4

2.8K 325 12
                                    

Flashback on

Haechan masuk kekamar Renjun dan duduk dikasurnya. Ia mendengar ada suara dari kamar mandi Renjun dan dipastikan kalau lelaki berwajah manis itu sedang didalam sana.

"Astaga aku lupa membawa handuk" Ucap Renjun berbicara sendiri. Dan ia memutuskan keluar dari kamar mandi tanpa memakai apapun.

Saat ia keluar dari kamar mandi, saat itu juga tatapannya bertemu dengan Haechan.

"Yak Lee Haechan! Apa yang kau lakukan disini sialan. Keluar dari kamarku bajingan tengik" Suara Renjun menggelegar keseluruh penjuru dorm.

Haechan memeperhatikan Renjun dari atas kebawah dan berhenti di selangkangan Renjun.

"Wah Renjun hyung tak kusangka punyamu sekecil itu, btw cepatlah kau keruang makan Jaemin memanggilmu dan jangan lupa memakai bajumu, kasian sepertinya dia kedinginan" Ucap haechan sambil menunjuk selangkangan Renjun menggunakan matanya. Setelah mengucapkan itu Haechan langsung keluar dari kamar Renjun sambil tertawa.

"Sialan kau Lee Haechan, astaga harga diriku sudah tak ada lagi. Dimana aku harus membuang wajah ini"

Flashback off

"Apalagi yang kau lakukan padanya Lee Haechan?" Tanya Mark.

"Tak ada hyung, hanya peristiwa kecil yang lucu. Sudah ayo makan, sepertinya Renjun hyung tak akan makan kecuali dia tebal muka" Ucap Haechan sambil tertawa kecil.

"Lee Haechan kau membuat kami frustasi" Ucap Jeno.

"Ahh hyung, itu bukan salahku. Dia yang ceroboh" Haechan mendekat kearah Jeno dan Jaemin lalu...

Cupp...
Cupp...

Haechan mencium Jeno dan Jaemin bergantian. Jeno reflek menggosok pipinya dengan tangan. Sementara Jaemin malah terlihat biasa saja malah terlihat seperti senang.

"LEE HAECHAN KAU! KEMARI KAU ANAK NAKAL" Jeno memukul kepala Haechan.

"Aw hyung, aku bahkan tak menyakitimu. Apakah ciumanku menyakitimu? Kenapa kau memukul kepalaku ish. Bahkan Jaemin pun tak mempermasalahkannya"

"Diamlah Lee Haechan" Ucap Jeno.

"Syukurlah aku tak didekat Jeno dan Jaemin tadi" Mark bersyukur karena selama ini yang paling sering dijahili Haechan adalah dirinya dan Renjun.

"Sudah sudah, ayo makan." Ajak Jaemin.

❤nct❤

Renjun keluar dari kamarnya karena ia juga merasa lapar daritadi karena tak sarapan. Nanti sore mereka juga ada Jadwal makanya Renjun memberanikan diri keluar dari kamarnya.

"Ahh kemana semua orang?"

"Kuharap si Lee itu sedang dikamarnya dan tak keluar saat aku makan, ah perutku yang cantik ini sangat lapar. Maafkan eomma ya nak, salahkan Lee Haechan itu karena dia kau tidak bisa sarapan tadi" Renjun berbicara sendiri atau lebih tepatnya bersama perutnya.

"Ah lama-lama aku bisa gila bila berada didekat Haechan terus, bahkan dia sudah melihat seluruh badanku. Sial ini sungguh tak nyaman"

Renjun membuka kulkas dan menemukan sarapan tadi pagi yang dibuat oleh Jaemin, dan ia menemukan sebuah note tertempel disana.

"Renjun hyung aku tau kau nanti lapar, maka panaskan ini dulu. Aku sedang keluar untuk membeli sesuatu bersama yang lainnya. Tadi aku sudah meneleponmu dan mengirim pesan tapi tak kau angkat, bahkan aku mengetuk pintumu tadi tapi tak kau bukakan. makanya aku pergi saja padahal aku ingin mengajakmu sekalian"

Renjun tersenyum membaca notes dari Jaemin, Jaemin memang seorang yang perhatian ia selalu mementingkan member, ia ibaratkan ibu di NCT Dream

Dengan cepat Renjun mengambil hp nya dari saku, ia tadi sempat tertidur makanya mungkin ia tak mendengar suara deringan hp nya bahkan saat Jaemin mengetuk pintunya.

Senyuman hilang dari wajah nya setelah membaca pesan dari Jaemin.

"Haechan tak ikut dengan kami karena tadi ia beralasan sakit perut"

Dengan hati-hati Renjun membawa makanan itu menuju kamarnya, ia bahkan tak jadi memanaskan makanan itu. Bodo amat, bahkan rasanya tak akan berubah bila dipanaskan kan?

Tapi terlambat, Haechan sudah ada disana menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

T

B

C

Okey sekian dulu dari aku, apa kalian ga ada yang mau vote atau komen gitu? Hehe

Semoga suka ya! Pay pay

Why Should I? (HyuckRen)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang