(n.) satuan jauh dari satu titik ke titik yang lain. Biasanya untuk perjalanan, jarak, atau masa lalu.
-(at)commaditya***
Damar meninggalkan pelataran Nar.B Corp setelah mobil yang membawa Melody dan seorang lelaki menghilang dari pandangannya. Ia memilih menunggu Melody di rumah kakaknya, karena Damar bisa pastikan jika kedua orang tersebut tidak akan langsung pulang. Mengingat keduanya yang terlihat akrab dan sangat dekat, sampai-sampai membuat hati Damar panas karena gejolak cemburu.
Saat ini, Damar sudah sampai di rumah Aluna Saraswati. Dirinya tengah duduk di sofa yang tersedia di ruang tamu rumah tersebut. Bukan perkara sulit baginya meyakinkan Luna agar bisa mendapatkan kunci rumah tersebut, karena Damar yang meminta pada pemilik rumahnya sendiri. Ia cukup memperkenalkan diri sebagai kekasih Melody sekaligus atasan Nada, adik bungsu mereka. Bahkan Damar menyebutkan nama kantornya atau Luna bisa bertanya langsung pada Nada yang merupakan karyawannya, untuk memperkuat perkenalan dirinya.
Pukul 18.30
Damar melihat jam tangan yang melingkari pergelangan tangan kirinya. Dua jam sudah dirinya menunggu kedatangan Melody. Ia bahkan sempat memesan makanan lewat aplikasi ojek online dan menghabiskannya saat itu juga.
Tepat pukul 17.00, Nada datang ke rumah Luna. Nada diberi pesan oleh Luna agar pulang ke rumahnya sebagai perwakilan dari pemilik rumah sekaligus menjaganya sampai Luna atau Melody datang. Sempat menyapa atasannya yang tengah duduk di ruang tamu dengan iPad ditangannya sekaligus menyajikan teh hangat dan beberapa camilan yang Luna simpan.
Beruntungnya, Damar menyuruh Nada agar beristirahat karena terlihat sekali raut letih di wajahnya. Sempat merasa tidak enak karena tidak sopan, tapi Damar meyakinkan jika dirinya baik-baik saja ditinggal sendiri. Akhirnya, Nada pun pamit dan memberitahu Damar jika tak lama lagi Melody datang.
Ceklek.
Terdengar kenop pintu berputar dan berhasil mengalihkan atensi Damar dari iPadnya. Diletakkannya iPad tersebut diatas meja dan menunggu seseorang yang dibalik pintu.
"Assalamu-"
"Waalaikumsalam,"
"-alaikum,"
Teriakan salam Melody mendadak memelan saat sepasang netranya menangkap kehadiran lelaki yang tengah duduk di sofa tersenyum menyambut kedatangannya. Raut wajahnya pun terlihat terkejut.
Langkah kaki Melody membawanya masuk ke dalam rumah dan berjalan mendekati lelaki yang tengah berdiri di depannya.
"Ka-kamu?"
Grep.
"Honey," Damar menarik Melody ke dalam pelukannya. Ia pun merasakan jika tubuh Melody sempat menegang beberapa saat, setelahnya rileks kembali.
"Kanget banget," Damar berucap lirih diceruk leher kekasihnya. Bahkan ia masih sempat-sempatnya memberi kecupan dan sedikit gigitan di leher kekasihnya.
Cup.
Cup.
Cup.
"Sshhh," Melody mendesis akibat perlakuan Damar.
"Kamu nggak kangen, hm?" Damar melonggarkan pelukannya dan menatap tepat manik mata milik Melody. Tangan kananya menyelipkan rambut Melody ke belakang telinga.
"Kamu ngapain disini? Kamu tahu darimana aku tinggal disini? Apa jangan-jangan kamu-"
Cup.
"Cerewet banget sih, pacar aku. Gara-gara lama nggak ketemu ini mah," ucapan Melody terpotong begitu saja gara-gara benda kenyal yang mendarat tepat diatas bibirnya. Sepasang matanya yang melotot membuat Damar terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petrus Jakandor ✔
ChickLit▪Spin-off Reuni SMP▪ Warning 🔞 (HARAP BIJAK MEMILIH BACAAN) "You have to love through the bad times when things are complicated and messy, just like you love through the good times when things are easy" -Becca Martin "Love cannot be explained, yet...