01:25 dini hari.
Dari jam 12 malam hujan yang sangat deras sudah mengguyur daerah Boseung dan sekarang sudah 1 jam lewat hujan masih belum berhenti juga malah bertambah deras di tambah dengan kelitan dan suara petir yang menggelegar.
"AAAAAAA!!"
Terdengar jeritan yang sangat keras dari kamar Sana. Sepertinya Sana tak akan bisa tidur nyenyak malam ini.
Terlihat dari posisi Sana yang bersembunyi di dalam selimut sambil menutupi kedua telinganya.
Dahyun pun samar samar mendengar teriakan dari dalam kamar Sana karna terhalang suara derasnya hujan.
Tapi ia masih belum sadar jika Sana sedang membutuhkannya sekarang.
"AAAAAAA! DAHYUN-YAH!"
Seketika Dahyun langsung terbangun karna terkejut mendengar ada yang berteriak memanggilnya.
Dahyun pun mulai sadar jika teriakan itu berasal dari kamar Sana. Dengan cepat Dahyun langsung menghampiri kamar Sana dan mengecek keadaannya.
"Sana-yah! Gwaenchana?!" Ujar Dahyun khawatir sambil mengecek keadaan Sana.
Sana yang mendengar suara Dahyun pun langsung menghampirinya dan memeluknya begitu erat karna rasa takutnya.
"Dahyun-yah mu-museowo~" ujar Sana dengan suaranya yang bergetar ketakutan.
Awalnya Dahyun tak mau membalas pelukannya Sana tapi karna Sana keliatan begitu ketakutan akhirnya pun Dahyun memeluk Sana menenangkannya.
Selang beberapa menit Dahyun menenangkan Sana akhirnya Sana mulai merasa lebih baik dan sedikit tenangan. Pelukannya pun tak mau Sana lepas seolah olah ada lem yang begitu kuat melekat.
Tapi sayang hujan masih tak kunjung reda sampai sekarang. Waktu saja sudah menunjukan jam 2 pagi.
Karna Sana perlahan lahan sudah mulai tertidur Dahyun pun berinisiatif untuk membaringkan Sana di tempat tidurnya dengan nyaman dan meninggalkannya kembali ke kamar.
Tapi baru saja Dahyun membenarkan posisi kaki Sana ia sudah terbangun lagi padahal pergerakan Dahyun saja begitu hati hati agar tak membangunkannya.
"Mau kemana?" Tanya Sana sambil mengucek ucek matanya dengan posisi duduk.
"Balik ke kamar" ujar Dahyun yang tampak tak biasanya.
"Hah? Hmmm..." dehem Sana sambil memainkan jari jari lentiknya seperti meminta sesuatu pada Dahyun.
"Kenapa?" Dahyun yang mengetahui gerak gerik Sana pun langsung menanyakannya.
"Apa malam ini aku boleh hmm boleh tidur bareng sama kamu?" Minta Sana masih memainkan jari jemarinya sambil munundukan kepalanya tak mau melihat Dahyun.
Dahyun yang sebenarnya gemas melihat tingkah laku Sana ingin mengiyakan permintaan Sana tapi entah kenapa kali ini ia tampak tak biasanya.
"Kau bisa tidur sendiri hujannya juga udah mulai redaan"
Sana yang mendengar penolakan dari Dahyun pun berusaha mencari alasan lainnya. Memang hujannya keliatan sudah mulai reda tapi belum tentu petirnya.
"Kalo begitu aku tinggal" ujar Dahyun tanpa basa basi langsung keluar dari kamarnya dan pergi menuju kamarnya.
"Tapi─" baru saja Sana mengucapkan satu kalimat Dahyun sudah pergi begitu saja.
"Mungkin aku merepotkannya mangkanya Dahyun bersikap seperti itu tapi...kenapa aku merasa sedih jika dia memperlakukan ku cuek seperti itu sudahlah lebih aku tidur" gumam Sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who are you? [END]
FanfictionMinatozaki Sana mengalami kecelakaan pada masa kecilnya dan mengakibatkan dirinya memiliki penyakit amnesia atau biasa di sebut dengan hilang ingatan. hampir dari semua ingatan di kepalanya menghilang begitu saja termasuk tentang Kim Dahyun sahabatn...