"Tau nggak sih? Masa semalem aku mimpi kamu berubah jadi Spiderman."
Renjun menghentikan gerakan tangannya merapihkan pakaian dalam lemari, saat suaminya yang baru bangun tidur itu tiba-tiba menyeletuk aneh alih-alih mengucapkan selamat pagi. Lelaki manis itu lantas menoleh cepat, memindai wajah suaminya dengan tatapan datar andalan.
"Beneran, lho!" Haechan mengangguk cepat meyakinkan, sambil menepuk-nepuk bokong Junhyuck yang masih lelap tidur di atas dada telanjangnya. "Tapi lucu deh kostum spiderman nya, hahaha! Masa ada kantungnya gitu kaya kanguru. Eh ada isinya juga deh kantungnya, tapi aku nggak tau itu isinya Lele atau Junhyuck. Kamu terbang-terbang di atas gedung sambil ngemong anak. Pfttt!"
Renjun menggelengkan kepala, memilih abai pada cerita aneh bin ajaib Haechan dan melanjutkan kegiatannya merapihkan tatanan pakaian dalam lemari yang cukup berantakan akibat ulah pria itu.
Perkara mencari satu buah celana pendek favorit bergambar sinchan semalam, suaminya yang paling usil itu jadi mengacak-acak seisi lemari hingga akhirnya pagi ini, Renjun memutuskan untuk menata ulang kembali isinya dengan pengelompokan yang rapih.
"Kalau mau cari sesuatu dan kamu nggak bisa nemu tuh tanya ke aku! Jangan diberantakin kaya tadi," Renjun berjalan ke arah ranjang sambil menggurui suaminya yang justru senyum-senyum tak merasa bersalah.
"Hehehe, iya maaf.." Haechan mengusakkan wajahnya pada lengan berisi Renjun, sambil pelan-pelan berusaha membangunkan Junhyuck lewat sentuhan-sentuhan kecil di wajahnya, sebab beban si bola ubi yang tidak main-main lumayan membuat bagian perut dan dadanya kebas.
"Kalau nanti berantakan lagi, wajib kamu yang beresin sendiri! Aku nggak mau," sambung Renjun sembari dengan gemas mengikat helaian rambut Haechan yang sudah panjang. "Kamu nggak ada niat mau potong rambut? Ini udah panjang banget lho, Chan.."
"Kamu mau aku potong rambut emang?"
"Kok malah balik nanya?" Renjun mendengus pelan, lalu menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang. Menikmati pagi dengan durasi lebih lama sepertinya tidak buruk, karena toh baik dia ataupun suaminya tidak memiliki agenda apapun hari ini. Jadi tidak perlu terburu-buru.
Haechan terkekeh, kemudian menjawil hidung bangir istrinya berniat menggoda. "Kayaknya waktu itu ada yang bilang aku lebih ganteng kalau rambutnya panjang kaya gini?"
Renjun refleks mengerucutkan bibir saat mengingat ucapannya beberapa waktu lalu, ketika mereka tengah mengabiskan waktu berdua di sauna. Dengan delapan puluh persen kesadaran, ia yang waktu itu hampir tidak kuat dengan suhu panas di dalam sauna tiba-tiba disuguhkan dengan pemandangan suaminya yang berkali lipat lebih.. err... tampan dan seksi. Rambut hitam panjangnya yang belum sempat dipangkas terlihat basah oleh keringat, lalu si empu dengan santainya menyugar tiap helainya ke belakang. Hingga akhirnya Renjun spontan berkata, "kamu nggak usah potong rambut ya, Chan? Begini aja, aku suka."
Haechan yang tadinya berniat langsung memangkas rambut sepulang dari sauna pun tentu dibuat bingung. "kenapa?" tanyanya.
"Kamu. Ganteng. Banget! Aaaaa!" Renjun berlari memeluk suaminya, sambil dengan agak brutal mengusak beribu helai rambut miliknya. "Suami aku ganteng sedunia! Hehehe!"
"Inget?" Haechan menusuk pipi Renjun, menyadarkan si manis dari sesi flashback nya. "Siimi iki ginting bingit~" ucapnya menggoda.
Dengan wajah memerah malu, Renjun membalikkan tubuhnya menghadap Haechan dan dengan tanpa ampun mencubiti dada pria itu hingga si empu sibuk mengaduh.
"Aku nya jangan digodain terus!" ketusnya.
Kekehan geli Haechan lantunkan sambil tangannya mengusap semburat manis di kedua pipi istrinya. "Aku nurut kamu, sayang. Kemarin kamu bilang nggak usah potong, aku nurut. Jadi kalau sekarang kamu minta rambutnya dipotong ya aku juga nurut,"
KAMU SEDANG MEMBACA
uwugami | hyuckren
Fanfiction[sequel best hubby] papa haechan, mama injun, dan para kecebongnya. !bxb; marriage life lee donghyuck x huang renjun 🐻🦊 side pair: nomin, lumark, sungtaro, etc. cover by: @hcrjside on twitter