ST-10

277 21 0
                                    

| Seruan Takdir : Bagian 10 |

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Apabila anda menemukan kata yang typo, silahkan di tandai dan komen kata yang harus diperbaiki!

Jangan lupa vote dan komen ya!
Jazakunullahu Khairan

"Kita akan bertemu, jika memang Allah sudah tetapkan pertemuan itu"

-Muhammad Alif Pratama, 2022-

Happy Reading :)

Kicauan burung mulai berbunyi, udara dingin semakin menusuk. Villa tempat mereka tempati dipenuhi dengan kabut pagi. Alifiyah, Rani dan Zena yang sudah bangun sedari tadi, kini ketiganya sudah siap memulai kembali petualangan mereka.

"Cepetan Ze" Kata Rani yang sudah tidak sabar, dirinyalah yang paling gercep dibanding Alifiyah dan Zena.

"Iya iya, cerewet banget sih" Zena memasang khimar instannya dengan cepat.

"Let's go" Mereka pun pergi dari villa.

Pagi ini, mereka berencana akan pergi ke kebun teh, kebun stroberi dan kebun bunga. Meski jaket sudah terpasang di tubuh mereka, akan tetapi rasa dingin masih saja terasa.

"Dinginnya" Keluh Rani sambil terus mengusap-usap telapak tangannya.

"Namanya juga kita di daerah pegunungan, kalau depan api baru kamu harus heran kalau dingin" Ujar Zena yang tetap santai.

"Iya juga sih" Angguk-angguk Rani.

Mereka kemudian berjalan ke arah perkebunan teh di daerah Malino. Hamparan teh di daerah ini sangatlah luas, dengan kabut yang mengelilinginya pagi ini.

"Masyaa Allah, segarnya" Celetuk Alifiyah takkala menghirup udara.

Mereka kemudian berfoto-foto di sana, kapan lagi kan mereka bisa menikmati waktu liburan bertiga. Apalagi Alifiyah yang keluarganya begitu posesif menyangkut putri mereka.

***

"Lif, pagi ini mau ke mana?" Tanya Fatih yang berada di samping Alif.

"Kebun teh" Jawab Alif singkat, padat dan jelas.

"Okok, aku bangunin anak-anak dulu" Ucap Fatih, sedang Alif hanya mengacukan jempolnya tanda setuju.

Ahzan, Azka dan Bintang memang kembali tertidur setelah shalat subuh, katanya sih udara pagi ini sangat mendukung untuk mereka kembali tertidur. Alif sudah memperingati mereka mengenai tidak baiknya tidur setelah shalat subuh, tapi tiga manusia itu lebih tergoda dengan godaan setan.

"Bangun woii" Teriak Fatih ketika sampai di tenda, tiga setan itu eh maksudnya tiga manusia yang tertidur itu lantas bangun.

"Apaan sih Tih" Ujar Azka yang mengusap-usap matanya, rasa ngantuk masih mendominasi dirinya.

"Iya nih, orang lagi mimpi indah juga. Gara-gara kamu nih buyarkan mimpiku" Celoteh Bintang yang menatap kesal ke arah Fatih.

"Nyenyenye, buruan bangun atau perlu si pak ketua yang datang kesini hah?"

SERUAN TAKDIR [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang