"Udah mau malem nih, pada kagak mau pulang apa?"
"Ayden kok ngusir sih mentang-mentang tuan rumah." pekik Baekseung.
"Gue cuma ngingetin ya bukan ngusir."
"Lu masih dendam ya ama kita-kita gegara masalah seminggu yang lalu?" - tanya Keum kepo.
Memang sudah lewat seminggu sejak pertengkaran kecil mereka hari itu. Yang artinya sudah 3 minggu mereka melakukan lock down, dan situasi tentunya juga semakin parah.
"Kagak ya, gue itu orangnya pemaaf!"
"Pret." seru Baekseung dan A-Min kompak lalu cekikikan bersama.
"Dih gak percaya, perlu gue buktiin!" Ayden mulai emosi.
"Udah Den, gak usah dengerin omongan mereka!" Interupsi Wish.
"Dengerin tuh apa kata bang Wish, kalo lo ikutan, gelud kalian yang ada." Yewang menasehati.
"Bang, pulang yuk!" rengek Jeff pada Wish.
"Tuh, Jeff minta pulang, kalian juga pulang sana, udah malem!" usir Ayden.
"Iya-iya, bawel lu Den. Pulang yok Min!" ajak Baekseung.
"Yoi."
Akhirnya mereka berenam pun memutuskan pulang, bukan karena diusir tuan rumah loh ya 🤭, karena memang sudah pukul 8 dan waktunya untuk kembali ke apartemen masing-masing.
"Anjing, kaget gue!" seru Baekseung yang keluar lebih dulu.
A-Min juga ikut terkejut sebab dia keluar bersama Baekseung.
"Kenapa Baek?" Tanya Keum.
Mereka pun serentak keluar dan melihat apa yang dilihat Baekseung.
"Itu orang kan?" tanya Jeff sambil menunjuk seseorang yang sedang berdiri didepan pintu apartemen milik Wish dan Jeff.
"Tetangga kita kali." A-Min menerka.
"Tapi ngapain diem doang didepan pintu apartemen orang." Keun beropini.
"Gak mungkin seomul kan?" ucapan MU sukses membuat bulu kuduk semuanya mendadak berdiri.
"Masuk lagi ke apart Ayden aja gimana, gue takut nih." seru Jeff yang sekarang sudah bersembunyi dibalik badan Wish.
"Yaudah, ayok." Keum menyetujui.
A-Min pun menekan password pintu apartemen Ayden dan Yewang.
Tet tot tet tot
Anggep aja bunyi salah neken password ya gaes 🤧
"Tenang Min, gak usah tremor!" Wish menenangkan.
"Iya bang, gue coba lagi ya."
"Guys!" panggil Keum.
"Kenapa?" tanya Baekseung.
"Liat tuh, kita diliatin." ucap Keum, mereka kompak melihat kearah orang yang tadi.
"Kok matanya merah sih." cicit MU pelan.
"Tenang, kalian diem aja. Itu seomul." semuanya langsung menatap Wish.
"Bang, gue takut." rengek Jeff.
"Kita diem aja, mereka gak bakal liat kita kok, kalo kita gak gerak." mendengar ucapan Wish, semuanya langsung mematung.
Semuanya kompak menegang saat seomul didepan mereka tadi berjalan mendekat kearah mereka.
"Tetep diem!" perintah Wish sedikit berbisik.
Semakin dekat.
Semakin dekat.
Jarak mereka bahkan hanya 2,5 meter.
"LARI!" teriak Baekseung.
A-Min dan Keum reflek ikut berlari, Keum bahkan meraih tangan MU agar ikut lari.
Sedangkan Wish memeluk erat Jeff dan memojok kearah tembok, tanpa bergerak sedikit pun. Jeff sudah sangat pasrah dan ketakutan.
Ternyata mereka berdua malah selamat, karena seomul tadi justru mengejar mereka berempat yang berlari.
Mereka berempat berlari kearah tangga darurat, dan menuju lantai atas.
Saat mereka sampai dilantai teratas, yaitu lantai 10, seomul masih setia mengejar mereka. Tidak heran sih, karena tenaga seomul memang berkali- kali lipat melebihi manusia biasa.
"Gimana nih? Masa kita lari-larian terus?" tanya Baekseung.
"Ini salah lu Baek, kenapa malah lari tadi. Bang Wish kan udah nyuruh diem, kalo gini sama aja kita yang ngumpanin diri ke seomul" A-Min menyalahkan.
"Ya elu ngapain ikut lari tadi!" ucap Baekseung tidak mau kalah.
"Udah jangan berantem, sekarang kita mikir gimana cara lolos dari seomul." Keum menginterupsi.
"Kita masuk lift aja, trus turun ke lantai 8." saran MU.
"Emang cuma bang Kyungmin yang masih bisa mikir pas keadaan udah kaya gini." puji A-Min.
Mereka pun berlari masuk ke dalam lift dan langsung menekan tombol 8. Lift pun tertutup, dan mereka langsung bernafas lega sambil terengah-engah.
"Sumpah, jantung gue hampir copot tadi." keluh A-Min.
"Kaki gue juga kayak mau copot tadi, keknya ini pertama kali gue lari sampe ngos-ngosan gini."
"Emang kerjaan lu rebahan mulu, Baek."
"Bener banget." A-Min menyetujui ucapan Keum barusan.
"Yang penting sekarang kita selamat."
"Berkat saran lo juga kan bang, kalo gada bang Kyungmin kita pasti bakal lari-lari semaleman." ucap Baekseung.
Ting!
Lift sudah sampai di lantai 8, mereka pun segera keluar.
"Buruan, langsung masuk apartemen masing-masing!" perintah Keum.
"Bang Wish sama Jeff udah aman kan ya tadi?" tanya A-Min.
"Pasti mereka udah masuk apartemen sih daritadi." MU bersuara.
"Gue masuk dulu guys." pamit Baekseung, lalu masuk bersama A-Min.
"Kalo ada apa-apa jangan lupa kabarin ya!" Keum memperingatkan sebelum dirinya masuk ke dalam apartemen bersama teman sekamarnya, MU.
Mereka benar-benar merasa bersyukur karena masih bisa selamat. Mungkin ini akan menjadi pelajaran bagi mereka, untuk selalu waspada mulai sekarang.
Karena situasi sudah berbeda, situasi sudah mulai kacau.
Bentar lagi bakalan mencekam ya, siap siap 🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
[i]Lock Down | EPEX ☑
FanficHᴀɴʏᴀ ᴀᴅᴀ ᴅᴜᴀ ᴘɪʟɪʜᴀɴ, ᴍᴀᴛɪ ᴀᴛᴀᴜ ᴍᴇɴᴊᴀᴅɪ ᴍᴏɴsᴛᴇʀ. Nᴀᴍᴜɴ ᴍᴇʀᴇᴋᴀ ᴍᴇᴍʙᴜᴀᴛ ᴘɪʟɪʜᴀɴ ᴋᴇᴛɪɢᴀ. ᴇᴘᴇx ғᴛ ᴄɪx ❉𝓢𝓽𝓪𝓻𝓽 » ⁰⁷·⁰⁷·²¹ ❉𝓔𝓷𝓭 » ¹¹·¹¹·²¹