Suara penuh semangat dari dua makhluk berbeda jenis alias Junhyuck si bayi buncit dan Eren si kucing gendut, terpantul memenuhi setiap sudut dari halaman rumah sampai-sampai Renjun yang tengah membaca majalah di ruang tamu sedikit terdistraksi dan memilih menghampiri keduanya karena rasa penasaran. Apa hal yang membuat kedua anak bayi itu sebegitu berisik sih?
Dan ketika pergi keluar lalu melihat perbuatan dua bayi itu, Renjun lantas berkacak pinggang dengan wajah dibuat garang. "Hayoooo ini siapa yang ngacak-ngacak tanamannya Mama?"
Junhyuck menyembunyikan kedua tangannya yang kotor dengan tanah di belakang tubuh, sementara Eren berlari meninggalkan majikan kecilnya dan beralih tidur-tiduran di depan pintu.
Renjun tertawa kecil, lantas menarik tangan Junhyuck yang disembunyikan agar ditunjukkan padanya. "Nakal ya? Tanamannya Mama diacak-acak ya, hm?" godanya sembari menusuk-nusuk pelan perut buncit bayi itu hingga Junhyuck tertawa kegelian.
Halaman depan dan belakang rumah memang bisa dibilang menjadi spot dan hak milik Renjun yang tidak bisa sembarangan dirusak atau diubah penataannya. Jika halaman belakang rumah penuh dengan bunga-bungaan dan tanaman berharga mahal yang sudah ditata sedemikian cantik, maka halaman depan rumah dikhususkan Renjun untuk menanam tanaman seperti pandan, lidah buaya, bunga-bungaan seperti bunga iris dan anggrek, juga tanaman musiman lain.
Makanya ketika mendapati beberapa tanamannya tercabut dengan tanah sebagai sumber hidupnya bercecer di atas halaman, Renjun hanya bisa menghela napas menahan kesal. Sepertinya lain waktu ia harus mengajari Junhyuck untuk tidak merusak tanaman dan membiarkan mereka hidup, serta menjelaskan fungsi-fungsi dari tanaman itu untuk kelangsungan hidup manusia ya? Tapi sepertinya pembahasan seperti itu terlalu berat ya untuk usia bayi?
"Mama!" Junhyuck yang sedari tadi memperhatikan sang mama yang sibuk menata kembali kebun ala-ala nya kemudian menegur, berusaha menunjukkan sesuatu yang ia sembunyikan di dalam saku celana pendeknya.
"Iyaaa?"
Yang mendapat respon lembut dari mamanya sontak tertawa, kemudian berjongkok dan mengeluarkan benda— maksudnya hewan berwarna coklat terang dengan struktur tubuh panjang dan tipis yang diambilnya dari usaha menggali tanah dari dalam pot mama.
Renjun yang melihat cacing di tangan mungil anaknya sontak bergidik geli, buru-buru dia menghempas hewan itu dan mengajak Junhyuck agar membasuh tangannya.
"Itu jorok loh, Dek.. banyak kumannya, hiii!"
"Hiyyy hihihi!" Junhyuck menggeliat geli saat sela-sela jarinya terasa digelitik. Bayi itu dengan mata berbinar tampak sumringah kala melihat tangannya yang tadi kotor kini sudah bersih kembali, ditambah harum dari aroma sabun turut menggelitik hidung membuatnya betah membaui tangannya sendiri.
Membiarkan beberapa pot nya yang masih tergeletak dengan posisi mengenaskan, Renjun kemudian membawa Junhyuck masuk ke dalam rumah. Ia baru ingat kalau sebelumnya sedang mendinginkan puding, dan makanan manis itu pasti sudah siap santap sekarang.
"Kik!" Junhyuck memekik heboh, kedua tangannya bertepuk riang saat Renjun mengeluarkan puding dari dalam lemari pendingin. Dengan semangat ia lalu memeluk satu kaki Renjun, duduk di atas punggung kakinya tanpa takut terjatuh dan bergelayut mengikuti langkah sang mama sambil tertawa cekikikan.
Renjun ikut tertawa, meski sempat was-was dengan posisi sang anak. Ia berhenti di depan televisi, kemudian mengangkat tubuh bulat Junhyuck untuk didudukkan di atas sofa.
"Puding. Ini namanya puding," ujarnya menjelaskan sembari memotong-motong puding menjadi beberapa bagian.
"Kik, Ma!!" tapi Junhyuck tidak mau peduli dengan penjelasan sang mama. Dipikirannya, makanan manis berwarna terang dan berbentuk lingkaran itu adalah cake— keik— atau kik— dalam penyebutannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
uwugami | hyuckren
Fanfiction[sequel best hubby] papa haechan, mama injun, dan para kecebongnya. !bxb; marriage life lee donghyuck x huang renjun 🐻🦊 side pair: nomin, lumark, sungtaro, etc. cover by: @hcrjside on twitter