19. Cyanide

419 155 103
                                    

Setelah masuk ke dalam area pusat penelitian, mereka segera memarkirkan mobil mereka dan segera keluar. Mereka berjalan menyusuri area halaman gedung yang sangat luas. Tidak ada petugas yang berlalu lalang, mungkin karena ini masih malam.

Mereka berjalan menuju pintu masuk utama yang terbuat dari kaca. Mereka tidak berhenti berdecak kagum, sebab bangunan ini sangat megah, mewah, dan jangan lupakan bahwa tempat ini terletak di tengah hutan.

 Mereka tidak berhenti berdecak kagum, sebab bangunan ini sangat megah, mewah, dan jangan lupakan bahwa tempat ini terletak di tengah hutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pintu terbuka otomatis saat mereka sudah sampai tepat di depan pintu. Mereka segera masuk ke dalam gedung, mata mereka melihat interior gedung dengan sangat cermat. Setiap detail mereka perhatikan, mereka langsung teringat sesuatu, tempat ini mirip dengan markas intelejen negara-tempat dimana beberapa dari mereka pernah di sekap.

"Siapa kalian?" Semuanya langsung tersentak dengan teguran penjaga yang sangat tiba-tiba.

"Kita datang dari kota, pusat kota seogul. Di sana sangat berbahaya, jadi kami memutuskan untuk melakukan perjalanan sendiri ke tempat ini." Yonghee menjelaskan dengan pelan dan hati-hati.

"Kalian warga yang selamat?" Semuanya mengangguk.

"Baiklah, ikut aku!" Semuanya langsung mengekori si penjaga tersebut. Mereka berjalan menyusuri koridor demi koridor.

"Kalian harus dicek terlebih dahulu, untuk memastikan kalian benar-benar tidak terkontaminasi virus. Para profesor kami akan mengecek kalian, silakan masuk." Penjaga itu mempersilakan mereka untuk masuk ke sebuah ruangan yang di dominasi warna putih.

" Penjaga itu mempersilakan mereka untuk masuk ke sebuah ruangan yang di dominasi warna putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semuanya masih ragu-ragu untuk melangkah masuk ke dalam ruangan tersebut. Mereka saling melemparkan tatapan antara satu sama lain.

"Kalian tidak perlu takut, mari ku antar ke dalam." Lagi-lagi, mereka hanya mengekori si penjaga tersebut.

Si penjaga mengeluarkan walkie talkie dari sakunya, "Profesor, di sini ada beberapa pemuda yang harus di cek."

"Baiklah, kami akan segera kesana."

"Kalian tunggu di sini dulu, profesor akan datang sebentar lagi." Si penjaga lalu pergi setelah mengucapkan itu.

"Kita bakal aman kan di sini?" tanya Jeff sejak tadi menahan rasa takutnya.

[i]Lock Down | EPEX ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang