Episode 18

435 48 8
                                    

"Geumanhe, Dahyun udah jauh kalo tetep di kejar itu cuman buang buang tenaga aja dan siapa kamu? Dubu? Sedekat apa kalian berdua eoh?"

"Kamu...siapa?" Tanya Sana penasaran siapa orang yang menahannya sekarang.

"Ikut aku"

Orang mysterious itu pun langsung menarik tangan Sana mengikutinya yang entah akan kemana mereka berdua.

Sana yang di tarik pun hanya pasrah mengikuti langkah dari orang mysterious itu, sebenarnya ada juga rasa penasaran di benaknya sebab itu Sana mengikutinya.

Sana terus menerus di tarik oleh orang mysterious itu sampai akhirnya langkah terakhir mereka pun berhenti di sebuah rooftop yang memang hanya di sana lah tempat yang sepi dan tak banyak orang.

"Jadi katakan padaku siapa kamu?"

"Aku Sana sahabat Dahyun dari kecil dan kamu siapanya Dahyun?" Sana yang memang penasaran siapa orang ini.

"Aku Nayeon sahabat sekelasnya Dahyun, sebelumnya kamu panggil Dahyun apa?" Ternyata Nayeon. Tanpa Sana maupun Dahyun sadar ada Nayeon yang tak sengaja mendengarkan percakapan mereka berdua di balik tembok.

"Aku panggil dia Dubu memangnya kenapa?" Ujar Sana heran.

"Dubu? Aku tak pernah dengar panggilan itu sebelumnya" Nayeon yang tampak asing dengan panggilan itu.

"Kau tak tau panggilan itu? Apa tak ada yang memanggilnya seperti itu selain aku?" Ujar Sana yang semakin heran kenapa tak ada yang tau panggilan Dahyun pas kecil.

"Eobseo sama sekali gak ada yang panggil dia dengan sebutan itu baru kali ini aku dengar panggilan itu dari kau" Nayeon.

"Jinjja? Baru aku?" Sana.

"Heem baru kau" ujar Nayeon menganggukkan kepalanya.

Sana hanya diam. Jika Sana bisa jujur ia sangat senang mendengar kabar itu, hanya dia yang memanggil Dahyun Dubu tak ada orang lain selain dirinya yang memanggilnya Dubu.

Sana merasa jika dirinya sangat special bagi Dahyun sampai sampai tak ada orang satupun memanggilnya dengan sebutannya itu. Jika kalian bisa liat sekarang Sana sedang menyembunyikan senyumannya.

"Tapi kau sama Dahyun hanya sekedar sahabat kecil kan?" Tiba tiba Nayeon menanyakan hal yang membuat Sana kebinggungan maksud dari pertanyaanya itu apa.

"Maksud mu?" Sana memasang wajah binggungnya.

"Maksud ku kalian berdua tak berpacaran kan?" Nayeon dan itu cukup membuat Sana terkejut mendengar maksud dari pertanyaannya.

"A-ani a-aku tak berpacaran denganya tapi..." entah kenapa Sana memberhentikan ucapannya di tengah tengah yang cukup membuat Nayeon penasaran.

"Tapi?" Nayeon.

"A-aku..." Sana.

"Kau mwo? Ayok lah kenapa setengah setengah sih?" Nayeon yang greget melihat Sana berbicara setengah setengah.

"Mianhe" Sana.

"Owh come on mianhe? Sebenarnya apa yang ingin kau katakan eoh?" Nayeon sepertinya kesabaran dia dah habis.

"A-aku hmm men-mencintainya" Sana pun menundukan kepalanya menyembunyikan wajahnya entah ia malu entah apa.

Nayeon terdiam. Ia hanya diam membeku seperti ada yang mengutuknya menjadi bongkahan es batu. Hatinya pun entah kenapa merasakan sakit yang amat.

"Eoh? Neo gwaenchana?" Sana yang tak mendapatkan respond pun langsung mengangkatkan kepalanya dan melihat Nayeon yang hanya berdiam diri sedari tadi.

Who are you? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang