ST-05

401 34 5
                                    

| Seruan Takdir : Bagian 5 |

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Apabila anda menemukan kata yang typo, silahkan di tandai dan komen kata yang harus diperbaiki!

Jangan lupa vote dan komen ya!
Jazakunullahu Khairan

"Kamu itu matahariku. Ketika terjadi sesuatu padamu, aku pun akan redup dan menghilang"

-Maesa Oezi Irawan, 2022-

Happy Reading :)


Maesa yang sedang sibuk dengan kegiatannya selama di rumah sakit merasa gelisah, seperti ada sesuatu yang buruk sedang terjadi.

"Astagfirullah, kenapa ya perasaanku gak enak terus"

"Mungkin karena lagi capek aja kali ya"

Maesa berusaha menepis perasaan mengganjal dalam hatinya. Maesa yang berada di ruang UGD tak sengaja melihat seseorang yang mirip dengan Alifiah-Adiknya.

"Permisi suster, pasien yang di sana itu kenapa ya?" Tanya Maesa pada suster yang baru saja memasangkan infus ke gadis sma di sana.

"Kata gurunya sih pingsan dan kepalanya bocor dok"

"Kalau boleh tahu, pasien bernama siapa ya sus?" Tanya Maesa lagi, sungguh perasaannya mengatakan bahwa gadis itu adalah Alifiyah tapi di satu sisi dia juga ragu.

"Sebentar dok, saya liat dulu dokumennya" Suster tersebut mengecek dokumen pasien tadi yang sempat dia catat.

"Mutiara Alifiyah dok, siswi SMA Jaya Terta"

Deg

"Mutiara Alifiyah Irawan?" Tanya Maesa memastikan walau perasaannya sudah campur aduk.

"Benar dok, kalau begitu saya permisi dulu"

Maesa terpatung sejenak kemudian melangkahkan kakinya ke arah brangkar gadis yang dia ketahui adalah adiknya.

"Bee" Panggi Maesa melihat wajah pucat adiknya dengan perban yang berada di sekitar dahi.

"Anda siapa ya? Apakah anda mengenal siswa saya?" Tanya Jefan yang asing melihat wajah Maesa.

Maesa yang fokusnya ke arah Alifiyah seketika beralih menatap Jefan yang mengaku guru adiknya. (Ini mah bukan mengaku tapi emang iya sih Pak Jefan gurunya Ifi)

"Perkenalkan saya Maesa, kakak dari Alifiyah" Maesa menyedorkan tangannya untuk berkenalan dengan Jefan.

"Baik, perkenalkan saya Jefan guru dari adik anda dan ini adalah Pratama teman yang membantu adik anda" Jelas Pak Jefan memperkenalkan diri dan juga siswa yang berada di sampingnya.

"Terima kasih banyak, bapak dan kamu bisa kembali ke sekolah. Selebihnya saya yang akan mengurusnya" Lontar Maesa dengan sopan, bukan bermaksud mengusir tapi dia tahu bahwa ini masih jam sekolah.

"Kalau begitu kami permisi"

***

Bisik-bisik dari siswa siswa mengenai kejadian tadi pagi menghebohkan SMA Jaya Terta.

"Iya, katanya sih karena dihukum sama Kak Azka"

"Tapi Kak Azka emang gitu sih"

"Iya, dia kalau ngehukum emang sadis sih"

"Betul itu, beda banget dengan kak Alif"

SERUAN TAKDIR [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang