Bab 9 | TOS

488 74 7
                                    

Sebelum baca mau ingetin kalian nih hehhehe

Jangan lupa vote and coment yaaa

Love uuu guys💜

Happy reading💜💜💜
.
.
.
.
.
.
.
.
.






Kalau saja seokjin saat ini bisa berteriak semampu nya mengungkap kan segala emosi dan kekesalan nya di hadapan kedua orang tua nya, mungkin saja kali ini sudah ia lakukan. Sayang nya tidak bisa, kini dirinya sedang berada di ruang kepala sekolah, duduk berhadapan dengan kedua orang tua nya di temani sang kepala sekolah yang sedang duduk di samping nya.

"nak, ayo bicara. Kemana saja selama 1 minggu ini kau pergi?" Tanya sang kepala sekolah terlihat bersimpatik terhadap seokjin yang sedari tadi bungkam tak berbicara dan hanya menunduk memainkan ujung kemeja nya.

"Kim seokjin." Bentak sang ayah kini sudah terlihat tak bisa menahan amarahnya membuat sang kepala sekolah tersentak kaget.

Seokjin yang di panggil pun mendongkak. Menatap sang ayah dan ibu bergantian dengan tatapan nya yang dingin.

"Seokjin. Kami mau hari ini kau pulang ke rumah. Kalau tidak kami akan membawa mu paksa sekarang juga." Ucap ibu seokjin dengan tegas itu membuat seokjin terkekeh secara tiba-tiba, semakin membuat yang lainnya geram dengan seokjin.

"Untuk apa? Bukan kah ini yang kalian mau?" Tanya seokjin dengan kata-kata formal nya cenderung sopan namun menohok.

"Seokjin!" Bentak sang ayah lagi.

Seokjin tak menghiraukan nya. Dia hanya menatap sekilas kedua orang tuanya bergantian sebelum akhirnya memutus kan untuk berdiri dan berbalik bersiap meninggalkan mereka disana. Melihat itu, lantas saja ayah seokjin berjalan dengan cepat menyusul seokjin. dengan tenaga nya, sang ayah lantas menampar seokjin di hadapan sang ibu dan kepala sekolah nya. Kini seokjin pun hanya tersungkur saja di lantai, memegangi pipi nya yang terasa nyeri itu.

"MANA SOPAN SANTUN MU?" Bentak sang ayah terhadap seokjin itu.

Seokjin tetap diam. Dia tak bersuara atau berniat untuk terpancing emosi dengan perilaku ayah nya yang Menurut nya itu hanya membuang tenaga, dia sudah lelah. Dia sudah cukup hidup tenang selama 1 minggu ini setelah pergi dari rumah yang bagai neraka itu. Seokjin sudah memutuskan untuk itu, dia benar-benar tidak akan kembali ke rumah itu. dan keuntungan lainnya pula, dia tidak akan bertemu kedua orang tuanya yang kejam terhadap nya lagi. Seokjin pun kini bangkit untuk berdiri, dia untuk saat ini memilih menuruti keinginan sang ayah. Dia lantas membungkuk 90 derajat kepada ayah, ibu, dan kepala sekolah nya bergantian. Setelah nya seokjin pun kembali berdiri tegak dan siap berbalik untuk meninggalkan ruangan itu. Namun lagi-lagi Ia pun di hentikan oleh perkataan ayah nya.

"Kembali ke rumah! Atau semua fasilitas mu akan aku beku kan. Ck, kau fikir kau bisa hidup tanpa fasilitas yang ku berikan Hah?" Ucap sang ayah itu lantas membuat langkah seokjin berhenti. Apa yang taehyung ramal kan beberapa hari yang lalu pun terjadi saat ini. Mengingat itu lantas saja senyum kecut pun nampak di wajah nya. Seokjin pun kembali berbalik menatap sang ayah tanpa emosi, amarah, atau pun sedih. Dia terlihat lebih tenang dari pada biasanya.

"Terimakasih, tapi silahkan saja kau bekukan segala fasilitas ku. Aku dengan senang hati akan mengembalikan semua fasilitas mu terhadap ku." Ucap seokjin sambil tersenyum itu lantas saja membuat Sang ibu yang mendengarnya menutup mulutnya terkejut.

"Bagus, kalau begitu aku juga akan berhenti membiayai sekolah mu. Silahkan kau lanjutkan hidup mu sendiri dan jangan pernah kembali ke rumah ku." Ucap sang ayah masih penuh amarah itu hanya di balas oleh senyuman ramah seokjin.

THE OTHER SIDE | inspired By Army_bangtanbighitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang