Chapter 4

674 59 4
                                    

Setelah beberapa hari berada di rumah sakit, keadaan Krist terus membaik dan tidak ada keluhan-keluhan pasca operasi, akhirnya dokter memperbolehkan Krist pulang.

"Khun Krist pemeriksaan kesehatan anda semakin baik, hari ini anda sudah diperbolehkan untuk pulang, pesan saya kepada anda jangan terlalu memaksakan diri anda untuk mengingat, dan jika ada keluhan segera datang ke rumah sakit agar anda mendapatkan penanganan dengan tepat" ucap dokter pada Krist.

"Baik dok, terima kasih" Krist tersenyum senang, pasalnya ia sudah sangat bosan berada di rumah sakit ini.

"Baik kalau begitu saya akan pergi" ucap dokter lagi.

"Iya dok"

Dokter pergi bersamaan dengan Singto yang masuk ke ruangan Krist. Semalam Singto pulang ke rumah, sesungguhnya Singto tidak ingin meninggalkan Krist tapi maenya memaksa agar Singto bisa beristirahat dengan nyaman, karena beberapa hari Singto hanya tidur di sofa ruangan Krist. Akhirnya Singto menuruti apa kata mae dan mae yang menjaga Krist.

"Gimana kata dokter Krist?" Ucap Singto.

"Kata dokter aku sudah sehat dan hari ini diperbolehkan pulang" jawab Krist dengan mata yang berbinar menandakan bahwa ia sangat senang.

"Benarkah? Kalau begitu aku akan mengemasi barang-barang dan membawanya ke mobil. Kamu makanlah, ini aku bawakan sandwich dan pink milk favoritmu" Singto memberikan makananan itu kepada Krist.

"Terima kasih phi" Krist tersenyum simpul. Singto hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum kepada Krist

Singto bergegas untuk mengemasi barang-barang dan membawanya ke dalam mobil, sedangkan Krist memakan makanannya dengan lahap kemudian minum pink milknya.

"Ini rasanya tidak enak, bagaimana bisa orang itu bilang minuman ini adalah kesukaanku?" Monolog Krist.

"Ada apa Krist?" Tiba-tiba Singto masuk setelah membawa barang-barang ke dalam mobil.

"Ah tidak apa-apa kok" jawab Krist.

"Ohya aku tidak membawakan bajumu, karena aku tidak tahu jika kau akan pulang hari ini. Kamu bisa pakai bajuku saja ya" ucap Singto.

"Iya tidak apa-apa phi"

"Mau ku bantu untuk ganti baju?" Tanya Singto yang langsung dibalas gelengan kepala dari Krist.

"Tidak usah, aku bisa sendiri. Bisakah Phi keluar sebentar? Aku akan ganti baju" Ucap Krist.

"Ah iya, baiklah" Singto kemudian berjalan keluar.

Setelah beberapa saat Singto masuk ke dalam ruangan Krist, dilihatnya Krist yang mengguanakan kemeja Singto yang kebesaran, kemeja hitam itu sangat kontras dengan warna kulit putih Krist, Krist juga membuka dua kancing atas kemejanya sehingga memperlihatkan bagian dadanya.

"Sial kenapa Krist terlihat sangat sexy, apa dia mencoba untuk menggodaku? Ah tidak tidak apa yang aku pikirkan" batin Singto kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Phi kau kenapa?" Tanya Krist mengintrupsi lamunan mesum Singto.

"T-tidak, tidak apa-apa" jawab Singto sedikit gugup. "Kau sudah selesai? Mari kita pulang" Krist menggukkan kepalanya.

Singto segera membopong tubuh Krist kemudian mendudukkannya di kursi roda. Sinto mendorong kursi roda Krist sampai ke mobil, setelah itu menggendong Krist untuk mendudukkannya ke dalam mobil. Singto melipat kursi rodanya dan memasukkannya kedalam bagasi mobil. Setelah semua selesai Singto masuk kedalam mobil dan pergi meninggalkan rumah sakit.

Sepanjang perjalanan hanya ada keheningan diantara mereka. Singto yang fokus pada jalanan dan Krist yang hanya menatap keluar kaca.

Sekitar empat puluh lima menit perjalanan akhirnya mereka sampai dirumah.

Mistake [SingtoxKrist]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang