Sudah 4 hari sejak kejadian di supermarket, sekarang kehidupan para warga di kota Seogul sudah berubah drastis. Peraturan baru ditetapkan oleh pemerintah setempat, bahkan pemerintah kota Seogul membentuk sebuah badan penelitian khusus untuk para mutan.
Seogul Research Organization for Mutant atau dapat disingkat SROM sudah dibentuk sejak 3 hari yang lalu. Penelitian dilakukan nonstop oleh para ilmuwan SROM, hingga fakta demi fakta tentang mutan itu terkuak.
Seomul, atau Seogul Geomul bisa juga disebut Monster Seogul, itulah nama yang sudah dipatenkan oleh pemerintah Seogul untuk menamai mutan itu. Namun beberapa warga masih awam dengan julukan tersebut, jadi banyak yang masih menyebutnya monster.
Setelah 3 hari nonstop ilmuwan melakukan penelitian dan masyarakat tetap di rumah untuk mempermudah evakuasi, akhirnya kelemahan tentang monster itu mulai terkuak.
Berikut adalah beberapa kelemahan seomul :
1. Seomul tidak memiliki pikiran seperti manusia pada umumnya, jadi seomul hanya menyerang menggunakan insting mereka layaknya hewan buas.
2. Penglihatan mereka buram, sebab serabut otot merah yang tumbuh disekitar iris mereka dan membuat mata mereka berwarna merah, jadi seomul hanya menyerang objek bergerak yang bisa mereka lihat.
3. Indra penciuman mereka tidak berfungsi, namun seomul memiliki pendengaran yang kuat, mereka sensitif dengan suara.
4. Karena seomul terbentuk karena cairan kimia, mereka tidak tahan dengan panas. Seomul rawan terhadap api, cahaya, listrik, dan benda apapun yang mengandung panas. Maka dari itu seomul menyerang supermarket saat hujan, sebab saat itu tidak ada matahari.
5. Seomul memang bisa ditembak, namun mereka bisa meregenerasi kulit mereka dengan sangat cepat.
Seomul memiliki wujud seperti manusia biasa, yang membedakan hanya iris mata yang berwarna merah, otot yang menonjol di kulit mereka, dan kulit mereka yang cenderung lebih pucat.
Semua fakta itu dibocorkan oleh pemerintah melalui berita siaran langsung yang disiarkan di seluruh negara, agar para warga diluar sana bisa mengantisipasi bahaya yang mungkin saja datang.
Evakuasi tentu tetap dilakukan, dan hanya menggunakan helikopter, sebab di Seogul tidak memiliki bandara seperti di Incheon. Jadi evakuasi akan berjalan sangat lambat dan bertahap.
Maka, selama evakuasi bergilir dilakukan, pemerintah menetapkan beberapa peraturan sebagai berikut :
1. Tidak boleh keluar rumah di malam hari, maupun saat hujan, aktifitas hanya dilakukan saat siang hari apabila cuaca sangat cerah, itupun harus dengan ijin.
2. Tidak boleh ada kebisingan di malam hari, semua warga harus sudah tidur saat jam sudah menunjukan pukul 8. Bahkan semua lampu harus dimatikan di malam hari.
3. Setiap warga diwajibkan membawa alat kejut listrik saat keluar rumah, karena itu adalah perlindungan pertama untuk menghadapi seomul.
4. Tidak boleh ada warga yang berpergian ke luar daerah tempat tinggal mereka.
5. Jika ada warga yang tidak patuh, hukuman penjara, dan hukuman tembak siap menjumpai mereka.
Dikurung, itulah yang ada di opini setiap masyarakat Seogul.
Bahkan kedelapan lelaki itu juga memiliki opini yang sama, benar kata Ayden bahwa mereka sedang dikurung. Dan hukuman bagi yang melanggar sungguh tidak main-main, mereka hanya bisa pasrah dengan keadaan.
Bahkan evakusi yang sudah dijanjikan tidak terlihat hilalnya oleh mereka. tentu saja orang penting terdahulu yang di evakuasi, masyarakat selalu belakangan, itulah yang ada di opini masyarakat.
Mereka hanya keluar rumah saat berbelanja makanan pokok saja, semua kegiatan pendidikan, ekonomi, sosial, dan kegiatan lain dilakukan secara daring. Karena tidak boleh ada kebisingan, banyak masyarakat yang meluapkan kemarahan mereka di sns atau sosial media.
"Anjeng banget kita kapan selese dikurung!" gumam Ayden sambil menuliskan sesuatu di ponselnya.
"Kagak bosen apa tiap hari bikin cuitan ngumpat mulu?" celetuk Keum lalu duduk disamping Ayden.
"Ke saspen baru tau rasa lo." ejek Baekseung.
"Biarin." Ayden menjulurkan lidah kearah Baekseung.
"Kalo gue gak lagi makan, udah gue gencet lu."
"Udah diem, ntar ada yang ke ganggu!" Wish memperingatkan.
Sebab mereka berdebat saat malam hari, tentu saja saat yang rawan bukan.
"Bosen banget gue!" keluh A-Min.
"Daripada bosen, mending belajar sono!" usul Yewang.
"Gue pengen nonton film!" rengek Jeff.
"Besok aja, malem-malem rawan." titah Keum.
"Sekarang kita tidur aja, balik yok ke apart masing-masing!" ajak MU.
"Yaelah masih sore begini masa tidur, gak asik banget bang." tidak lain tak bukan adalah keluh Ayden.
"Yaudah, kita tidur aja tinggalin aja Ayden!" Baekseung nyeletuk.
"Iya, biar dia ngrobrol sendirian ama tembok." saut A-Min.
Yang lain sudah beranjak berdiri untuk kembali ke apart masing-masing, Yewang dan Ayden pun juga beranjak masuk ke kamar mereka masing-masing. Ini masih pukul 7 malam, namun keadaan diluar rumah sudah sangat sepi. Seperti inilah kebiasaan para warga di tiga hari terakhir sejak peraturan baru ditetapkan.
Bagaimana dengan part ini? 😃
KAMU SEDANG MEMBACA
[i]Lock Down | EPEX ☑
FanficHᴀɴʏᴀ ᴀᴅᴀ ᴅᴜᴀ ᴘɪʟɪʜᴀɴ, ᴍᴀᴛɪ ᴀᴛᴀᴜ ᴍᴇɴᴊᴀᴅɪ ᴍᴏɴsᴛᴇʀ. Nᴀᴍᴜɴ ᴍᴇʀᴇᴋᴀ ᴍᴇᴍʙᴜᴀᴛ ᴘɪʟɪʜᴀɴ ᴋᴇᴛɪɢᴀ. ᴇᴘᴇx ғᴛ ᴄɪx ❉𝓢𝓽𝓪𝓻𝓽 » ⁰⁷·⁰⁷·²¹ ❉𝓔𝓷𝓭 » ¹¹·¹¹·²¹