9

2.5K 289 2
                                    

"Kenapa aku tiba-tiba tidak mood sih" Ucap Renjun yang uring-uringan diatas kasurnya.

"Haechan juga kenapa tumben ga ngegangguin? Aku bosan"

"Lagipula aku juga ngga mau lagi ngejauhin Haechan, ayo kita lupakan mimpi aneh itu"

"Aku mau mandi"

Lalu Renjun bangkit dari kasurnya dan melihat Haechan berdiri didekat pintunya.

"Aku dengar semuanya, jangan pernah menjauhi ku lagi hyung, aku juga kesepian" Ucap Haechan

"Kau kesepian? Bukankah kau bersenang-senang dengan Mark hyung?"

"Apa kau cemburu hm?"

"Aku tidak"

"Ayolah hyung, kau cemburu"

"Berisik! Aku mau mandi"

"Baiklah, silahkan mandi princess"

"Aku laki-laki"

"Ahh maafkan aku, silahkan mandi prince"

"Kenapa kau bersikap manis? Kau terpesona dengan ketampananku?"

"Aku terpesona dengan kecantikan mu hyung, jangan menjauh lagi"

"Ah kau membuat keadaan canggung Lee Haechan"

"Berjanjilah jangan menjauhiku lagi"

"Iya iya, sekarang awas"

Renjun berjalan menuju kamar mandi lalu menutup pintu kamar mandinya.

"Gawat, aku bisa kena serangan jantung kalo seperti ini"

"Ahh jantung ini kenapa berdetak sangat cepat? Apa aku sakit? Waktuku tak lama lagi?"

"Wah aku lebih suka Lee Haechan pengganggu kalo begini, kenapa ia bersikap manis sekali"

"Ahh tunggu dia juga bersikap manis kepada semuanya, apalagi kepada Mark hyung"

"Aku tak boleh seperti ini, perasaan apa ini? Aku juga sudah menegaskan kepada semuanya bahwa aku tidak gay, apa aku termakan omonganku sendiri?"

"Tidak, aku tidak gay! Ayo sadar Huang Renjun"

Yah seperti itulah monolog Renjun selama dikamar mandi, plin plan memang. Ia bahkan tak langsung mandi dan memikirkan haechan lama sekali.

Setelah selesai mandi, Renjun keluar menggunakan bathrobe. Dan ia mendapati Haechan masih dikamarnya sambil berbaring memainkan hp.

"Kenapa kau masih disini?" Tanya Renjun.

"Ahh aku lupa menanyakannya tadi hyung, kau memangnya mimpi apa?" Haechan mengubah posisinya menjadi duduk.

"A-akuu.. akuu emm aku mimpi-"

"Kau memimpikanku kan?"

"Aku mimpi kau, memang. Sudah lah tak usah dibahas"

"Ahh aku tau hyung, pasti kau bermimpi hal-hal erotis bersamaku bukan?"

"Lee mulutmu seperti tak disekolahkan"

"Aku juga memimpikanmu hyung" Haechan bangkit dari tempat tidur dan menghampiri Renjun.

Lalu tiba-tiba Haechan mencium pipi Renjun sekilas.

"Aku bermimpi menciummu, tapi disini" Ucap Haechan menari-narikan jarinya diwajah Renjun dan berhenti dibibirnya.

"Haha kau lucu Haechan"

"Pipimu wangi hyung, aku kecanduan"

"Sudah Haechan, lebih baik kau pergi. Aku ingin ganti baju"

"Apa boleh aku mencicipinya seperti dimimpiku hyung?, kurasa jika aku mencobanya aku juga akan kecanduan"

"Tidak, Haechan aku tidak mau"

"Hyung kau memimpikanku, bukankah itu berarti kau menginginkanku?" Haechan mengelus bibir merah Renjun menggunakan jempolnya.

"I-ini kelewatan Haechan-ah"

"Kau mau hyung?"

"Haechan"

"Kau mau?"

Astaga iman Renjun tidak kuat kalo seperti ini.

"Kau diam berarti kau mau kan hyung?"

Haechan mendekatkan wajahnya kewajah Renjun dan tebak apa yang dilakukan Renjun. Menampar Haechan? Tidak!, Renjun menutup matanya!

Setelah lama menunggu, bibir merah Renjun tak merasakan apa-apa. Saat ia membuka matanya, Renjun melihat Haechan yang tertawa tertahan.

"Apa kau benar-benar mau hyung?"

"Sialan kau Lee Haechan! Pergi keneraka sana"

"Aku belum mau keneraka hyung, aku masih ingin disini bersamamu dan mencicipi bibirmu"

"Keparat, keluar kau" Renjun mendorong tubuh Haechan keluar dari kamarnya dan membanting pintu nya.

"Kau pasti akan merasakannya hyung! Tapi bukan sekarang, tunggu saja!" Ucap Haechan berteriak dari luar kamar Renjun.

T

B

C

Okey makasi mau baca!

Semoga suka ya! Payy pay

Why Should I? (HyuckRen)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang