| Seruan Takdir : Bagian 6 |
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Apabila anda menemukan kata yang typo, silahkan di tandai dan komen kata yang harus diperbaiki!
Jangan lupa vote dan komen ya!
Jazakunullahu Khairan"Tidak ada yang lebih indah dari menemukan sosok saudara yang tak memiliki ikatan darah tapi saling memilih untuk searah"
-Mutiara Alifiyah Irawan, 2022-
Happy Reading :)
Seorang gadis berhijab putih sedang berjalan santai ke kelasnya, akhirnya setelah tiga hari tidak diizinkan ke sekolah dia kembali menginjakkan kaki di SMA tercinta-SMA Jaya Terta.
"Ifi aku kangen banget sama kamu" Teriak Rani yang kemudian berlari memeluk Alifiyah.
"Gak bisa napas nih Ran" Ujar Ifi mencoba melonggarkan pelukan Rani.
"Sorry besti"
Keduanya pun kembali ke tempat duduk, jangan tanyakan ke mana Zena karena kalian sudah pasti tahu jawabannya. (Biasalah yang tukang terlambat ma beda)
"Zena terlambat lagi nih ceritanya?" Tanya Alifiyah pada Rani yang sedang menulis PR (bukan PR lagi kali Ran, itu mah udah jadi PS/Pekerjaaan sekolah)
"Udah jadi habbits itu mah" Jawab Rani tanpa mengalihkan pandangannya ke arah Alifiyah.
"Huft, kamu juga Ran kerja PR mah di rumah bukan di sekolah"
"Maunya sih begitu Fi, tapi ini juga sudah jadi salah satu habbitsku"
"Habbits itu harusnya kegiatan positif, kalau kalian-" Alifiyah tidak melanjutkan perkataannya, akan tetapi menggeleng-gelengkan kepalanya.
Rani hanya bisa memperlihatkan deretan giginya sambil menaikkan tangannya sambil membentuk simbol peace.
"Selamat pagi para beban negara" Suara teriakan dari arah pintu membuat sekuruh mata tertuju pada gadis itu.
"Sorry ya Ze, aku mah bukan beban negara cuma beban keluarga aja. Yang korupsi tuh yang jadi beban negara" Sela Farid si kembar yang cuma beda 2 cm dengan tinggi Faiz.
"Betul sekali brother" Zena menaikkan kedua jempolnya ke arah Farid.
"Selamat pagi anak-anak" Suara salam dari arah pintu membuat Zena segera berlari ke temoat duduknya yang berada di belakang tempat duduk Ifi dan Rani.
"Pagi Ibu" Seru mereka kompak.
"Baik, berhubung kalian sudah mau mengikuti ujian akhir semester senin depan, maka sebagai syarat mengikuti UAS kalian harus mengikuti kegiatan perkemahan selama dua hari terhitung mulai dari besok hingga hari ahad" Jelas Ibu Jelita selaku guru bahasa dan juga wali kelas X Mipa 3.
"Yaelah Bu, wajib banget itu?" Celetuk Rani yang tidak suka acara pramukaan.
"Wajib, kalian semua harus ikut tanpa terkecuali!" Kata Ibu Jelita penuh penakanan.
"Yaelah" Seketika tubuh Rani lemas tak berdaya.
"Untuk informasi lebih lanjutnya nanti Ibu sampaikan di grup ya. Kalian akan free untuk hari ini, Ibu pamit keluar. Assalamualaikum"
"Iya Ibu, Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"
Ibu Jelita pun pergi dari kelas X Mipa 3, sedang siswa siswinya sudah sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada yang ngobrol di kelas, ada yang main game, ada yang nonton drakor, ada yang tidur dan ada pula yang ke kantin.

KAMU SEDANG MEMBACA
SERUAN TAKDIR [ON GOING]
Teen Fiction[DILARANG MELAKUKAN PLAGIASI DALAM BENTUK APAPUN!!!] Alifiyah yang tidak percaya yang namanya cinta termakan akan omongannya sendiri. Dia akhirnya jatuh hati pada seorang pemuda yang sebelumnya tidak pernah terlihat olehnya. Seorang pemuda yang meru...