Merecok, adalah salah satu kegiatan yang sangat gemar dilakukan oleh Haechan selaku papa dari Lee Junhyuck. Dan korban dari aksi jahil itu tidak lain dan tidak bukan adalah si bayi sendiri. Seperti pagi ini, Haechan yang sengaja bangun lebih awal karena mempunyai janji pada Renjun untuk mengajaknya pergi ke wahana hiburan, tak henti merecoki Junhyuck yang sedang tertidur pulas di dalam box bayinya. Menepuk-nepuk bokongnya yang terbalut pampers tebal, melepas pacifier di mulutnya, mengangkat satu persatu jari gembulnya ke udara, memainkan hidung dan bibir mungilnya bergantian, kemudian puncaknya, mengikat rambut tebal bayi itu dengan karet milik Renjun.
Junhyuck yang merasa terganggu lantas membuka mata dan menggeliat. Bayi itu hampir saja menangis kencang, jika Haechan tidak cepat untuk mengangkat tubuhnya dan membawanya keluar dari kamar.
"Hehehe, maaf ya sayang? Cup cup.."
Junhyuck menyandarkan kepalanya pada pundak lebar Haechan, menguap lebar sebagai refleksi dari rasa kantuknya yang masih tersisa. Agaknya tidak sadar bahwa yang menjahilinya habis-habisan hingga terbangun barusan adalah si papa kesayangan. Bayi itu kemudian mengerjapkan matanya perlahan, sebelum memanggil Haechan dengan volume rendah.
"P-Pa.. eghhh! Pupup.."
Haechan menjauhkan tubuh Junhyuck darinya, menatap wajah sang anak yang memerah karena menahan sesuatu yang hendak keluar dari bagian belakangnya. "Mau pup?" tanyanya, seraya mengingat kebiasaan si bayi yang akan buang air besar setiap bangun tidur.
"Pupup!"
"Aigo, pintarnya pintarnya!" Haechan tergelak, menciumi pipi Junhyuck dengan gemas lalu membawanya ke kamar mandi.
"Papa disana ya? Duduk tungguin adek, kalau udah selesai panggil Papa oke?" Junhyuck mengangguki perkataan papanya, entah mengerti atau tidak karena bayi itu keburu mengeluarkan kotorannya di dalam pispot yang sudah disiapkan Haechan.
Haechan duduk menunggu di depan toilet, sembari bermain ponsel dan sesekali mengawasi Junhyuck yang wajahnya nampak lucu kala sedang mengedan. Memang, sejak sebulan lalu Haechan sudah mengajarkan anaknya untuk pup sendiri di pispot mengingat usianya yang sudah menginjak satu tahun lebih dan sebentar lagi akan mempunyai adik itu. Alasan lainnya, karena Haechan juga tidak ingin Junhyuck terus bergantung pada popok dan berakhir menyusahkan Renjun.
"PA!"
"Iya, Papa datang!"
Haechan mengangkat tubuh Junhyuck dan menutup pispotnya, setelah itu membawanya ke tepi bathub. "Mandi sekalian ya? Habis ini kita bikin sarapan, terus adek bangunin Mama, oke?"
"Bubu!"
"Iya sebentar," Haechan bangkit dari duduknya dan mengambil pelampung leher yang sering digunakan Junhyuck saat berendam.
"Pelampung ke bubu jauh banget bayi," Haechan terkekeh, kemudian memasangkan pelampung itu pada leher anaknya. "Kiyowok!"
KAMU SEDANG MEMBACA
uwugami | hyuckren
Fanfiction[sequel best hubby] papa haechan, mama injun, dan para kecebongnya. !bxb; marriage life lee donghyuck x huang renjun 🐻🦊 side pair: nomin, lumark, sungtaro, etc. cover by: @hcrjside on twitter