Day 2─Episode 11

408 62 2
                                    

"Yak! Minatozaki Sana!"

"Eo-eoh? Waeyo?" Sana tampak ketakutan sekarang yang di awal senyum lebarnya mengawali harinya dan sekarang senyumannya berubah menjadi rasa ketakutannya.

"Lu baru dateng ternyata" kalian tau lah siapa mereka. Tentu tak bukan dan tak lain adalah orang yang suka membully Sana di kelas.

"Eh liat deh sepatunya, sok sok an sepatu mahal adidas hahaha" bully 1.

"Wait waw itu kan sepatu modelan yang baru keluar dan yang jual sepatu kw series terbaru juga bakalan jarang yang jual sekalinya ada bakalan tetep mahal" bully 3.

"Iya juga loh, bagaimana bisa lu dapet tuh sepatu hah?" Bully 1 yang kembali mulai mencari masalah.

Sana sama sekali tak mau menjawab pertanyaan yang mereka berikan. Ia hanya ingin melindungi sepatunya saja sekarang.

"Lu berani juga gak mau jawab pertanyaan dari gw hah?!" Bully 1 yang merasa geram Sana hanya diam dan tak menjawab pertanyaanya pun meninggikan nada bicaranya.

"Owh gw paham kenapa lu gak mau ngejawab pertanyaan gw karna lu curi tuh sepatu iya kan? Jujur aja deh" kok author ikutan emosi ya mohon maap nih ya. Bully 2 dengan muka nyelenehnya.

Sana tetap senggan menjawab pertanyaan pertanyaan yang mereka berikan walaupun sudah menuju ke arah penuduhan Sana tetap sabar dan tak mau menjawabnya sama sekali.

"Aish! Jangan nyalahin gw kalo gw udah berbuat sesuatu sama lu ya San!" emosi bully 1 pun membludak yang melihat Sana hanya membungkam mulutnya saja.

"Yak! Lu tuli ya?!" Bully 3.

"Kita tuh lagi nanya sama lu ya San!" Bully 1.

"Owh! Apa lu bisu hah?!" Bully 2.

Sepertinya emosi mereka sudah melewati batas sampai sampai mendorong dorong pundak Sana lumayan kencang. Emosi author juga udah melebihi batas keknya ya.

Karna mereka bertiga sudah mulai menaikan nada bicara mereka antesi para siswa/i yang sedang berlalu lalang pun terambil ahli karena mereka.

Para siswa/i di sana pun sudah tak asing lagi dengan permandangan di sana bagi mereka pemandangan seperti itu sudah biasa menurut mereka terlebih dari anak anak kelas 2-3.

Karna Sana tetap bersikukuh tak mau menjawab mereka emosi mereka pun semakin terpancing oleh Sana yang benar benar menolak jawaban dari pertanyaan yang mereka berikan.

"Aish! sekgiya! (Bajingan!)" Bully 1 pun berniat ingin menampar Sana karna emosinya yang benar benar sudah tak bisa ia tahan.

Sedangkan Sana hanya bisa memejamkan matanya berdiam diri pasrah menerima apapun yang akan ia terima.

Tapi sepertinya tangan pembully itu terus melayang dan tak akan menyentuh wajah Sana.

"Lu?!" Bully 1 yang kaget jika tangannya yang ingin menampar Sana di cegah oleh seseorang yang tak asing bagi mereka.

Sana pun perlahan lahan membuka matanya karna merasa ada yang janggal.

Saat sudah membuka matanya secara keseluruhan reaksi Sana pun tak kalah jauh dengan para pembully. Sama sama terkejut saat melihatnya.

"Da-dahyun?" Yap di situlah Dahyun berdiri memasang badannya melindungi Sana sambil menahan tangan bully 1 yang hendak menamparnya.

"Lu mau apain dia hah?" Ujar Dahyun dingin tapi tetap kerasa garangnya sambil melepas tepesinnya dengan kasar.

Tentu kehadiran Dahyun yang tiba tiba membuat seluruh sekolah Sana heboh setengah mati.

Bagaimana tak heboh, di sekolahnya saja Dahyun sudah membuat kehebohan setiap ia datang ke sekolahnya apa lagi di sekolah orang lain seperti ini. Akan semakin bertambah penggemar dan kehebohannya.

Who are you? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang