Seungkwan X Jun

1.6K 115 10
                                    

Pernikahan mungkin merupakan anugerah yang tak semua orang bisa rasakan. Di dalam pernikahan itu sendiri terdapat banyak suka duka yang harus dilalui oleh kedua pasangan yang telah mengikat janji setia selamanya. Hal tersebut juga dirasakan oleh Boo Seungkwan atau kita bisa memanggilnya dengan Moon Seungkwan.

Pernikahan antara Seungkwan dan Jun baru berlangsung 1 tahun lamanya,banyak hal yang mereka lewati bersama. Jun begitu mencintai Seungkwan dan begitu juga sebaliknya. Mereka adalah pasangan romantis yang orang-orang idam-idamkan. Terlepas dari itu semua rumah tangga mereka begitu harmonis.

(Kemudian berubah sejak negara api menyerang:v)

Semua berubah menjadi masa menyedihkan untuk pasangan Jun dan Seungkwan. Sudah satu tahun lamanya tetapi mereka belum juga dikaruniai buah hati. Baik jun maupun Seungkwan harus menerima kenyataan pahit ketika dokter mendiagnosa bahwa Seungkwan tak bisa hamil walaupun dia memiliki rahim.

"Maaf hyung, seharusnya aku bisa–"

"Shuttt sudahlah,tak apa mungkin memang belum rejeki kita untuk punya buah hati. Apapun yang terjadi aku tetap mencintaimu." Sahut Jun kemudian memeluk Seungkwan yang tengah menangis sendu.

°°°

2 tahun berikutnya

Malam hari....

Cklek!
Pintu rumah terbuka, menampilkan sosok yang terlihat begitu lelah dengan dasi yang telah longgar dan lengan kemeja yang ia gulung sampai ke sikunya serta tangan kanan yang terlihat menenteng tas yang cukup berat.

"Selamat malam sayang, apakah harimu begitu melelahkan hem??" Tanya Seungkwan sambil menyambut kepulangan Jun

"Hn,cukup melelahkan." Balas Jun seadanya

"Baiklah,kau ingin makan atau mandi dulu?"

"Tak usah,aku akan segera tidur. Aku lelah."

"B-baiklah. " Ucap Seungkwan setengah kaget. Tak biasanya Jun bersikap dingin padanya. Rasanya ada yang berubah.

Keesokan paginya
Jun telah berangkat kembali ke kantor,tak ada kecupan pagi ataupun usapan kepala yang Seungkwan terima hari ini. Suasana rumah begitu dingin semenjak sikap jun berubah. Entah mengapa.

Tak ambil pusing Seungkwan kini bersiap untuk mencuci baju. Pikirnya agar bisa melupakan sejenak apa yang telah ia alami beberapa tahun belakangan ini.

Seungkwan begitu menyadari perubahan yang Jun alami. Suaminya itu entah mengapa mulai bersikap dingin padanya sejak beberapa bulan yang lalu. Tak ada lagi kecupan pagi,usapan ataupun pelukan,bahkan mereka bicara pun jarang. Pikir Seungkwan Jun hanyalah bosan padanya karena hal itu wajar dialami oleh seseorang yang telah berumah tangga,mungkin beberapa hari lagi kondisi rumah akan kembali seperti semula. Namun setelah beberapa bulan tak kunjung ada perubahan.

Seungkwan membuyarkan lamunanya, melanjutkan aktivitas yang ia lalui, mencuci baju. Namun saat ia hendak menaruh kemeja Jun ke dalam mesin cuci terlihat ada bekas noda merah yang tertempel di kerah bagian luar kemeja suaminya tersebut.

"Noda merah apa ini?" Tanya Seungkwan dalam hati.

Setelah dilihat dan diamati Seungkwan menyadari bahwa itu adalah noda lipstik. Dari mana jun mendapatkan noda lipstik itu? Sedangkan Seungkwan bahkan tak pernah memakai lipstik dengan warna merah terang. Seungkwan mencoba berpikir positif,tak mungkin kan Jun berselingkuh darinya? Jun berjanji akan mencintai Seungkwan selamanya.

"Mungkin aku akan bertanya setelah Jun Hyung pulang." Monolog Seungkwan.

