"Sekarang!"
Wish dengan sengaja membanting stir ke kanan, mereka semua langsung masuk ke dalam jurang yang tidak terlalu dalam tersebut.
Semua terguncang karena jalan yang mereka lewati menurun dan sedikit terjal.
Mereka semua sudah sangat pasrah-kecuali Wish, dia sudah memperhitungkan semuanya. Upaya mereka selamat setelah terjun ke jurang yang tidak terlalu dalam ini adalah, 50%.
Cukup gila memang-dia mengakui itu. Tapi ambisinya untuk kabur lebih besar daripada ketakutan dirinya saat ini.
Dia tidak boleh pasrah, dia harus memperjuangkan semua sampai akhir.
"Semuanya pegangan! Jangan sampe kepala kalian kebentur." Wish memperingatkan.
Mereka tidak merasa kesakitan, mereka hanya merasa sangat pusing dan mual. Sebab mobil melintasi lereng yang cukup terjal.
GEDUBRAK
Mobil berhenti setelah menabrak pohon yang tumbuhnya sedikit condong kesamping. Mereka langsung tersentak, bahkan kepala Wish sampai terbentur stir mobil.
Tangan kanan Wish segera menopang kepala Jeff yang akan terbentur.
Untung saja ada pohon yang menahan mobil mereka agar tidak jatuh lebih jauh kebawah, jadi benturan pun tidak terlalu parah.
"Kalian gak apa-apa kan?" tanya Wish pada yang dibelakang.
"Gak ap-itu jidat bang Wish berdarah." Baekseung menunjuk jidat Wish yang mengeluarkan darah.
Wish menyentuh jidatnya yang terasa nyeri,"Ah ... gapapa ini cuma luka kecil kok."
"Bang, ada asap." suara Jeff membuat mereka semua melihat kedepan.
Ternyata bagian depan mobil mengeluarkan asap, bahkan asap tersebut sudah mengepul tebal hingga menutupi penglihatan.
"Semuanya buruan keluar!"
Semuanya bergegas keluar dari dalam mobil, bahkan Baekseung sampai mendobrak pintu karena sedikit susah untuk dibuka.
Jeff dan A-Min dapat keluar dengan mudah, Baekseung pun akhirnya keluar dari sisi pintu yang sudah dibuka oleh A-Min.
Sedangkan Wish, dia masih kesusahan membuka sabuk pengaman yang macet.
"Bang buruan!" teriak semuanya.
Wish sebenarnya sangat panik, namun panik tidak akan menyelamatkannya. Dia segera mencari benda yang setidaknya berguna di laci mobil, akhirnya dia menemukan sebuah cutter kecil.
Dia segera memotong sabuk pengaman yang melilitnya, lalu dia melompat keluar lewat sisi kanan mobil yang terbuka.
Setelahnya, mereka semua lari menjauh, karena mobil sepertinya akan segera meledak.
Setelah mereka menjauh dengan jarak sekitar 5 meter, mobil meledak dengan dasyat. Bahkan beberapa pohon disampingnya ikut terlalap oleh api.
Mereka langsung bernafas lega, namun jantung mereka masih berdetak dengan sangat kencang.
Jika sedetik saja mereka terlambat, mungkin mereka tinggal nama sekarang.
"Btw, yang lain gak ngikut ya tadi?" tanya A-Min, raut wajahnya terlihat sangat khawatir.
"Gak mungkin mereka ketangkep kan." panik Jeff.
Wish hanya bisa menggeleng pasrah, dia merasa sangat bersalah karena tidak bisa menjaga adik-adiknya.
"Yang pasti mereka masih hidup kok, gapapa bang, jangan merasa bersalah gitu." Baekseung merangkul Wish.
Diatas sana terlihat sebuah helikopter pergi kearah selatan-dimana daerah pedesaan dan markas penelitian berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
[i]Lock Down | EPEX ☑
FanficHᴀɴʏᴀ ᴀᴅᴀ ᴅᴜᴀ ᴘɪʟɪʜᴀɴ, ᴍᴀᴛɪ ᴀᴛᴀᴜ ᴍᴇɴᴊᴀᴅɪ ᴍᴏɴsᴛᴇʀ. Nᴀᴍᴜɴ ᴍᴇʀᴇᴋᴀ ᴍᴇᴍʙᴜᴀᴛ ᴘɪʟɪʜᴀɴ ᴋᴇᴛɪɢᴀ. ᴇᴘᴇx ғᴛ ᴄɪx ❉𝓢𝓽𝓪𝓻𝓽 » ⁰⁷·⁰⁷·²¹ ❉𝓔𝓷𝓭 » ¹¹·¹¹·²¹