| Seruan Takdir : Bagian 17 |
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Apabila anda menemukan kata yang typo, silahkan di tandai dan komen kata yang harus diperbaiki!
Jangan lupa vote dan komen ya!
Jazakunullahu Khairan"Jika berada di dekatmu adalah sebuah kesalahan, maka tunjukkan padaku jalan kebenaran untuk bersamamu"
-Azka Syahputra, 2022-
Happy Reading :)
Sepi dan sunyi, dua kata yang menggambarkan keadaan di ruang perpustakaan. Seorang gadis tengah tenggelam dalam dunia fiksi di dalam sana, tanpa sadar bahwa sedari tadi dirinya tengah diperhatikan oleh seseorang.
"Arghh, kok mati sih" kesalnya takkala novel yang dibacanya berakhir sad ending. Air mata keluar dari mata sipitnya, dia sudah menahan sekuat tenaga, tapi sialnya air mata itu tidak dapat dihentikan.
"Ck, gitu aja nangis" komen pemuda yang memperhatikan gadis tersebut.
Gadis yang memakai khimar berwarna coklat tersebut, merapikan novel yang sudah dibacanya untuk ditata kembali ke tempat semula. Meski, sesekali dia menghapus air mata yang masih turun mengenai pipi chubby-nya.
Selesai gadis itu menyimpan novel yang telah dibacanya, dia beralih mencari novel baru lagi. Dia berjalan perlahan sambil membaca judul-judul novel yang tertata rapi di rak. Matanya tertuju pada sebuah novel berwarna biru yang berpadu dengan warna merah jambu. Tangannya terulur untuk mengambil novel tersebut, akan tetapi dengan tinggi badannya yang tidak mencukupi dia mengalami kesulitan untuk mengambil novel itu karena letaknya yang berada di rak paling atas.
Kaki gadis itu menjinjit bahkan dirinya melompat untuk mengambil novel tersebut, tapi tidak membuahkan hasil. Pemuda yang sedari tadi ada di ruangan yang sama dengannya, greget melihat aksi gadis mungil itu. Pemuda itu berjalan dan menghampirinya, dengan mudah tangan pemuda itu meraih novel yang sedari tadi diincar oleh gadis mungil tersebut.
"Nih, makanya kalau tumbuh tuh ke atas dan ke samping. Kamu tumbuh ke atas enggak, ke samping juga enggak" kata pemuda itu sambil menyerahkan novel itu kepada gadis tersebut yang melihatnya dengan tatapan kesal.
"Iya deh, yang tumbuhnya ke atas dan ke samping" gumam gadis mungil itu, tapi masih bisa didengar jelas oleh pemuda di sampingnya.
"Aku dengar kali" ujar pemuda itu yang memutar matanya malas.
Gadis itu tersenyum kikuk, "makasih
Kak Azka atas bantuannya" ucapnya."Hmm" deham Azka. Ya pemuda itu adalah Azka dan gadis yang bersamanya adalah Alifiyah.
Azka memasukkan kedua tangannya dalam saku celana pramukanya dan pergi meninggalkan Alifiyah. Alifiyah tidak merespon apa-apa, dia fokus pada novel yang tadi diberikan oleh Azka.
"Wah, kayanya ceritanya menarik nih" katanya usai membaca blurb novel tersebut.
Alifiyah mendatangi penjaga perpustakaan dan meminjam novel tersebut dengan menggunakan kartu perpustakaannya.
***
Kelima pemuda tampan sedang belajar di sebuah kafe yang tak jauh dari SMA Jaya Terta sepulang sekolah. Mari kita lihat aktivitas apa saja yang mereka berlima lakukan.

KAMU SEDANG MEMBACA
SERUAN TAKDIR [ON GOING]
Teen Fiction[DILARANG MELAKUKAN PLAGIASI DALAM BENTUK APAPUN!!!] Alifiyah yang tidak percaya yang namanya cinta termakan akan omongannya sendiri. Dia akhirnya jatuh hati pada seorang pemuda yang sebelumnya tidak pernah terlihat olehnya. Seorang pemuda yang meru...