Skip! Kepulangan Jun ke rumah
Makan malam telah usai tak ada pembicaraan yang mereka lakukan sendari tadi hanya terdengar dentingan sendok dan piring yang bertemu,menjadi suara pemecah keheningan diantara keduanya.

"Hyung... Aku ingin bertanya." Ucap Seungkwan

Tak ada balasan dari jun ,hanya tatapan mata dingin yang Seungkwan dapatkan.

"Noda lipstik di kerah kemejamu... Dari mana asalnya?" Tanya Seungkwan setengah takut

"Hanya noda biasa."

"Tapi hyung,kenapa–"

"Tak bisakah kau berhenti bicara dan menanyakan hal bodoh itu? Aku sudah bilang itu hanya noda biasa dan soal lipstik,aku tak tau dari mana noda itu berasal. Berhentilah bertanya itu memuakkan!" Jawab Jun dingin

Seungkwan begitu syok mendengarkan ucapan yang keluar dari mulut suaminya itu.

"Aku selesai!" Sambung jun sambil membanting sendok ke piring dengan keras.

Seungkwan ingin menangis rasanya.

°°°

Semua berjalan biasa, setelah beberapa bulan jun masih saja bersikap dingin pada Seungkwan. Terlebih sekarang Jun jarang pulang ke rumah,hanya memberi kabar lewat pesan singkat seperti

"Hari ini aku tak bisa pulang, pekerjaan ku menumpuk."

"Aku tak pulang hari ini, masih ada rapat sampai malam."

Dan ketika Jun pulang keadaannya sangat diluar dugaan. Terkadang ia mabuk sampai berjalan pun tak sanggup. Seungkwan begitu sedih melihat suaminya bersikap seolah ia tak ada.

Seungkwan tengah berada di ruang makan,hanya duduk sendirian menikmati waktunya tanpa Jun disisinya.

"Cepat tandatangani ini!" Ucap Jun yang tiba² keluar kamar dan menaruh berkas di map coklat ke hadapan Seungkwan dengan kasar.

"Apa ini hyung?"

"Buka dan cepat tandatangani!"

Seungkwan kemudian membuka map tersebut. Terbelalaklah mata Seungkwan ketika membaca isi surat itu."

"Ini surat cerai?! Hyung bercanda?!" Kaget Seungkwan

"Ya! Dan cepat tandatangani!"

"Tapi kenapa?!" Ucap Seungkwan dengan mata memerah.

"Kau tau  aku sudah muak denganmu, kau tak bisa memberikanku anak,jadi untuk apa kita terus bersama?!" Balas Jun kasar

"Tapi hyung berjanji dan berkata bahwa tak apa-apa untuk tidak mempunyai anak?"

"Dengar jalang! Aku sudah muak dan jijik denganmu,aku sudah menemukan wanita yang lebih baik darimu dan dia bisa memberikan ku keturunan,tak sepertimu!"

"Jadi selama ini Jun hyung selingkuh?! "

"Ya! Aku muak melihatmu, apakah kau tau seberapa malunya aku ketika teman-teman kantorku bertanya tentang anak padaku?! Haruskah aku terus berbohong pada mereka?! Aku muak berpura-pura baik selama ini padamu! Kau hanyalah jalang tak berguna! Kau hanyalah laki-laki mandul yang tak bisa memberikanku keturunan!" Jawab Jun dengan marah

"Sebegitu rendahnya aku dimata Hyung?! HANYA KARENA AKU TAK BISA MEMBERIKAN KETURUNAN UNTUKMU?! DAN SEKARANG KAU SELINGKUH DIBELAKANGKU?! KAU GILA!" Balas Seungkwan dengan air mata yang mengalir

"Baiklah! Akan ku tandatangani surat ini! Sampai bertemu di pengadilan!" Sambung Seungkwan

"Ya! Dan segera pergi dari rumah ini!"

°°°
Kenyataan bahwa cinta tulusmu tak terbalaskan adalah sebuah penghinaan yang paling menyakitkan. Seungkwan kini menyadari,cinta tak selalu indah pada akhirnya. Kini semuanya telah pergi darinya,cinta dan belahan jiwanya.

 Kini semuanya telah pergi darinya,cinta dan belahan jiwanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Felicity - Seungkwan HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang