapat ke tubuhnya.
Cup.
Satu kecupan Damar mendarat dengan diatas bibir Melody.
Cup.
Kecupan kedua dan Melody masih terdiam dengan kedua mata berkedip lucu. Membuat siapa pun, terutama lelaki yang melihatnya tampak gemas. Tak terkecuali Damar yang terkekeh.
Cup.
Kecupan ketiga dan berhasil membuat Melody melotot.
Gotcha! pikir Damar.
"Kam-"
Cup.
Lagi lagi ucapan Melody terpotong begitu saja. Bibir Damar mendarat dengan mulus diatas bibir Melody dan berakhir lumatan. Meski Melody sempat ingin protes, namun pada akhirnya ia larut dalam 'kehangatan' Damar.
Ah syudahlah Yan, kenapa lo bikin gue sok jual mahal tapi ujung-ujungnya mau juga? -Ody
Hehehe, sowrry sist. Gue sengaja emang bikin lo begitu -Yan
Cukup lama pergulatan bibir diantara mereka, sampai tepukan keras yang Damar rasakan di dadanya membuatnya mengerti jika Melody ingin berhenti. Melepas pagutan dari candunya, Damar melihat jika ia berhasil membuat bibir Melody sedikit membengkak.
Catat, sedikit.
Dan jangan lupakan penampilan mereka. Melody yang menggunakan daster rumahan selutut dengan dua kancingnya yang terlepas, bahkan ujung dasternya menyingkap sampai memperlihatkan sebagian pahanya. Sedangkan kondisi Damar juga tak jauh berbeda dengan Melody. Rambut acak-acakan, dasi miring, kemeja kusut dan dua kancing teratasnya juga ikut terbuka. Jangan lupakan bibirnya ikut menebal akibat pergulatan mereka tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petrus Jakandor ✔
ChickLit▪Spin-off Reuni SMP▪ Warning 🔞 (HARAP BIJAK MEMILIH BACAAN) "You have to love through the bad times when things are complicated and messy, just like you love through the good times when things are easy" -Becca Martin "Love cannot be explained, yet...