happy reading, jangan lupa vote ya------
bel sekolah tanda pulang berbunyi begitu nyaring, para murid yang tadinya berwajah lesu seketika berubah kembali bersemangat bahkan berseru serempak, menandakan mereka begitu senang.
"baiklah, sampai sini pertemuan kita. sampai jumpa minggu depan." Ujar sang guru yang tadi mengajar itu, berpamitan kepada para murid yang sudah begitu antusias untuk pergi meninggal kan ruang kelas.
"Terimakasih untuk hari ini ssaem." Balas para murid menimpali pamitan nya sang guru yang sudah berjalan keluar kelas.
Setelah kepergian sang guru, para murid pun satu persatu mulai berdiri dari bangku nya, memasukan seluruh barang yang di atas meja mereka kedalam tas masing-masing. Setelah nya hal yang mereka lakukan tentu saja pergi meninggalkan kelas mereka.
Namun berbeda dengan kedua siswa yang sedari tadi memilih untuk tetap diam di bangku nya, hanya bergerak untuk memasukan barang-barang mereka ke dalam tas.
Beberapa menit berlalu, mereka hanya saling diam, menunggu hingga kelas benar-benar kosong, hanya menyisakan mereka berdua.
"Jadi apa yang ingin kau bicarakan?" Kata yoongi membuka suara nya pertama kali sambil melirik ke arah seokjin yang ternyata sedari tadi sudah mengawasi nya.
"Jika bukan taehyung sendiri yang bercerita padaku, mungkin aku tidak akan percaya kalau kau baru saja mendapatkan ancaman dan mengetahui masalalu taehyung. Lihat lah, saat sedang bicara begini saja kau masih bersikap santai, apa kau tidak takut padanya?" Ujar seokjin panjang lebar itu berakhir bertanya, menyipitkan matanya mengamati reaksi yoongi yang masih berwajah datar, alias biasa saja.
"Tidak." Jawab yoongi seadanya.
"Kenapa, tidak? Bukan kah seharusnya kau harus waspada setelah ini?" Tanya seokjin lagi.
Tak menjawab, yoongi yang di tanya begitu malah membuka ponsel nya. Ia mengotak-atik sebentar, sebelum akhir nya mengangkat ponsel nya yang sedang memutar sebuah rekaman suara. Seokjin yang tadi nya masih bisa berduduk santai, seketika menegang dan menegakan tubuh nya sambil mendengarkan baik-baik isi rekaman suara yg sedang di putar oleh yoongi itu.
"dan terakhir. ada yang perlu kau ketahui." ujar taehyung terdengar serius
"berhentilah mengungkit dan berbicara kalau noona ku adalah seorang pembunuh, rumor dan tuduhan polisi terhadap dia adalah sebuah kesalahan." ucap taehyung yang merendahkan suaranya
"wae? kau membela dia karena kau tak bisa menerima fakta bahwa noona mu yang membunuh ayah mu kan?" tanya yoongi
"ck, entah apa yang sebenarnya kau inginkan dariku sampai-sampai kau terus mengulik ku, tapi karena aku sudah muak dengan tingkah laku mu. maka aku akan katakan yang sebenarnya." jawab taehyung dengan santai itu,
"karena pada faktanya yang membunuh ayah ku bukanlah noona, tapi aku. dan sejujurnya aku sangat senang dan puas karena dia sudah mati di tangan ku." Bisik taehyung
Sesaat terjadi keheningan di dalam rekaman suara itu. Sedangkan seokjin kini mulai menatap tajam yoongi yang masih menatap nya datar.
"noona ku hanya kambing hitam ku. jadi mulai sekarang berhentilah menyangka bahwa aku hanyalah seorang korban yang lemah." lanjut taehyung berbicara masih dengan nada rendahnya dan terdengar serius.
"kau mengulik ku untuk mendapatkan kebenaran nya kan? dan itu lah jawaban ku. karena kau sudah tau kebenarannya, maka tutuplah mulut mu dan jangan pernah cari mati dengan ku. karena aku tidak akan sungkan untuk melakukan hal yang sama terhadap ayah ku kepada mu atau bahkan pada kedua orang tua mu." ujar taehyung
KAMU SEDANG MEMBACA
THE OTHER SIDE | inspired By Army_bangtanbighit
Fanfictionbagi Kim seokjin Hidup nya sudah sangat berantakan, orang tua nya tak pernah peduli padanya hanya sibuk bekerja dan mengurus segala pemberontakannya dengan uang. Seokjin benci itu, karena hasil didikan orang tua nya tersebut, akhirnya seokjin bisa m...