9

15 5 3
                                    

Motor melaju membelah jalan raya yang cukup ramai dimalam hari ini. Reynand bersama yang lainnya mengendarai motor dengan kecepatan sedang sembari matanya berusaha memfokuskan pada tiga titik. Barangkali mereka melihat keberadaan Dania di depan atau mungkin kanan dan kiri.

Mereka berhenti di tempat sepi untuk memutuskan pembagian kelompok dalam mencari Dania supaya Dania lebih cepat ditemukan.

"Mendingan kita mencar. Reynand dan temen-temennya kalian satu kelompok. Biar gue sama ayah berdua. Setuju?" Putus Rafael.

"Setuju bang!"

Mereka berpisah dan langsung melesatkan motor nya.

.....

"Lo jangan pernah macem-macem ya sama gue!" Sentak Dania pada perempuan itu.

"Loh kenapa?" Tanya perempuan itu santai.

"Lepasin gue. Gue gak pernah ada urusan sama lo dan bahkan gue juga gak kenal sama lo!"

"Are you seriously? Lo gak kenal sama gue? Oke kalau gitu kita kenalan. Nama gue Siska Arabella," ucap Siska sambil membuka topengnya dengan senyum devil.

Dania terdiam. Ya, dia kenal Siska. Tapi memangnya apa urusannya dengan dia? Apa dia pernah membuat kesalahan? Rasanya tidak.

"Apa masalah lo sama gue sampai-sampai lo nyekap gue kayak gini?" Tanya nya dingin.

"Tentu salah. Gue itu suka sama Reynand dan lo? Lo sama sekali gak sadar sama kesalahan lo?!" Teriak Siska didepan wajah Dania sambil mencengkram kedua pipi Dania.

"Gue gak salah apa-apa Sis..." lirih Dania.

"JELAS LO SALAH! Gue suka sama Reynand, dan kenapa malah lo yang bisa deket sama dia?"

"Kita cuman sahabatan Sis, gak lebih."

"DAN LO FIKIR STATUS SAHABAT BISA MENJAMIN DIANTARA KALIAN GAK ADA PERASAAN?! Pasti ada Dan, dan gue juga tahu cara Reynand natap lo itu lebih dari sekedar sahabat..." lirihnya. "Tapi sekarang, gue gak perlu capek-capek buat bikin Reynand benci sama lo. Mari kita bermain sayang," ucapnya dengan seringaian tipis.

"Nggak!"

Srek...

.....

"Ada yang liat Dania?" Tanya Reynand cemas.

Roy, Ken, dan Hana menggeleng. Sama sekali mereka tidak melihat keberadaan Dania di jalan tadi.

"ARGH! Sial. Siapa sih yang bikin Dania bisa hilang kayak gini!"

"Rey, udah lo jangan emosi. Kita cari Dania lagi ya, pasti ketemu," ucap Hana menenangkan Reynand.

Reynand mengangguk dan kembali melajukan motornya. Emosi nya kini memuncak, laju motor yang awalnya sedang kini semakin cepat.

Ken, dan Roy keteteran mengejar Reynand. Dia kalau sudah melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, Ken dan Roy tidak bisa mengejarnya sama sekali. Skill Reynand terlalu tinggi untuk mereka berdua yang kentang.

"Buset itu si Reynand cepet banget naik motor nya. Gak ke kejar nih sama gue," ucap Ken berteriak supaya didengar oleh Hana dan juga Roy.

"Kamu kan tahu sendiri dia kalo udah ngebut gak ketulungan cepet nya. Udah gak usah banyak bacot kejar dia!"

Reynand masih melajukan motornya tanpa peduli keadaan sekitar. Dia seperti sudah kehilangan akal saat ini. Sahabat dari kecil nya kini hilang. Reynand akui dia menyayangi Dania, bahkan ada perasaan lebih.

Tapi Reynand tidak mau menghancurkan hubungan persahabatan mereka hanya karena sebuah perasaan yang mungkin saja tidak akan bertahan lama.

Reynand mengendarai motor dengan kecepatan tinggi dan dengan keadaan melamun. Pikirannya berkelana kemana-mana, matanya meneteskan air mata kala merasa dirinya tidak bisa menjaga Dania.

R & D [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang