“ Untuk pertama kali aku bisa merasakan bagaimana debaran itu datang dengan rusuhnya, hanya karena menatap Netra indahmu.”
Pagi itu begitu ramai,jalanan mulai padat oleh lalu Lalang kendaraan,mengejar sang waktu yang terus berjalan. Begitu pula satu sosok pria dengan wajah khas baratnya. Ia tengah duduk dikursi pengemudi,mengendarai mobil Lamborghini hitam keluaran terbaru itu dengan tenang. Dia tak sendirian,ada satu sosok pria anggun nan berparas elok yang kini duduk disebelahnya dengan senyum yang tak pernah luntur, turut menemani dalam ramainya pagi. Dia adalah Joshua Hong, atau biasa dipanggil Joshua,dia adalah kekasih dari seorang CEO muda sukses dengan perusahaan bergerak dibidang teknologi dam juga dibidang industri fashion. Dan orang yang dimaksud ialah Hansol Vernon Chwe, CEO pemilik HVC Crop yang merupakan perusahaan raksasa diriannya sendiri,perusahaan nomer satu di korea selatan,bahkan perusahaan Vernon mampu menyaingi perusahaan keluarganya sendiri. Tampan,muda,mapan. Bukankah tiga kata itu sudah cukup menggambarkan kadar kesempurnaan seorang CEO muda satu ini?
Mungkin bagi seorang yang bisa dibilang sempurna ini,pasti akan memiliki kriteria pasangan idaman dengan standar tinggi. Begitukan pikir kalian? Namun nyatanya tak begitu. Vernon bukan pria lajang yang haus akan belaian. Ia sudah memiliki kekasih pria yang begitu pengertian dan sabar. Dan baginya itu sudah cukup,ya bagi Vernon kekayaan dan kecantikan bukanlah satu hal yang penting. Hal yang lebih utama adalah sifat dan karakter orang itu. Karean tipe ideal Vernon adalah seorang tulus yang akan menemaninya di tiap keadaan hidupnya, baik suka maupun duka . Joshua atau shua,begitu biasa Vernon memanggil kekasihnya ini. Pada realitanya Joshua bukanlah pria kaya,dia hanya pria biasa dari kalangan keluarga sederhana. Dia bekerja sebagai pengajar dan rupanya Sang Tuan pemilik alam semesta begitu menyayanginya,karena dia mampu diterima disalah satu sekolahan elit sebagai pengajar disana dan tak hanya itu rupa nya pun bisa dibiang errr cantik untuk strandar pria,tentu karena Joshua adalah pria pihak bawah jadi tak masalah.
“sayang,jam berapa ini?” tanya pria dengan wajah bulenya itu
“masih sekitar jam 7,masih ada satu jam lagi waktuku untuk masuk mengajar. “ jawab pria manis disampingnya itu
“kita bisa mampir sarapan di café favorit kita dulu.”
“dan mengenang masa lalu begitu? Masa dimana aku menerimamu dulu? Hahaha “ goda Joshua yang kini tengah tertawa lepas
“kekeke mungkin… kajja kita kesana.” Kata Vernon sambal mengusap surai hitam Joshua penuh sayang. Dan yang diperlakukan begitu hanya tersenyum dengan rona wajah yang menghiasi rupa ayunya. Vernon yang melihat itu hanya tersenyum gemas.
Ahhhhh pasangan yang romantis. Bukan begitu para pembaca tercintaku?
10 menit berlalu. Akhirnya mereka telah sampai disalah satu café dengan nuansa barat. Café itu masih sama seperti dulu,begitu piker sepasang kekasih yang kini tengah berjalan menuju pintu masuk café itu dengan tangan yang saling bertautan. Café itu memang cukup terkenal,disamping karean tempatnya yang luas,disana juga menyajikan pemandangan yang cukup bagus,dan tentunya makanannya enak. Kalian pasti heran,kenapa sepasang kekasih itu memilih sarapan dicafe,jawabannya karena mereka ini ingin sekalian kencan. Karena nanti siang ataupun sore mereka akan sibuk dengan pekerjaannya masing – masing dan malam hari adalah waktunya mereka beristirahat dan saling bertukar kabar lewat ponsel. Mereka hanya memiliki waktu pagi dan saat weekend saja untuk menghabiskan waktu berdua. Walaupun sibuk,hubungan mereka tetap berjalan harmonis,karena keduanya saling bisa memahami kesibukaannya. Ah,pasangan yang serasi. Bukan begitu?Vernon dan Joshua kini tengah duduk dimeja dekat candela café,menikmati lalu Lalang kendaraan yang menjadi pelengkap paginya. Mereka memesan dua porsi pancake,susu vanilla untuk joshua,dan satu kopi untuk Vernon untuk sarapan pagi mereka. Biasanya mereka akan sarapan dirumah,namun rupannya mereka tengah kompak untuk tidak sarapan,dan memilih menghabiskan kencan singkat mereka dipagi mereka. Baru beberapa menit duduk dan menikmati waktu mereka dengan beberapa kali selingan obrolan,suasana tenang café tadi berubah menjadi begitu ramai dan sesak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Felicity - Seungkwan Harem
FanfictionCerita pendek tentang Seungkwan X Member SEVENTEEN