Episode 21

222 18 0
                                    

"eh? Dahyun?" ujar Sana menatap punggung dari orang yang menariknya sekarang.

"ikut aku" Dahyun yang tak banyak bicara pun tetap focus membawa Sana ke arah parkiran sekolahnya.

Dahyun dan Sana pun tiba di parkiran. Sana sejak dari awal memang sudah heran kenapa ke parkiran sekolah dan mau ngapain juga di sana kan.

"kita mau ngapain di parkiran?" tanya Sana yang memang dibuat kebinggungan oleh Dubu satu ini.

"pake ini" tanpa babibubebo lagi Dahyun langsung memberikan Sana helm yang memang sudah berada di atas mogenya.

"hah?" tentu Sana jadi terheran heran sekarang.

"udah pake aja" Dahyun yang entah sejak kapan sudah memakai helm dan siap dengan motornya itu.

walaupun Sana keheranan tapi ia tetap memakainya dan menaiki motor Dahyun.

"jakkaman, kau belom menguncinya" Dahyun yang sadar jika Sana tak mengunci helmnya dengan benar.

Dahyun yang peka dan gentle pun langsung menguncinya dan membantu Sana menaiki motornya yang tinggi.

"gomawo" ujar Sana setelah menaiki motor Dahyun.

setelah mendengar ucapan Sana, Dahyun langsung menancapkan gasnya pergi meninggalkan sekolahnya.

~°°°°°°°°°°°°°~

setelah beberapa menit Dahyun pergi meninggalkan sekolahnya mereka berdua masih dalam perjalanan yang entah akan kemana.

itu juga yang membuat Sana penasaran Dahyun akan membawanya kemana sekarang.

dengan tiba tiba Dahyun menambah kecepatannya sehingga membuat Sana kaget dan reflek memeluk Dahyun dengan erat.

"AAAA!" teriak Sana kaget.

Dahyun yang mendengar teriakan Sana pun langsung merendahkan kecepatannya dan bertanya pada Sana apa yang terjadi.

"waeyo? kau takut?" Dahyun.

Sana pun menganggukkan kepalanya dan sedikit melonggarkan pelukannya. tak hanya kaget, ternyata Sana ada rasa takut juga.

"arraso, pegangan yang kencang dan percaya saja padaku" ujar Dahyun yang sepertinya akan kembali mempercepat kecepetannya.

"hah? mworago?" jan salahkan Sana, ia bukannya tak dengar tapi anginnya saja yang begitu kencang sehingga membuat Sana tak bisa mendengar Dahyun dengan jelas.

tanpa memberi aba aba lagi Dahyun pun kembali menancamkan gasnya dengan kencang, untuk kedua kalinya Sana reflek memeluk Dahyun dengan sangat erat kali ini.

"eoh? ini di mana?" ujar Sana yang memang asing dengan tempat ia berdiri sekarang.

"helmnya?" pinta Dahyun yang melihat Sana masih memakai helmnya, sepertinya Sana betah memakainya haha.

Who are you? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang