31 - Tentang Rasa

862 76 5
                                    

Saya percaya,
"Rasa" itu seperti tanaman, harus dirawat dan dijaga. Kalau tidak, ya pasti mati dan hilang.
-nkcthi

***

Hilang.

Melody kembali hilang seolah-olah ditelan bumi.

Tidak ada satu pun jejak yang ia tinggalkan, seakan ada seseorang yang membantu kepergiannya kali ini.

Dan sudah 3 hari semenjak komunikasi yang terakhir, Damar masih belum menemukan dimana keberadaan Melody. Ia sampai mencari ke kantor Bang Bara, namun yang didapat adalah Melody mengajukan cuti sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan. Damar berpikir, jika perizinan Melody ada campur tangan dari Bang Bara, mengingat ia akan menjadi kakak iparnya kelak.

Apakah Damar pernah bertanya pada Bara dimana keberadaan Melody saat ini?

Tentu saja pernah. Namun, Bang Bara mengatakan jika ia tidak tahu menahu dimana posisi Melody saat ini. Ia mengaku jika hanya membantu dalam hal pengajuan cuti.

Bertanya pada Nada, adik sekaligus staffnya?

Bukan hanya bertanya, melainkan mencerca baik bertemu langsung ataupun melalui pesan. Sampai-sampai Andra mengumpatinya, karena sikap Damar dianggap mengganggu waktu senggang Nada atau mengusik saat Andra dan Nada menghabiskan waktu bersama.

Kali ini, Damar benar-benar akan gila. Tidak ada satu pun diantara orang terdekat Melody yang mengetahui keberadaan perempuan tersebut. Bahkan informannya pun sudah habis akal.

Damn, Dy! You drive me crazy, batin Damar yang tengah memijit kepalanya.

Lelah Damar rasakan semenjak Melody hilang. Penampilannya tak terurus, terdapat kantung di matanya, dan pola makan berantakan.

Ah, satu lagi kebiasaan Damar semenjak ditinggal Melody.

Ia jarang pulang ke apartemen miliknya.

Tidurnya berpindah-pindah. Kadang di kantor, rumah Andra, rumah Bang Bara, atau rumah Luna, tepatnya di kamar Melody. Itu pun ia sudah memohon kepada Luna sebagai pemilik rumah sekaligus kakak dari Melody.

Dan, ya. Damar diizinkan. Dengan syarat, ada lelaki lain selain dirinya yang ikut menginap di rumah tersebut.

Kesempatan ini tentu saja tak dilewatkan oleh Andra dan Bang Bara. Kapan lagi mereka bisa menginap di rumah kekasih masing-masing, meskipun alasannya hanya sebagai 'teman menginap' Damar di rumah tersebut.

Disatu sisi, Damar senang, ia diizinkan bisa tidur di kamar Melody. Disisi lain, ia juga tersenyum kecut, saat netranya menatap keromantisan Bara dan Luna atau Andra dan Nada yang tak segan-segan diumbar.

Entahlah, kedua pasangan tersebut memang sengaja membuat Damar iri atau tidak. Yang pasti, Damar akan jauh lebih romantis bersama Melody dibandingkan kedua pasangan tersebut dan akan ia umbar.

Tapi masalahnya, Melodynya mana?

Asli, Yan pengen ketawain Damar. Khayalan buat balas dendam udah disusun dari sekarang, seketika terhempas gitu aja 😅

Sudahlah, gue simpan dulu rencana itu. Mending gue fokus cari Melody, pikir Damar.

Hari berganti begitu cepat. Tak terasa 2 minggu sudah Melody 'hilang' tanpa kabar. Atau lebih tepatnya, bersembunyi? Dan sampai saat ini, orang suruhan Damar belum menemukan perempuan bakal calon nyonya bos mereka.

Damar sendiri juga tak kalah frustasi, mengingat keberadaan Melody belum ditemukan. Damar juga tak henti-hentinya menanyakan Melody pada kedua saudaranya, terlebih Nada yang berada dalam satu gedung dengannya. Namun, lagi-lagi, jawaban mereka bukanlah yang Damar harapkan.

Petrus Jakandor ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang