19

2.1K 218 5
                                    

"Renjun-ah"

"Hm"

"Renjun-ah"

"Wae"

"Renjun hyung"

"Aish waee?!"

"Tak ada aku hanya suka memanggil namamu" Renjun memutar bola matanya malas, manusia dihadapannya kini sangat menyebalkan.

"Renjun-ah" Lanjut Haechan.

"Kau ingin melihat sepatuku terbang?, aku sedang makan tolong diamlah"

"Aku ingin bicara serius kali ini" Renjun hanya mengangguk menanggapi obrolan mereka yang tak ada gunanya.

"Renjun-ah cita cita ku adalah menjadi penyanyi dan penulis lagu"

"lalu apa urusannya denganku?"

"Itu sudah terpenuhi, tapi apa kau ingat aku memiliki satu cita-cita lagi yang belum tercapai?"

"Cita-cita ku itu adalah aku ingin saat kita tua kau ada disampingku, mari menua bersama" Lanjut Haechan

"bermimpilah Haechan-ah"

"Ya! Kau neomu jahat" Haechan merengek dibuat-buat.

"Kau membuatku geli, menjauhlah"

"Renjun-ah" Ucap Haechan dengan wajah serius kali ini.

"Wae" Renjun masih menanggapinya dengan santai.

"Ayo pacaran" Renjun yang sedang makan pun tersedak mendengar perkataan Haechan.

"A-apa? Kau gila?"

"Aku menyukaimu hyung"

"Kau tau kita public figure, kau ingat kontrak diperusahaan kita melarang pacaran"

"Kau lihat Jeno dan Jaemin? Apakah mereka ketahuan? Kita juga bisa"

"Aku tak mau mempersulit hidupku"

"Baiklah" Haechan beranjak pergi meninggalkan Renjun.

"Ya! Mau kemana kau?" Teriak Renjun.

"Aku mau menyusul Mark hyung, aku ingin menangis karena baru saja ditolak"

"Kenapa kau selalu menempel ke Mark hyung? Aishh kau menyebalkan. Dan kenapa kau terlalu cepat menyerah sialan" Renjun mengucapkan kalimat tersebut dengan satu tarikan nafas.

"Kau kan tak mau pacaran denganku, aku tak bisa memaksa perasaan seseorang Renjun-ah, kalau kau tak mau-"

"Aku mau" Ucap Renjun lalu langsung berlari menuju kamarnya meninggalkan Haechan yang termenung mencerna perkataan Renjun.

"Renjun mau! Yess! Astaga aku berhasil meruntuhkan jiwa tsundere nya"

"Renjun-ah aku mencintaimu" Teriak Haechan.

"Ayo kita bersama selamanya"

"Diamlah kau Lee Haechan, kalau yang lain tiba-tiba pulang dan mendengar, kita putus" teriak Renjun dari dalam kamarnya.

"Kau tak bisa putus dariku Renjun-ah" Haechan berlari kearah kamar Renjun.

"Renjun-ah buka pintunya" Lalu Renjun membuka pintu kamarnya lalu Haechan masuk dan duduk dikasur Renjun.

"Sini Renjun-ah" Ucap Haechan menepuk-nepuk bagian samping kasur yang didudukinya.

Renjun pun duduk disamping Haechan dan mereka saling menatap lama sekali. Renjun tak tau apa yang harus dikatakan dan mungkin Haechan sedang merangkai kata-kata didalam benaknya.

"Renjun-ah"

"Iyaa"

"Aku sangat bahagia, kau sekarang milikku"

"Berhentilah Haechan-ah kau membuat ku geli"

Haechan menangkup kepala Renjun dan menciumi wajah Renjun dengan cepat, dimulai dari pipi, hidung, dahi, dan mata.

"Yaa kau gila?"

"Aku hanya sangat bahagia kau tau?"

"Terserah"

"Aku kan sudah bilang hidupmu tak akan tenang hyung karena kau akan selalu bersamaku"

"Dasar sialan"

"Peluk aku" Haechan merentangkan tangannya.

Lalu Renjun segera memeluk badan Haechan.

"Aku tau kau juga bahagia Renjun-ah" Haechan mengelus kepala Renjun dengan pelan.

"Ya kau benar, aku sangat bahagia Haechan-ah"

Lalu Haechan melepaskan pelukannya dan kembali menangkup pipi Renjun. Ia mencium lembut bibir Renjun kemudian mulai melumatnya dengan pelan. Tak ada nafsu disana, hanya ingin mengalirkan rasa sayang yang sudah lama dipendam.

"Cita-citaku yang kedua sudah tercapai" Ucap Haechan sambil melepaskan ciuman mereka.

"Apa berarti kau akan memberi tahu yang lain?"

"Aku akan mengumumkannya pada member kita, kalau bisa aku akan berteriak pada dunia kalau Huang Renjun milik Lee Haechan seorang"

"Kau sungguh gila"

"Tapi aku pasti akan digoda habis-habisan dengan yang lain, kau ingat saat aku bilang aku tak gay? Mereka pasti akan mengungkit itu" Lanjut Renjun, ia sudah bisa membayangkan masa depannya digoda oleh para member.

"Dengar aku, kau tak gay. Kau hanya suka aku, apa kau pernah suka dengan lelaki lain selain aku?" Tanya Haechan.

"Tak pernah"

"Berarti kau hanya menyukaiku, kau tak gay" Haechan meyakinkan Renjun.

"Tapi aku juga pernah bilang kalau aku tak akan pernah menyukaimu"

"Perasaan bisa berubah-ubah Renjun-ah"

"Aku tau, tapi yang lainnya pasti akan menggodaku sampai aku mati. Kenapa juga aku mengatakan kata-kata sampah waktu itu"

"Kalau aku jadi yang lain, pasti aku juga akan menggodamu habis-habisan juga Renjun-ah"

"Sialan kau Lee"

T

B

C

Nyengir kan lu pada, bilang apa? Makasi gitu kek.

Yaudah segini dulu!

Semoga suka! Pay pay!

Why Should I? (HyuckRen)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang