23

1.9K 178 0
                                    

Haechan sedang menyiapkan barang-barang yang akan dibawanya.

"Apakah semuanya sudah kau masukkan? Tak ada yang tertinggal?" Tanya Renjun yang membantu Haechan menyiapkan barang-barangnya.

"Sepertinya tak ada, apa kau lelah?" Haechan melihat Renjun berkeringat.

"Tidak, aku senang bisa membantumu"

"Aku mencintaimu"

"Aku tau, kau sudah beribu-ribu kali mengatakannya"

"Aku hanya ingin kau ingat kalau aku mencintaimu"

"Aku sudah ingat dan tak akan lupa"

"Pintar" Haechan mengacak rambut Renjun.

"Cepatlah kembali, aku ingin bermain kepantai"

"Aku bahkan belum pergi Renjun-ah, aku hanya mengunjungi ibuku, tapi kau bertindak seolah aku akan kebulan"

"Tak lucu"

"Ayo keluar, mobilnya sudah menunggu" Lanjut Renjun lalu menolong Haechan membawakan kopernya keluar.

"Ah sudah selesai?" Tanya Mark yang sudah menunggu diluar daritadi.

"Sudah hyung" Haechan kini tengah mengangkat kopernya kemobil dibantu sang supir.

"Aku pergi dulu, kalian semua jangan rindu ya" Ucap Haechan sambil tertawa. Lalu ia mendekat kearah Renjun.

"Hyung aku pergi dulu" Lalu Haechan mengelus lembut rambut Renjun.

"Hm"

"Ya apa kau menangis?" Goda Haechan yang melihat air mata menumpuk dimata Renjun.

"Aniya" Renjun mengusap matanya.

"Wahh lihatlah sekarang, Renjun hyung menangis" Ucap Jeno.

"Dia hanya mengunjungi ibunya dan kau menangis?" Jaemin ikut-ikutan.

"Biarku katakan sesuatu, hyung kau lebay" Ucap Chenle seolah sedang berbisik.

"Ya! Berhenti menggodanya. Selama aku tak ada disini jangan mengganggu Renjun, paham?"

"Pawangnya marah" Chenle bicara pada Jisung.

"Ya Zhong Chenle! Kau sangat menyebalkan aish" Haechan menjambak rambutnya frustasi.

"Sudah! Kau naik mobil sana, kasihan supirnya menunggu lama sekali" Ucap sebelum terjadi peperangan.

"Baiklah, ingat kataku jangan ada yang mengganggu Renjun" Haechan memperingati sekali lagi.

"Hyung aku titip Renjun, jangan biarkan mereka semua mengganggunya"

"Baiklah sudah sana pergi" Usir Mark.

Haechan naik kemobil dan menyembulkan kepalanya saat mobil akan jalan.

"Bye Renjun, kalau kau kangen video call aku" Ucap Haechan sambil dadah-dadah kearah para member.

Dan mobil itu pergi membawa Haechan menjauh, semakin kecil dan kecil sampai tak terlihat lagi diujung jalan.

"Tak usah sedih Renjun-ah, dia hanya pergi sebulan" Mark menghibur Renjun yang nampak tak bersemangat.

"Iya hyung"

❤nct❤

Hari pertama Haechan dirumah ibunya.

"Kau tau? MC diacara tadi sangat menyebalkan, dia terus-terusan bercanda kelewat batas. Ugh aku membencinya" Ucap Renjun panjang lebar didepan HP nya, yap dia sedang video call dengan Haechan sekarang.

"Jangan seperti itu Renjun-ah, mungkin dia disuruh begitu saat briefing" Ucap Haechan, Renjun sangat manis saat mengomel.

"Aku berjanji tak akan keacara itu lagi" Renjun berkata dengan sepenuh hatinya.

"Sudah sudah, tak baik membicarakan orang lain"

"Apa kau sudah merindukanku?" Lanjut Haechan.

"Ya, aku sangat merindukanmu Haechan-ah" Haechan tersenyum mendengar jawaban Renjun, ia berhasil meruntuhkan jiwa tsunderenya Renjun, sekarang bahkan Renjun akan mengatakan apa yang ia rasakan, seperti sekarang ini misalnya.

"Kita baru berpisah sebentar, bagaimana bisa kau menunggu sebulan"

"Aku juga bingung, bagaimana bisa aku nanti menunggu sebulan"

"Aku ingin memakanmu Renjun, jangan bersikap manis" Haechan gemas melihat Renjun yang tidur-tiduran sambil memegang hp nya.

Renjun hanya tersenyum mendengar perkataan Haechan.

"Tapi kenapa kau pulang kerumah ibumu? Kau tak mengatakan alasannya"

"Tak penting Renjun, tak usah dipikirkan"

"Baiklah"

"Apa kau sudah mengantuk?" Renjun menggeleng.

"Aku tau kau sudah mengantuk, tidurlah Renjun-ah. Besok ayo kita video call-an lagi" Bujuk Haechan, ia melihat mata Renjun lelah sekali.

"Aku tak mengantuk, ayo tetap berbicara"

"Tidak, kau harus tidur. Kita bisa lanjut besok"

"Tak mau Haechan"

"Hyung kalau begadang begini kau akan sakit, ini sudah lewat jam 12"

"Baiklah aku akan tidur tapi jangan matikan telpon nya" Pinta Renjun.

"Baiklah tak akan aku matikan, sekarang tidurlah. Aku akan menemanimu" Ucap Haechan. Lalu Renjun menempatkan hp nya dibantal didepannya agar tidak jatuh dan Haechan bisa melihat wajahnya.

"Ingat jangan dimatikan" Ulang Renjun.

"Iya, kau cerewet sekali"

Lalu mereka tidur berhadapan melihat hp masing-masing, ini simple tapi romantis. Semua pasangan bisa melakukan ini tapi belum tentu semua pasangan mau melakukannya.

'Kuharap kita bisa terus bersama Haechan-ah'

'Aku ingin terus bersamamu Renjun-ah'

T

B

C

Okey segini dulu! Pay pay!

Why Should I? (HyuckRen)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang