Flashback on
Seokjin kini hanya pasrah mengikuti langkah Taehyung yang memimpin jalannya di pagi buta seperti ini. Keadaan kota saat itu benar-benar sepi, bahkan gelap. Tak ada satu orang yang berlalu lalang di antara mereka mengingat saat ini adalah pukul setengah 3 pagi.
Sedari tadi seokjin terus bertanya dan mengoceh. Namun taehyung hanya menjawabnya dengan omelan dan meminta seokjin untuk tidak berisik. Akhirnya seokjin pun menurut, dia menarik masker hitam nya dan memilih diam menuruti taehyung yang menuntun nya.
Hingga tiba di sebuah persimpangan jalan. Langkah taehyung terhenti, membuat seokjin yang tak memperhatikan jalan karena setengah mengantuk itu menabrak punggung taehyung.
"Kau ini! Ke-"
"Sttt." Putus taehyung sambil berbalik menatap nyalang soekjin yang malah menguap di balik masker nya.
"kenapa berhenti? Dan sebenarnya kita ini mau kemana?" Tanya seokjin dengan suara kecil nya mulai merasa kesal dengan taehyung.
"Kita sudah sampai." Jawab taehyung seperti biasanya bernada datar. Malah membuat seokjin linglung dan menatap sekitar nya yang hanya mendapatkan jejeran ruko yang sudah tutup.
"Apaan ini. Kau mencari apa disini?" Protes seokjin penuh kekesalan.
"Sumpah demi Tuhan, ya! taehyung kau itu aneh. Dan bodoh nya aku malah mengikuti mu. Sudah lah aku pergi." Ujar seokjin mulai merasa frustasi dengan tingkah laku taehyung yang penuh dengan teka teki itu. Dia lantas berbalik berniat pergi meninggalkan taehyung.
"Kau tidak mau bersenang-senang?" Tanya taehyung yang masih terlihat tenang itu lantas membuat seokjin menghentikan langkah nya, dan berbalik menatap taehyung heran.
"Apa kau bilang?" Tanya seokjin meyakinkan ucapan taehyung tadi.
Bukan nya menjawab, taehyung kini meraih tas nya yang berada di punggungnya. Dia lalu mengeluarkan sebuah benda berbahan besi dan berbentuk panjang dari sana. Membuat seokjin yang melihat nya was-was seketika sambil melangkah mundur.
"Tunggu-tunggu.... mau kau gunakan apa linggis itu?" Tanya seokjin penuh kepanikan dan hanya di balas oleh tatapan malas taehyung.
"Bersenang-senang." Jawaban taehyung sekali lagi yang masih tidak di mengerti oleh seokjin.
"Kau ingin membunuh ku dengan itu hah?" Tanya seokjin sudah mulai ketakutan terhadap taehyung.
Bukan nya menjawab seokjin, taehyung malah menurunkan topi nya Dan menyandarkan linggis itu di bahu nya. Dia lantas berjalan mendekati seokjin membuat seokjin melangkah mundur menjauhinya.
"Sunbaenim! Aku tidak akan membunuh mu. Aku ingin mengatur rencana dengan mu." Ujar taehyung setelah dirinya merasa pesimis untuk bisa meraih seokjin yang malah menjauh setiap dirinya melangkah.
"Mwo?" Tanya seokjin terkejut karena mendengar kata rencana.
"T-tunggu, maksud mu apa?" Tanya seokjin pada taehyung.
Taehyung tak langsung menjawab, dia lantas menarik seokjin untuk lebih merapat pada dinding suatu bangunan yang berada di sana, sambil menunjuk beberapa kamera cctv yang berada di luar toko.
"Kau lihat itu?" Tanya taehyung langsung di jawab anggukan oleh seokjin.
"Nde, wae?" Tanya seokjin penasaran sekaligus kebingungan.
"Bantu aku memutar kameranya agar sudut pandangannya menuju ke dalam toko mereka atau ke arah dinding. Pokoknya hindari sudut pandang yang mengarah ke arah toko jam tangan itu." Ujar taehyung menunjuk satu ruko jam tangannya yang sudah tutup itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE OTHER SIDE | inspired By Army_bangtanbighit
Fanfictionbagi Kim seokjin Hidup nya sudah sangat berantakan, orang tua nya tak pernah peduli padanya hanya sibuk bekerja dan mengurus segala pemberontakannya dengan uang. Seokjin benci itu, karena hasil didikan orang tua nya tersebut, akhirnya seokjin bisa m...