| Seruan Takdir : Bagian 1 |
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Apabila anda menemukan kata yang typo, silahkan di tandai dan komen kata yang harus diperbaiki!
Jangan lupa vote dan komen ya!
Jazakunullahu Khairan"Tidak perlu menyeruakan bila kau jatuh hati, cukup langitkan namanya dan rayu Tuhannya"
-HRN-Happy Reading :)
Katanya, masa SMA adalah masa yang paling indah dengan bumbu - bumbu cinta di dalamnya. Tapi menurutku, itu tidaklah benar karena bagiku cinta pada lawan jenis adalah sebuah omong kosong yang tak mendasar apalagi cinta pada pandangan pertama. Dalam kamusku, seseorang tidak dikatakan jatuh cinta melainkan mereka hanya terikat atas dasar butuh dan dibutuhkan. Ada yang sependapat denganku?
"Ifi" Teriak Rani membuyarkan lamunan Alifiyah.
Dia Rani, lebih tepatnya Putri Maharani dengan tinggi 160 cm berkulit sawo matang, matanya bulat berwarna coklat dengan alis dan bulu mata yang tipis tapi tertata rapi, memiliki bibir yang tipis serta lesung pipit di bawah matanya.
"Eh?" Alifiyah membalikkan badannya melihat kedua sahabatnya yang tengah kesal kepadanya.
"Kamu tuh ya suka banget melamun" Kata Rani, memukul lengan kanan Alifiyah sambil duduk disamping Alifiyah sedang Zena mengambil kursi dari bangkunya untuk duduk bersama dengan kedua sahabatnya.
"Sorry Ra, Ze" Ujar Alifiyah sambil nyengir dan menaikkan tangannya membentuk simbol peace.
"Kenapa lagi?" Tanya Zena.
Kalau yang ini Zena, lebih tepatnya Zena Maglenta dengan tinggi 165 cm berkulit putih bersih, matanya sedikit sipit berwarna hitam pekat dengan alis dan bulu mata yang lebat saling menyambung, memiliki bibir yang tebal serta lesung pipit pada kedua pipinya.
"Enggak kok, yaudah ayo kita ke kantin" Kata Alifiyah sambil menggandeng kedua tangan sahabatanya.
Dan ini adalah tokoh utama kita, Mutiara Alifiyah Irawan yang sering mereka panggil Ifi. Seorang gadis dengan tinggi 150 cm dengan hidung yang tidak pesek juga tidak mancung, memiliki kulit berwarna kuning langsat, beralis dan berbulu mata tebal dan lentik. Bibir yang mungil dan juga tipis serta jangan lupakan lesung pipit pada kedua pipinya dan dagu yang sedikit terbelah.
***
"Mau pesan apa?" Tanya Rani ketika mereka sampai di kantin sekolah.
"Samain aja Ran" Kata Zena dan Ifi bersamaan dan Rani mengangguk.
Sembari menunggu Rani selesai memesan makanan, Zena dan Ifi pergi mencari sebuah meja untuk mereka tempati, untung saja masih ada satu buah meja yang masih kosong dibagian pojok kantin.
"Ini guys" Rani meletakkan nampan yang berisi 3 mangkok bakso lengkap dengan es jeruk.
"Makasih" Jawab Zena dan Ifi kompak.
"Jangan banyak-banyak Ran, nanti sakit perut" Ujar Ifi menghentikan aksi gila sahabatnya itu untuk menuangkan lebih dari satu sendok cabe ke dalam mangkuk baksonya.
"Ifi sayang, dengar ya perut aku ini sudah kebal sama yang namanya cabe-cabean kayak gini" Kata Rani menuangkan kembali dua sendok cabe ke mangkuknya.
"Astagfirullah Ran" Ifi hanya bisa mengusap pelan dadanya melihat tingkah laku sahabatnya itu. Ifi bergidik nyeri seolah cabe itu akan masuk pada perutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SERUAN TAKDIR [ON GOING]
Teen Fiction[DILARANG MELAKUKAN PLAGIASI DALAM BENTUK APAPUN!!!] Alifiyah yang tidak percaya yang namanya cinta termakan akan omongannya sendiri. Dia akhirnya jatuh hati pada seorang pemuda yang sebelumnya tidak pernah terlihat olehnya. Seorang pemuda yang meru...