Mereka semua terdiam dan sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Mereka tidak bisa melupakan kejadian siang tadi, tapi memang kejadian tadi siang benar-benar tidak bisa dimengerti.
"Gak usah dipikirin, yang penting kita aman sekarang." ucap Wish sembari fokus menyetir.
"Tapi ... gimana bisa bang? Jelas-jelas mereka gak bisa keluar di siang hari. Tapi kok-"
"Jangan-jangan ... pemerintah bohongin kita tentang fakta-fakta seomul." Ayden menginterupsi ucapan A-Min.
"Jangan su'udzon dulu, Den." Yewang menyangkal argumen saudaranya itu.
"Gak usah mikirin itu, yang perlu dipikirin tuh nyawa kita."
"Bener, emang kalo kita mecahin teka-tekinya kita dapet apa, malah bikin pusing tau." Baekseung menyetujui ucapan Keum.
"Btw, kok bang BX belum ngabarin ya? Mereka baik-baik aja kan?"
"Mereka baik-baik aja kok." Wish menjawab Jeff, "semoga." lirih Wish.
Hari menjelang sore, mereka jadi lebih ketakutan. Siang hari saja bukan saat yang aman, apalagi malam hari.
"Kok suasananya mencekam banget ya bang?" tanya Jeff, matanya melihat sekeliling.
"Wajar, ini kan menjelang malem, dan di hutan juga." MU membalas.
"Kalian gak ngerasa kedinginan apa?" A-Min mengusap-usap kedua lengannya.
"Hari ini kayak lebih dingin gak sih dari biasanya?" celetuk Keum.
"Jangan nakut-nakutin lu!" tukas Ayden.
"Masa ada ...."
"Apa?" Ayden menginterupsi ucapan Baekseung.
"Hantuuuu." Baekseung berlagak menakut-nakuti.
"Jangan gitu, di datengin beneran tau rasa lu." ucap Ayden.
Wish sedikit menyimak dengan sedikit menengok kebelakang, dia tersenyum kala melihat adik-adiknya nampak sedikit ceria-setidaknya mereka sudah melupakan tentang kejadian tadi siang.
Namun saat dia kembali menoleh ke depan, dia sangat terkejut sampai mengerem mendadak. Ternyata ada pohon yang tumbang di depan sana.
Semuanya langsung terkejut karena Wish mengerem mendadak.
Wish menoleh kebelakang, "kalian gak apa-apa?"
"Gak apa-apa kok bang, cuma kaget aja." jawab Keum mewakili yang lain.
"Ada apa bang di depan?" tanya Yewang.
"Ada pohon tumbang, jalannya ketutup." saut MU.
Yang di belakang kompak membuka jendela untuk melihat apa yang ada di depan.
"Yaudah, kita singkirin. Gak terlalu besar kok pohonnya." ucap Keum enteng.
"Pohonnya sih gak masalah, suasananya yang jadi masalah." tukas Ayden.
"Tapi masa kita diem terus sampe pagi." celetuk Baekseung.
"Yaudah, yuk! Jangan lupa bawa alat kejut listrik." ajak Wish.
"Bocil tunggu aja di mobil!" ucap Keum saat 05 gang ikut beranjak.
"Iya, mending kalian tunggu di mobil." final Wish.
Mereka pun menurut, lagipula mereka juga ketakutan karena suasana di luar yang cukup mencekam.
Wish, Keum, MU, A-Min, dan Baekseung berjalan keluar, menghampiri pohon yang tumbang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[i]Lock Down | EPEX ☑
FanficHᴀɴʏᴀ ᴀᴅᴀ ᴅᴜᴀ ᴘɪʟɪʜᴀɴ, ᴍᴀᴛɪ ᴀᴛᴀᴜ ᴍᴇɴᴊᴀᴅɪ ᴍᴏɴsᴛᴇʀ. Nᴀᴍᴜɴ ᴍᴇʀᴇᴋᴀ ᴍᴇᴍʙᴜᴀᴛ ᴘɪʟɪʜᴀɴ ᴋᴇᴛɪɢᴀ. ᴇᴘᴇx ғᴛ ᴄɪx ❉𝓢𝓽𝓪𝓻𝓽 » ⁰⁷·⁰⁷·²¹ ❉𝓔𝓷𝓭 » ¹¹·¹¹·²¹