18

13 5 0
                                    

Malam ini ruangan yang ditempati oleh Dania diisi keributan oleh Ken, Roy, dan Rega yang sepertinya otaknya sudah terkontaminasi oleh virus sengklek karena ulah Ken dan juga Roy.

Mereka daritadi membicarakan hal yang sama sekali tidak penting untuk dibahas. Dimulai dari Ken yang bertanya apakah kucing bisa melahirkan sesar atau tidak, Roy yang terus-terusan merapalkan do'a pengusir setan supaya kelakuan Ken bisa dikondisikan, dan Rega yang selalu menanggapi apa yang mereka lakukan.

Hal itu membuat Hana yang sedari tadi ada dipinggir Ken menjadi muak dengan kelakuan pacar nya sendiri. Tampan tidak seberapa, tapi bodohnya luar biasa.

"Rey gue mau nonton film horor," ucap Hana akhirnya setelah lama diam.

Reynand yang sedang sibuk mengoleskan salep luka di wajah Dania pun menoleh dengan alis yang terangkat satu.

"Lah ya tinggal nonton kenapa pake curhat. Butuh rekomendasi?" Tanya Reynand.

"Iya gue butuh rekomendasi pacar baru. Kira-kira kalau si Ken gue jual dapet pacar yang lebih baik gak ya?"

"Kenapa lo mau jual si Ken?" Tanya Dania akhirnya.

"Dia jadi pacar gak ada gunanya sama sekali."

"Iya udah terusin aja terusin nistain dede bayi yang gemes ini." Ucap Ken dramatis.

"Bener sih Ken lo itu bayi," seru Rega.

"Serius? Berarti gue lucu dong aaaaa makasih kak Rega ku sayang muaachhh!" Girang Ken sambil berlagak so' mencium Rega.

"Iya lucu. Lucu buat di tonjok!"

.....

Saat ini Mely dan Rafael tengah berada di salah satu restaurant terkenal yang ada di Jakarta sana. Desain nya mewah dan minimalis. Tapi itu semua tidak membuat Mely senang dan bahkan menampilkan wajah tertekuk.

 Tapi itu semua tidak membuat Mely senang dan bahkan menampilkan wajah tertekuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rafael yang melihat itu hanya mengernyit heran. Kenapa Mely terlihat seperti bad mood? Bukan tanpa alasan Rafael menyimpulkan seperti itu, karena biasanya Mely sangat senang ketika diajak keluar malam-malam begini. Katanya sih suasana nya lebih nyaman dan menenangkan.

"Kamu kenapa sih kok muka nya di tekuk gitu?" Tanya Rafael akhirnya sambil menggenggam tangan Mely.

"Gak papa. Aku heran sama kamu kenapa disaat adik kamu di rumah sakit bisa-bisa nya kamu dateng nemuin aku dan ngajak aku makan? Bukannya tungguin atau apa kek dia kan adik kamu!" Ketus Mely.

Tangan Rafael terulur mencubit pipi Mely gemas, sebegitu sayang nya kah Mely pada Dania sampai-sampai Mely mengomeli Rafael?

"Dania udah di jagain sama temen-temennya sayang."

"Ya tetep aja kamu punya tanggungjawab buat jagain adik kamu sendiri!"

"Iya sayang. Jadi kamu maunya gimana hm?"

R & D [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang